Lalu dilirik itu nama tempat di Jogja yaitu jembatan Sayyidan yang sempat di populerkan oleh grup band Shaggy Dog. Selanjutnya nama apotik yang ternyata faktanya adalah kepanjangan dari nama grup band rock asal Surabaya pada tahun 1970-an, AKA (Apotik Kaliasin). Sejarahnya Apotek itu adalah milik orang tua sang vokalis yakni Ucok Harahap dimana tempat tersebut yang biasa dibuat latihan band mereka.
Kira-kira lagu yang disebut bermakna mendalam itu salah satunya seperti punya bang jeje. Dia hanya sekedar menaruh benang merah sejarah, menyebutkan mulai dari nama orang yang prestisius atau baik maupun jahat, peristiwa dan tempat. Terkesan acak dan tak karuan, tapi ternyata setelah diteliti ulang lagu itu berisi pengetahuan yang mempunyai tingkat keintelektualan yang luas.
Balik lagi pada penyair yang disebutkan di lagu kedua ini. Jeje sangat halus dan tersembunyi dalam menyampaikan. Ibarat mencari udang dibalik batu, saat batu dibuka udangnya tidak ada dan ternyata udang nya adalah sipencari itu sendiri. Sangat gokil cara jeje menyampaikan pesan dalam lagu-lagunya.
"Kuambil gele sebatang,ucapkan puji Tuhan, kuhisap dalam-dalam dengan teman, rasanya melayang-layang.
Tik tik tik bunyi padi diatas genting, wanginya turun tidak terkira, cobalah teman, coba bayangkan, semua manusia makan semua
Potong bebek angsa masak di kuali campur kuah ganja rakyat senang sekali, serong ke kiri serong ke kanan la la la do re mi sy la do"
Sekilas itu hanya kumpulan lagu anak-anak yang diplesetkan. Ternyata oh ternyata itu puisi mbeling yang digubah oleh bang jeje. Lantas mana nama penyair di lagu itu ? Fantastis nama penyair itu terselip di antara tangga nada la la la do re mi sy la do. Ya benar Remy Sylado atau bernama asli Yapi Panda Abdiel Tambayong, adalah salah satu penggagas puisi mbeling di majalah Aktuil yang ia kelola.
Bicara tentang puisi mbeling, jenis puisi tersebut bisa menjadi pintu awal atau salah satu alternatif bagi masyarakat yang ingin menulis sastra. Karena dengan konsep seperti puisi Mbeling, dimana puisi yang cenderung mudah dan sederhana baik struktur maupun diksinya, dengan bumbu-bumbu satir yang cerdas.Â
Demikian puisi tersebut dapat menjadi bagian dari tanggung jawab penyair terhadap realitas sekaligus membuka jalan bagi pemula seperti generasi sekarang untuk menjadi penulis.Â
Dengan demikian salah satu pemikiran dari beliau ini dapat menjadi benang merah dari sumber inspirasi bagi masyarakat Indonesia yang hendak terjun di dunia literasi khususnya dalam bidang sastra.
Kurt Donald Cobain pernah berujar di mimbar bar ; "They laugh at me because i'm different. I laugh at them because they are all the same"