Banyak orang yang gagal dalam hidup karena dia tidak fokus. Terlalu banyak pekerjaan, terlalu banyak keinginan, sehingga bingung mana yang menjadi prioritas dan harus diutamakan, sehingga semua keinginanya menjadi tak terlaksanakan, jika pun terlaksana menjadi kurang “matang”.
Bagi saya pribadi fokus juga menjadi sebuah tantangan. Bahkan, saya sudah sering mengingatkan pada diri sendiri untuk “fokus dan fokus” pada pekerjaan dan tugas yang diberikan, tetapi ketika terbentur dengan sesuatu hal yang “mengasyikan” maka apa yang menjadi tugas tersebut menjadi molor bahkan terabaikan. Misal saja ketika mendapat tugas penelitian, niatan hati ingin mengumpulkan data dari internet, eh jadinya malah asyik berselancar ria dan menghabiskan waktu berjam-jam sehingga melupakan tujuan awal yaitu “mencari data”. Terkadang berkata pada diri sendiri, “ah sebentar sajalah, mau buka fb dan twitter dulu, eh ada status/twit menarik, komen dulu lah, eh,... ini ada berita menarik dari portal koran digital, baca dulu lah, eh ini ada berita menarik lagi, baca dulu lah, dan seterusnya dan seterusnya, hingga waktu sudah malam dan tugas tak jadi dikerjakan.
Fokus artinya memusatkan perhatian pada suatu hal. Fokus berarti adalah titik. Mungkin saja bisa diambil sebuah ilustrasi mengenai pentingnya fokus. Sebuah senter dapat menjangkau jarak hingga setengah kilometer, sementara lampu pijar yang memiliki daya yang lebih besar tidak bisa melakukan hal yang sama. Apa yang membedakan diantara keduanya? Fokus, itulah perbedaan antara kedua lampu tersebut.
Lampu senter walaupun dengan daya yang lebih kecil dia bisa menjangkau jarak yang lebih jauh dibandingkah dengan lampu pijar karena lampu senter hanya memfokuskan pada satu titik. Sedangkan lampu pijar walaupun dia memiliki daya yang lebih tinggi dan lebih terang dia tidak dapat menjangkau jarak yang lebih jauh dibanding lampu senter.
Sebuah kaca pembesar bahkan juga dapat membakar secarik kertas dengan kekuatan fokus. Jika anda pernah bermain-main dengan kaca pembesar tentu anda mengetahui hal ini. Ketika kita mengarahkan terik panas matahari melalui kaca pembesar, lalu mencari titik fokus sinar yang paling kecil dengan warna putih maka secarik kertas yang berada dibawahnya akan dengan cepat berasap dan kemudian terbakar. Itulah kekuatan fokus.
Saya berharap tulisan ini bisa membuat kita menjadi fokus kembali dengan apa yang telah menjadi tujuan hidup kita, fokus terhadap tugas kita yang belum selesai, fokus terhadap keinginan kita yang sudah kita rencanakan tetapi belum juga kita laksanakan.
Waktu yang dimiliki seseorang boleh jadi sama satu dengan yang lain, tetapi yang membedakan sukses atau gagal seseorang adalah karena persoalan memanfaatkan waktu dengan baik dan fokus terhadap cita-citanya.
Semoga sukses,
Sekian terimakasih.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H