Mohon tunggu...
Brudin Max
Brudin Max Mohon Tunggu... -

Seorang yang selalu pengen tahu walo tinggal di kaki gunung Kelud, Jawa Timur

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Jum'at Kliwon

17 Februari 2012   02:03 Diperbarui: 25 Juni 2015   19:33 261
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari Jum'at Kliwon menurut kebanyakan orang merupakan hari yang sakral, hari yang penuh dengan suasana ngeri, suasana mistis. Hari yang menyimpan banyak misteri di dunia cerita anak, cerita rakyat, cerita klenik, film nasional Indonesia, sinetron, rubrik mitos dsb. Malam Jum'at Kliwon di gambarkan dengan suasana mencekam, bau dupa selalu menyengat di mana - mana, pekuburan diramaikan oleh para arwah, jin, setan, demit, sundel bolong, pocong, glundung plecek dan sebangsanya. Tempat - tempat pemujaan dipenuhi bunga - bunga telon (bunga cempaka, roose, kenanga), dupa, minyak - minyak misig, kesturi, zafaron, hajar aswad dan sejenis minyak yang sangat wangi menyengat.

Suasana seperti itulah yang digambarkan oleh berbagai cerita, film, dan seabreg pesan orang tua, yang tujuan sebenarnya hanya untuk membuat takut anak kecil saja. Padahal kalau kita perhatikan, pelajari dan analisa, gambaran itu hanya akan membuat psikologi menjadi seorang penakut, menjadi orang tidak percaya dengan dirinya, tidak percaya dengan kekuatan jiwanya (apalagi ke MAHA-an Tuhan). Pikiran dan ilusi manusia akan di bawa ke situasi yang demikian tidak jelas bentuknya.

Kalau kita sebagai manusia yang rasional, tentunya akan berpikir secara logis. Kenapa kita harus takut, arwah, jin, setan, demit, pocong dan sebangsanya adalah sama - sama makhluk Tuhan. Mengapa kita harus mau terbelenggu dengan image - image, bayangan - bayangan yang belum tentu kebenaranya. Bau semerbak wangi - wangian adalah suatu keindahan yang bisa kita nikmati di dunia ini. Logika kita harus kita gunakan untuk mengurangi atau bahkan menghilangkan rasa Takut itu sendiri, karena sebenarnya sumber ketakutan adalah DIRINYA sendiri. Bukankan itu semua lebih enak untuk ngopi bersama - sama sambil makan pisang goreng yang hangat....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun