pemilih. Ini juga dapat menjadi waktu di mana masyarakat berfokus pada isu-isu kunci dan pertimbangan mereka sebelum mereka memberikan suara mereka.
Dalam 33 hari menuju pemilu, mungkin ada ketegangan dan kegiatan intensif seputar kampanye politik, diskusi, dan berbagai upaya untuk mempengaruhidengan gadang-gadang pesta demokrasi sebagian masyarakat Sultra dalam kontestasi politik level nasional masih dibilang rendah karena masyarakat Sulawesi Tenggara lebih memilih mencurahkan tenaga dan pikiran pada kontestasi lokal  seperti pemilihan Bupati/Walikota, dan Gubernur.
Hal ini disebabkan masyarakat menganggap bahwa orang Sultra, jarang diperhatikan oleh mereka yang nantinya duduk di Jakarta, efek desentralisasi dapat menyebabkan kuasa pusat terhadap daerah menurun, dan memunculkan elit-elit lokal yang dipandang lebih mampu melihat dan menyelesaikan persoalan di sekitar masyarakat.
gambaran seperti ini sering terjadi di setiap tahunnya masa pesta demokrasi Sulawesi Tenggara,perlu diingat, bahwa pemimpin daerah yang memiliki jejaring di tingkat nasional, memiliki kemungkinan lebih besar untuk mengakomodir kebutuhan masyarakatnya.
keunggulan Andi Sumangerukka bisa dilihat dari programnya dalam memimpin HKTI Sultra, kinerja Andi Sumangerukka Dan kepeduliaan beliau terhadap masyarakat Sultra semakin dirasakan masyarakat sekitar dengan misi menuju Sultra harus sejahtera.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H