Mohon tunggu...
Mawar Vebry
Mawar Vebry Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Telaga Biru Cigaru

14 Juni 2016   14:26 Diperbarui: 14 Juni 2016   14:57 398
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada survei yang dilakukan pada tanggal (28/05/2016) lagi-lagi Indonesia mempunyai fenomena baru yang membuat masyarakat Tangerang terpukau akan keindaannya. Telaga Biru Cigaru merupakan sebuah fenomena bekas galian pasir yang dimiliki oleh seorang Tionghoa yang saat ini terbengkalai karena aktivitasnya yang mengganggu ekosistem alam sekitar. Saat ini bekas galian pasir digenangi oleh air yang dalamnya ± 50 meter, menjadi fenomena karena  warnanya yang dapat berubah-ubah menjadi  warna hijau, biru ataupun bening dalam kurun waktu satu hari. 

Mengutip dari sumber www.korantangsel.com sebuah penjelasan dari ahli biologi menjelaskan bahwa perubahan warna yang terjadi di Telaga Biru Cisoka tersebut bisa saja terjadi karena sinar ultraviolet yang menembus permukaan telaga yang mengandung sedimen didalamnya (pecahan dari batuan). Efek hijau yang timbul dipermukaan juga dapat disebabkan pantulan sinar yang tercampur dengan bahan yang terkandung didalam telaga tersebut seperti humus, debu tanah yang tersuspensi atau menggandung bahan organik yang tinggi. Karena keunikannya tersebut membuat warga Tangerang dan sekitarnya yang mengetahui fenomena ini berbondong-bondong mengunjungi telaga yang berlokasi di Kampung Cigaru, Kecamatan Cisoka, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten.

Dari fenomena tersebut kini banyak sekali warga dari kota Tangerang maupun dari luar kota Tangerang yang menjadikan Telaga Biru Cigaru ini sebagai tempat wisata. Namun masih banyak kekurangan dari lokasi tersebut. Ketika sampai di Cisoka tidak adanya penunjuk jalan yang jelas menuju kawasan wisata tersebut, membuat wisatawan yang baru pertama kali ke tempat tersebut merasa kebingungan menemukan Telaga Biru Cigaru ini. Selain itu adanya pungutan biaya dari masyarakat sekitar dengan biaya yang bervariasi. 

Mulai dari pintu masuk pertama sampai pintu masuk ke dua. Hal ini membuat pengeluaran yang tak terduga. Sedangkan pengunjung tidak tau untuk apa uang pungutan terebut digunakan. Saat tiba di Telaga Biru kita akan menjumpai tempat parkir yang sangat seadanya yang dibuat dan dikelola oleh warga sekitar karena masih sangat minimnya pembangunan yang akan berdampak pada masalah keamanan. Ketika ingin mendekati telaga biru tersebut tidak ada jalan berupa aspal tetapi disana hanya terdapat jalan yang dibentuk menyerupai tangga dengan pasir yang ada disekitarnya, hal itu dapat membuat pengunjung licin ketika berjalan bahkan dapat terjatuh bila tidak hati-hati. Pembatas yang masih sangat kurang aman di sekitar telaga yang hanya terbuat dari bambu dan seng, serta tali tambang tipis. Dan yang terakhir jauhnya toilet umum dari telaga tersebut.

Walaupun ditempat itu terdapat kekurangan, disisi lain tempat ini memiliki kelebihan berupa banyaknya hamparan sawah hijau yang dapat memanjakan mata disekitar jalan menuju Telaga Biru Cisoka. Daerah yang kental dengan suasana pedesaan membuat pengunjung mendapatkan banyak oksigen yang hanya sedikit di dapat di kota-kota besar. Disana juga terdapat masyarakat yang ramah dan kental akan budaya tolong-menolong. Terbukti ketika saya dan teman-teman berkunjung ke sana untuk menghilangkan kepenatan, disana saya dan teman-teman mampir kesebuah penjual makanan dan minuman sambil beristirahat saya dan teman-teman  berbincang-bincang menegnenai Telaga Biru tersebut. Saat ingin pulang tiba-tiba motor teman saya tidak bisa menyala, tanpa di minta penduduk disana berbondong-bondong membantu teman saya sampai motornya menyala.

Bagi kalian yang ingin mengunjungi Telaga Biru Cisoka harap behati-hati dan jangan sekali-kali mencoba mengambil air, meminum secara langsung, dan berenang di dalam telaga tersebut karena cukup dalam. Karena menurut Kepala Badan Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Tangerang, Hasidah Mahsyur mengatakan, kadar keasaman air didanau itu lumayan tinggi dan kadar asamnya mencapai angka 7 dan terdapat bahaya yang tersebunyi. Bahaya lain dapat terjadi apabila sewaktu-waktu gundukan pasir tersebut mengalami longsor.

Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar pada selasa (5/1/2016) ikut mendatangi talaga bekas galihan pasir yang disebut Telaga Biru. Ia menjelaskan bahwa “ Pemerintah Daerah punya tugas nanti memperbaiki infrastrukturnya, tapi yang paling penting adalah buat seluruh masyarakat tadinya bergantung sekali dengan tambang pasir ini akan menjadi potensi baru yang lebih baik tanpa merusak lingkungan yang harus kita jaga dan kelola bersama, ”. Yang tak kalah penting, sudahlah kita setop semua galihan pasir yang ada disini. Nanti kita lihat punya manfaat apa tempat-tempat yang sudah terlanjur dibongkar dan dikeruk untuk jadi galian pasirnya, mudah-mudahan dengan fenomena ini bisa mengubah mindset masyarakat Cisoka. Selain itu menurutnya , fenomena Telaga Biru itu, dapat menjadi potensi ekonomi masyarakat di sekitarnya. Ke depan, pihaknya akan melakukan penataan di wilayah tersebut, mulai dari tempat parkir, kemudian ada lahan untuk wisata alam dan wisata kulinernya. Sehingga tidak serta merta hanya telaga saja, juga perlu diperhatikan aksesnya.

Yang terpenting dari artike ini adalah apabila Telaga Biru Cisoka benar-benar akan diubah menjadi objek wisata, maka pemerinta daerah kota Tangerang harus lebih memperhatikan apa saja kekurangan yang harus diperbaiki agar para wisatawan merasa nyaman dan nyaman. Selain itu di butuhkan pembentukan tata kelola objek wisata yang baik, seperti harga tiket masuk yang pasti, dijelaskannya kegunaan dari biaya tiket yang ada untuk hal apa saja. Pemerintah juga harus memperhatikan dan mengarahkan agar perekonomian mereka stabil dan tercukupi dengan adanya objek wisata tersebut. Dibangun nya prasarana umum yang lebih mudah di jangkau oleh wisatawan.

Sumber :

http://news.okezone.com/read/2016/01/06/340/1281594/fenomena-telaga-biru-hebohkan-warga-tangerang
http://agusstrav12.blogspot.co.id/2015/12/fenomena-telaga-biru-cigaru-tangerang.html
http://www.liputanberita.net/2016/01/telaga-biru-cisoka-indah-tapi-berbahaya.html

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun