Sebagaimana diberitakan pada harian lokal (Malut Post edisi Selasa 12 Juli 2011) tentang acara peletakan batu pertama pembangunan Museum Kraton Kesultanan Ternate yag dilakukan pada Senin 11 Juli 2011, oleh Walikota dan Sultan Ternate, saya selanjutnya mencoba menghubungi beberapa teman untuk mendapatkan gambar desain museum tersebut. Dari foto Gambar Kerja yang saya peroleh dan foto-foto kondisi / lokasi pembangunannya (23 Juli 2011), ada beberapa pertanyaan dan ulasan dari saya : Atas dasar apa lokasi museum baru dibangun tepat di samping Kadaton Sultan Ternate? Kadaton Sultan Ternate selain sebagai simbol Adat dan Budaya Ternate dan Maluku, juga sudah ditetapkan oleh pemerintah sebagai Cagar Budaya, bahkan, pada tahun 1981 sudah dinyatakan (dan diresmikan) sebagai MUSEUM MEMORIAL KESULTANAN TERNATE oleh Mendikbud saat itu, Dr. Daoed Djoesoef. (menjadi aset negara untuk dimanfaatkan publik) Sehingga, untuk membangun museum baru/museum tambahan di lokasi tersebut, apakah pemerintah Kota Ternate sudah ada konsultasi detail dengan pihak yang berwenang  (Dirjen Sejarah dan Purbakala, Kemenbudpar) ? Ketika saya menghubungi Kepala Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) Ternate untuk konfirmasi hal ini, beliau langsung menjawab bahwa pihaknya tidak tahu menahu tentang pembangunan museum ini. Penentuan lokasi ini menjadi sangat penting, jangan sampai pembangunan di kawasan Kadaton malah merusak peninggalan2 (arkeologis, sejarah) yang ada di sekitar Kadaton tersebut dan nilai-nilai "The SPirit of Place" atau aura suatu Kadaton/Istana Sultan. Sebagaimana kenyataan saat ini bahwa Kawasan Kadaton Sultan Ternate sudah mengalami berbagai macam perubahan yang telah mengurangi nilai dan fungsi sebenarnya (Program Revitalisasi Kawasan yang dilakukan Pemprov Maluku Utara dengan mendesain Halaman Kadaton / Sunyie Ici menjadi taman, lengkap dengan gerbang baru,  Re Desain Jembatan Sultan/ Dodoku Ali yang dilengkapi taman) Desain Museum yang Belum Kontekstual Mencermati gambar kerja Museum Baru tersebut, dari gambar Denah diketahui bahwa  gedung ini terdiri atas 2 lantai dengan peruntukan lantai dasar untuk ruang pamer dan toko souvenir sementara lantai dua untuk Ruang Staf, ruang penyimpanan khusus dan Ruang Khusus Sultan. Jika Keterangan Kadis Budpar Kota Ternate yang menyatakan bahwa museum ini berfungsi untuk menyimpan koleksi yang yang masih ada di dalam Kadaton dan yang masih tercecer di luar, mengapa peruntukan ruang untuk ruang pamer hanya sedemikian kecil dari total luas lantai gedung ? Apakah cukup? Dari gambar Tampak, diketahui bahwa desainnya masih belum bisa menyesuaikan dengan konteks Kadaton yang tepat berada di sampingnya. Padahal dengan pendekatan kontekstualisme, ketika bangunan baru dibangun bersanding dengan bangunan tua, banyak hal yang dapat dilakukan oleh arsitek melalui desainnya, untuk menghargai lingkungan, menghormati dan menghargai jiwa dan karakter kawasan setempat. Sebagaimana ditulis  Brent C Brolin dalam bukunya Architecture in Context (1980) menjelaskan, kontekstualisme adalah kemungkinan perluasan bangunan dan keinginan mengaitkan bangunan baru dengan lingkungan sekitarnya. Apa yang harus dilakukan ? Beberapa hal yang dapat dilakukan saat ini untuk menyelamatkan kawasan Kadaton adalah meminta kepada Pemerintah Kota agar segera mereview desain yang ada, dengan mengajak pihak-pihak yang berkompeten seperti Akademisi (Arsitektur, Sejarah, Arkeologi) dan Praktisi Profesional (Ikatan Arsitek Indonesia, Arkeolog, Sejarawan, Sosiolog). Tindakan ini harus segera dilakukan, saat ini juga, mumpung pekerjaan konstruksi di lapangan baru memasuki minggu ke-3. Pembangunan Museum oleh Pemerontah Kota perlu mendapat apresiasi tinggi dan dukungan penuh, tentu saja dengan cara-cara teknis (termasuk Desain) yang benar pula.Semua upaya ini saya usulkan dengan niat tulus dan maksud baik demi menjaga Kelestarian Pusaka (heritage) Ternate, dengan cara-cara yang terbaik. Upaya melalui Petisi online sedang dibuat untuk meminta dukungan masyarakat agar Pemerintah segera mereview desain dan mengambil beberapa langkah perbaikan. Saya memohon dukungan dan bantuan pembaca sekalian untuk mengisi petisi tersebut, karena hasilnya akan dicetak/print untuk dikirimkan ke Pemerintah Kota Ternate, semata-mata sebagai kepedulian murni terhadap pelestarian pusaka Ternate. Petisi online bisa diisi disini > http://www.petition.co.uk/selamatkan-kadaton-sultan-ternate/ Selamatkan  Kadaton Sultan Ternate!!! Selamatkan Pusaka Ternate!!
Foto Kawasan Kadaton Sultan Ternate pada 2010 (atas) dan kondisi di lapangan pada 23 Juli 2011.
Foto Gambar Kerja dan Papan Nama Proyek Pembangunan Museum dan Taman Budaya di Daerah
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H