Mohon tunggu...
Arofiah Afifi
Arofiah Afifi Mohon Tunggu... Guru - Guru Paud.

Hobi membaca, menulis blog. Penulis artikel, sedang mendalami fiksi dan Sastra.

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Libatkan Si Kakak Sambut Adik Baru untuk Hindari Cemburu

1 Oktober 2024   15:03 Diperbarui: 1 Oktober 2024   15:17 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 sumber gambar: Kompas.com

Kehadiran anggota baru dalam keluarga, yaitu bayi kecil dan mungil nan lucu, tentu adalah momen yang membahagiakan bagi bunda dan ayah. 

Gembira karena akan segera memiliki momongan, sebagai pewarna dalam hati kedua orang tua, terlebih saat mendapatkan anak pertama. Biasanya anak pertama menjadi pusat perhatian bagi seluruh anggota keluarga, baik orang tua terlebih oma opanya.

Setelah anak pertama lahir, akan menyusul anak kedua dan seterusnya, pasti masih menjadi momen spesial, merasa bangga dan bahagia masih diberi kepercayaan  oleh Tuhan.

Lambat laun, kelahiran adik baru, akan menggeser perhatian anggota keluarga terlebih ayah dan bunda, yang semula tertumpah pada si sulung, kini beralih pada sang adik, yang lemah tak berdaya namun begitu lucu dan mengemaskan. Terlebih lagi jika adik yang lahir, berlainan jenis.

Ayah dan ibu juga harus memikirkan dan memahami, posisi serta perasaan  si kakak dengan lahirnya sang adik.

Saya masih ingat saat para anak-anak sulung mendapati adik di keluarga kami. Adanya kecemburuan, merasa diabaikan dan merasa tak lagi disayang  adalah hal yang mungkin terjadi dirasakan oleh sang kakak.

Satu hari, rumah kami menjadi ramai.  Anak-anak mama berkumpul untuk makan bersama, biasanya kami punya acara bulanan. Kakak saya datang bersama istri dan anaknya, dan pas anak mereka masih berusia belum satu tahun, lagi lucu-lucunya.

Kedatangan kakak, kami sambut hangat terlebih dede bayi yang imut, kami peluk, kami cium, kami gendong. Siapa yang tidak jatuh cinta pada bayi dengan pipi cabi bikin gemes? Menyita seluruh perhatian kami semua, hingga hampir kami melupakan bahwa di antara kami ada seorang gadis kecil berusia lima tahun tertunduk dengan wajah yang sendu.Ia berujar dengan polos.


"Umiii... semua, perhatian sama dede, lupa sama Teteh," ucapnya hampir menangis.

Kami yang tersadar, telah mengabaikannya segera minta maaf dan mengalihkan perhatian kepadanya.

Lain lagi, dengan anak sulung kami laki-laki, saat berusia tiga tahun, dia sudah mendapatkan adik. Setelah adiknya lahir, si kakak sering sekali usil dan bikin menangis. Si Kakak yang merasa   cemburu dan bertingkah laku negatif hanya akan membuat masa transisi menjadi lebih sulit

Nah kasus-kasus seperti ini akan rentan terjadi,  jika orang tua tidak melakukan persiapan sedini mungkin, ketika si kakak punya adik. Bukan hanya calon adik yang butuh perhatian khusus, kakak juga butuh perhatian dan dipersiapkan. Bahkan kedua orang tua harus  memiliki pengetahuan dan dipersiapkan akan banyak hal.

Maka berkaca dari kasus di atas ada beberapa persiapan yang harus dilakukan oleh orang tua agar kakak menerima kehadiran adiknya:

Libatkan Kakak Selama Masa Kehamilan

Perkenalkan kehadiran calon adik, selama masa kehamilan bunda. Sampaikan bahwa kakak akan punya adik yang saat ini masih di perut bunda. 

Berikan pengertian bahwa, kelak kakak akan punya teman bermain di rumah, dan bertambah orang yang menyayangi kakak selain ayah bunda.

Tunjukkan dan berikan informasi tentang perkembangan adiknya di dalam perut.

Ajak kakak mencium dan menyentuh perut bunda, terlebih saat calon adik di dalam perut bunda, sudah bergerak. Ajak Kakak berdiskusi. Sampaikan bahwa adiknya senang, saat kakak mencium dan menyentuh.

Biarkan kakak melakukan aktivitas menyentuh, mencium dan menyapa calon adiknya setiap hari.

Libatkan Kakak atau minta pendapatnya, saat ayah bunda mempersiapkan perlengkapan kebutuhan dan kelahiran sang adik.


*Mulailah Mengganti Panggilan Sayang untuk Si Kakak,

Mulai biasakan panggilan untuk si kakak, contohnya dengan memanggilnya 'Kakak, Teteh, Aa, Abang, Mas, Mbak dan seterusnya  untuk menumbuhkan rasa kedewasaannya.

*Ajak Kakak Berkunjung Kepada Kerabat yang Memiliki Bayi

Jika ada tetangga yang melahirkan, ajaklah kakak untuk berkunjung. Sampaikan jika kelak adiknya juga akan lahir.
Lihat dan ajak kakak bermain dengan teman sebaya, yang juga punya adik.


*Berikan Pengertian Peran sebagai Kakak

Informasikan bahwa, kakak, sama seperti adik bayi saat baru lahir, hanya bisa menangis, menyusu, dan diberi banyak perhatian karena, bayi  belum bisa apa-apa.

Ajak Kakak melihat album foto saat ia bayi. Diskusikan bahwa adik dan kakak mendapatkan perlakuan yang sama ketika bayi.


*Tetap Beri Perhatian Pada si Kakak Setelah Adik Lahir

Meski mulai repot dengan kelahiran bayi, usahakan agar orang tua terutama bunda tidak abai kepada kakak.

Saat-saat tertentu, bunda bisa tetap bersama kakak. Misalkan:

Saat bayi dimandikan, mintalah saudara, atau suami mengambil alih tugas. Sementara bunda bisa fokus pada kakak dengan mengajak mempersiapkan pakaian ganti dan keperluannya.

Saat adik bayi tidur, ajaklah kakak menemani, memperhatikan, mencium dan jika perlu berfoto bersama.

*Komunikasi dan Dukungan Keluarga

Berdiskusilah dengan sanak keluarga terlebih suami, untuk berbagi tugas. Kapan saatnya kakak bersama bunda, kapan bersama ayah, Agar kakak tetap merasa nyaman dan tidak merasa terabaikan.

*Persiapkan Kesehatan Fisik dan Mental Bunda

 Melahirkan anak kedua, dan seterusnya tidak hanya butuh mempersiapkan mental kakak, namun juga, kesehatan dan mental bunda juga perlu dijaga. Tetap jaga kesehatan secara fisik dan psikologis. Suami dan keluarga merupakan suport sistem paling efektif agar semua berjalan dengan aman.

*Selamat menambah adik baru*

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun