Mohon tunggu...
max djoyo
max djoyo Mohon Tunggu... -

ayo berbagi

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Gerakan Khatam Quran 2 Bulan

15 Juni 2014   16:46 Diperbarui: 20 Juni 2015   03:37 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tulisan ini sebenarnya adalah ajakan sekaligus tuntutan bagi diri penulis sendiri untuk istiqomah dalam membaca Quran. Sekalian ajakan kepada semuanya untuk ikut berpartisipasi di dalamnya.

Ketika dulu di pesantren, membaca Quran merupakan kegiatan rutin yang terus dilakukan setiap harinya. Setelah lulus dari pesantren penulis masih cukup rajin membaca Quran tetapi tidak se rajin di pesantren tentunya.

Lingkungan ternyata mempengaruhi hal itu, disamping kesadaran pribadilah yang merupakan kunci utama. Rasanya saat ini membaca Quran sudah seperti bacaan sampingan aja, bacaan yang utama adalah membaca berita online, koran, sms, blog, novel, diktat, dsb. Dan porsi membaca Quran pun jauh dibandingkan dengan membaca berita online misalnya.

Jika bulan Ramadhan, saya dan teman-teman selalu punya niat dan tekad untuk menghatamkan Quran sebanyak mungkin. Dulu ketika masih di pesantren dalam bulan Ramadhan bisa menghatamkan 2-3 kali, ditengah padatnya berbagai aktifitas sekolah dan mengaji kitab di pesantren, tetapi hal itu bisa dilakukan.

Tetapi untuk saat ini, minimal sekali lah dalam bulan Ramadhan. Dan alhamdulillah hal itu bisa selalu kesampaian. Tetapi di luar bulan ramadhan saya tidak tahu bisa khatam Quran berapa kali, tidak jelas. Bisa jadi hanya khatam sekali atau dua kali pada beberapa bulan selain bulan Ramadhan. Yah, karena sudah tidak ada yang menuntut kalau sudah tidak sekolah seperti ini.

Kemudian ketika saya melihat jumlah halaman dalam Quran, ternyata halamannya hanya berjumlah 604. Saya punya dua Quran, dan keduanya memiliki halaman yang sama. Satu Syamil Quran yang berisi Quran dengan terjemah per-kata dan yang satunya lagi adalah Quran dengan ukuran lebih kecil yang tidak ada terjemahannya.

Sekali lagi karena saya ingin istiqomah dalam membacanya, maka saya merayu diri sendiri dan para pembaca untuk membuat gerakan menghatamkan Quran minimal sekali dalam dua bulan, atau dengan bahasa lain setiap dua bulan sekali khatam Quran.

Kenapa membaca Quran? Apa manfaatnya? Dan pertanyaan lain seputar itu dibaca diartikel lain saja ya,..

Berikut saya sertakan ilustrasinya :

Jumlah seluruh halaman Quran adalah 604 halaman. Sedangkan 2 bulan itu kurang lebih 60 hari. Jadi perhitungannya 604 dibagi 60 hasilnya adalah 10,07 halaman. Jadi untuk menghatamkan Quran minimal satu kali dalam setiap bulan kita hanya harus membaca Quran sebanyak 10 – 11 halaman per hari, jika kita lembarkan berarti sekitar 5 lembar perhari.

Jika kita membaca satu lembar setelah shalat fardhu 5 waktu saja kita sudah pasti bisa menghatamkannya. Terlihat mudah bukan. Mudah jika dibayangkan, dan di lapangan belum tentu semuanya berjalan lancar. Oleh karena itu kemauan dan niat penting lagi disini.

Hatam Quran 2 bulan sekali merupakan langkah awal saja atau bisa disebut langkah minimal. Kalau sudah bisa rutin bisa ditingkatkan lagi menjadi setiap bulan sekali. Tetapi pasti diantara kita banyak yang sibuk dengan alasan beragam, jadi waktu 2 bulan itu kayaknya sudah cukup tepat untuk menghabiskan 604 halaman Quran.

Nah, mari kita lakukan gerakan hatam Quran 2 bulan sekali ini dengan bersama-sama. Hehehe,..

Jika ada diantara teman-teman kompasiana yang berada di Yogyakarta yang belum bisa sama sekali membaca Quran atau belum lancar, insyaalloh saya bisa membantu, gratis tentunya, asal jadwalnya pas saja. Terimakasih.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun