Hay sobat Kompasianer, pada artikel kali ini sedikit berbagi kisah serunya berpetualang ala backpacker. Kisah perjalan dari Jakarta menuju NTB pasti serukan ya.
Berawal dari Agenda Himpunan mahasiswa Islam, organisasi yang saya ikuti dan mengadakan agenda pleno di provinsi NTB, Lombok.
Persiapan secukupnya kami lakukan, perbekalan, sangu alias uang jalan, pakaian dan lainnya, cukup yang penting saja agar tidak memberatkan perjalanan. Kami berangkat menuju Lombok dari Jakarta, apakah naik pesawat ? harapan sih begitu, tapi sayangnya tidak.
Kami, 4 perempuan, saya dari Jakarta dan 3 orang dari Bandar Lampung, melakukan perjalan antar provinsi dan pulau dengan ala backpaker. Nah serunya di sini.
Kami berempat, dari Jakarta berangjat dengan menggunakan kereta api. Perjalanan pertama kami menuju Purwokerto, menjemput dua kawan perempuan di sana, dan dua dari Wonosobo, yang sudah stay di Purwokerto.
Tiba di Purwokerto tentu saja kami tidak menyiakan untuk jalan-jalan di area kampus Unsud alias universitas jenderal Soedirman, berswa foto dan mencoba kuliner mendoan dan soto khas Purwokerto.
Di tempat kosan kawan Purwokerto, kami memperhitungkan perjalanan, apakah akan naik pesawat dari Jogja, atau jalur darat dan laut, setelah dipertibngkan dengan alot, akhirnya kami putuskan untuk merapat kepada barisan pria yang akan melakukan perjalanan menuju Lombok, menggunakan jalur Surabaya laut Tanjung perak.
Subuh hari, kami berangkat menuju Surabaya dengan kreta api, sampai Stasiun Surabaya kami berjalan menuju universitas Airlangga Surabaya menunggu jemputan salah satu kawan dunia Maya yang saya hubungi, agar kami punya tempat menginap malam hari. Padahal sebelumya, kami tidak pernah bertemu di Dunia nyata. Tapi tak apa yang penting ada teman yang bisa saya repotkan hehe. Sementara para pria menginap di mesjid kampus Unair.
Setelah mendaptkan jemputan dari teman dunia Maya, kami diantar menuju kontrakan, dia adalah mahasiswi Unair. Bersih-bersih istirahat dan, kami dipersilahkan makan malam. Wah baiknya sahabat saya ini.