Mohon tunggu...
Max Arens
Max Arens Mohon Tunggu... Guru - Guru Swasta

Saya menyukai kegiatan membaca tentang Self Help dan Self Improvement

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Guru, Sekolah, dan Kebhinekaan

2 November 2023   11:22 Diperbarui: 2 November 2023   11:37 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saat ini Penulis yaitu Max Arens Walalayo,adalah seorang guru mata Pelajaran produktif Kompetensi Keahlian Pemasaran dengan Konsentrasi Keahlian Bisnis Digital, sedang mengikuti Program PPG Dalam Jabatan Kategori 1 Angkatan 2 Tahun 2023 di Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) Universitas Negeri Malang (UM).

Profesi guru memiliki peran sentral dalam membentuk masa depan masyarakat dan mencetak generasi penerus yang kompeten, terdidik, dan berdaya saing. Sebagai pembentuk karakter dan penjaga api pengetahuan, guru memiliki tanggung jawab besar dalam mengarahkan pembelajaran, membimbing perkembangan siswa, dan memastikan kesetaraan akses pendidikan.

Guru saat ini sudah baik dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya dalam membentuk masa depan Negara Indonesia. Untuk lebih meningkatkan keterampilan dan keprofesionalitasan guru, maka seorang perlu mengikuti Program Pendidikan Profesi Guru (PPG). Program Pendidikan Profesi guru adalah langkah krusial dalam mempersiapkan individu untuk mengambil peran ini dengan baik, memahami tantangan serta peluang dalam dunia pendidikan yang terus berkembang. Melalui program ini, guru diberikan pelatihan, keterampilan, dan pemahaman yang diperlukan untuk menjadi agen perubahan positif dalam dunia pendidikan dan berkontribusi pada pembentukan masa depan yang cerah.

Program Pendidikan Profesi Guru tidak hanya sekedar memberikan keterampilan kepada guru dalam mengajar, menggunakan media pembelajaran, membuat bahan ajar, tapi juga mempelajari juga tentang Wawasan Kebhinekaan Global. Peran guru dalam Pendidikan adalah meningkatkan rasa peka peserta didik terkait dengan lingkungan sekitar, baik itu masyarakatnya, budayanya, etnisnya, bahasanya, dan agama yang ada di sekitar lingkungan peserta didik. Guru harus bisa memberikan wawasan tentang beragamnya suku, bangsa, etnis, agama, dan budaya yang ada di Indonesia dan di luar negeri kepada peserta didik, hal ini lebih dikenal dengan istilah Kebhinekaan Global dan Kebhinekaan Indonesia.

Kebhinekaan global dan kebhinekaan Indonesia adalah dua aspek yang sangat penting dalam membangun dunia yang damai dan harmonis. Kebhinekaan mengacu pada keragaman budaya, agama, etnis, dan latar belakang yang ada di seluruh dunia. Ketika kita menghargai dan memahami keberagaman ini, kita dapat menciptakan lingkungan yang inklusif dan damai. Sekolah Bhineka dan Sekolah Damai adalah wadah yang berperan penting dalam mendukung pemahaman, toleransi, dan perdamaian dalam masyarakat.

Kebhinekaan Global:

Kebhinekaan global merujuk pada keragaman yang ada di seluruh dunia. Dunia kita dihuni oleh berbagai budaya, bahasa, agama, dan tradisi. Untuk mencapai damai, kita harus belajar untuk menghormati perbedaan dan memahami bahwa setiap individu memiliki nilai yang sama. Ini mencakup menghormati hak asasi manusia, memerangi diskriminasi, dan menghargai perbedaan budaya sebagai sumber kekayaan.

Peran Sekolah Bhineka dalam Membangun Kebhinekaan Global:

Sekolah Bhineka adalah lembaga pendidikan yang bertujuan untuk mengajarkan dan mempromosikan toleransi, penghargaan terhadap keberagaman, dan pemahaman antarbudaya. Mereka mendukung inisiatif seperti pertukaran pelajar internasional, program pelatihan budaya, dan kurikulum yang menekankan pentingnya menghargai perbedaan. Melalui pendidikan yang komprehensif, sekolah Bhineka membantu menciptakan generasi masa depan yang siap berkontribusi pada masyarakat global yang damai.

Kebhinekaan Nasional:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun