Mohon tunggu...
Murti Ayu Wijayanti
Murti Ayu Wijayanti Mohon Tunggu... Dosen - l

A mother and educator

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Dicari: Siswa yang Mandiri

18 April 2022   21:44 Diperbarui: 18 April 2022   21:52 564
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Kemandirian menjadi salah satu aspek karakter yang relatif paling rendah dari siswa Indonesia. Hal ini terungkap dari survei karakter yang diselenggarakan oleh kemendikbudristek pada tahun 2021. Apa makna dari temuan ini? Siapakah yang patut disalahkan? Nah pastinya kita tidak akan mencari siapa yang patut disalahkan. Dalam hal ini, akan lebih baik kiranya jika kita, sebagai pendidik, mencari cara dan upaya jitu untuk mengatasi hal ini.

Apakah kemandirian siswa itu?

Siswa yang mandiri menjadi satu dari Profil Pelajar Pancasila. Siswa mandiri adalah siswa yang bertanggung jawab atas proses dan hasil belajarnya. Siswa mandiri ditandai dengan adanya kesadaran akan diri dan situasi yang dihadapi serta regulasi diri. Jadi, ia selalu melakukan refleksi kondisi dirinya dan situasi yang dihadapi sehingga dapat memetakan kelebihan maupun keterbatasan dirinya, serta situasi dan tuntutan perkembangan yang dihadapi. Ia juga mampu mengatur pikiran, perasaan, dan perilaku dirinya untuk mencapai tujuan belajar dan pengembangan dirinya baik di bidang akademik maupun non akademik. Tentunya ini tidak mudah. Siswa mandiri rupanya bukan hanya siswa yang dapat melaksanakan tugasnya secara mandiri, tanpa bantuan orang lain. Akan tetapi, kemandirian siswa memiliki arti yang lebih jauh.

Apa yang bisa dilakukan guru agar siswa menjadi mandiri?

Apa yang terjadi pada siswa tentunya tidak lepas dari upaya guru. Guru seperti apakah yang dapat menumbuhkan kemandirian siswa?

Pertama, guru yang senantiasa mendorong murid untuk melakukan refleksi. Bisa jadi, guru seperti ini tidak mudah ditemui. Jangankan mendorong murid berefleksi, ia sendiri bisa jadi mengalami kesulitan untuk berefleksi atau malahan belum memiliki kebiasaan untuk melakukan refleksi. Ah kenapa jadi bernada pesimis? Jadi apa yang bisa dilakukan guru? Pada tiap aktivitas mengajar, guru memiliki tanggung jawab untuk senantiasa mengingatkan dan mendorong murid untuk melihat kepada diri mereka. Hal baru apa yang sudah dipelajari? Adakah yang berubah dari diri siswa? Mau melakukan apa ke depan? Nah, pertanyaan-pertanyaan reflektif semacam ini nampaknya akan sangat membantu siswa dalam melakukan refleksi.

Kedua, senantiasa memotivasi siswa untuk menumbuhkan motivasi intrinsik siswa. Motivasi intrinsik ini diyakini dapat lebih mendorong seseorang untuk berlaku positif dalam jangka waktu panjang. Ketika siswa memiliki motivasi intrinsik, siswa dapat lebih bisa mengatur dirinya. Mengatur dirinya baik secara pikir maupun perasaan. Selain itu, siswa dapat lebih terdorong untuk senantiasa berupaya dan berjuang ketika menghadapi tantangan baik secara akademik maupun non akademik.

Ketiga, guru merancang pembelajaran yang memantik kemandirian siswa. Aktivitas belajar yang bisa dilakukan misalnya adalah pembelajaran berbasis projek. Pembelajaran ini mendorong siswa untuk bertanggung jawab terhadap proses dan produk yang dihasilkan. Ia akan senantiasa memikirkan bagaimana projek ini dilaksanakan dan seperti apa kualitas produk yang dihasilkan. Hal ini membuat siswa senantiasa berpikir untuk mengatur kinerjanya, memantau hasil kerjanya dan melakukan perbaikan-perbaikan.

Demikian tiga hal minimal yang bisa dilakukan oleh guru untuk mendorong kemandirian siswa. Namun, tentunya perlu kiranya seorang guru menjadi teladan yang baik bagi siswanya dalam hal kemandirian. Guru yang mandiri tentunya adalah guru yang bisa meregulasi dirinya, tidak keteteran ketika mengajar, selalu melakukan refleksi, dan berupaya melakukan pengembangan dirinya.

Nah, mari kita melakukan refleksi, apakah kita adalah guru yang demikian?

Sumber: KEPUTUSAN KEPALA BADAN STANDAR, KURIKULUM, DAN ASESMEN PENDIDIKAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI NOMOR 009/H/KR/2022 TENTANG DIMENSI, ELEMEN, DAN SUBELEMEN PROFIL PELAJAR PANCASILA PADA KURIKULUM MERDEKA 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun