Misalnya apa yang kita rasakan setelah kita memberikan sesuatu kepada orang lain. Orang lain tersebut bisa jadi merasa bahagia, karena menerima apa yang dia butuhkan. Dan kita pun boleh jadi merasa lebih bahagia, karena membahagiakan orang lain. Begitupun, energi negatif yang muncul dalam prasangka,Â
Keempat adalah  memperluas peta pikiran dengan bertanya, melakukan klarifikasi dan dalam Islam dikenal konsep bertanya yang keren yaitu tabayun.
Sebelum menilai diri baik, maka didiklah diri untuk menilai orang lain baik. Jangan hanya mengharapkan orang lain sempurna sedangkan diri sendiripun tidak sempurna.
Belajarlah untuk menerima orang lain apa adanya, sebagaimana kita mengharapkan orang lain menerima kita dengan apa adanya. Belajarlah memaklumi dan berdamai dengan orang lain, karena apa yang mata kita lihat tak selalu benar. Belajar berlapang dada dengan kelemahan dan kekurangan orang lain, karena kadang kita lebih mencela orangnya dibanding kesalahannya. Marilah kita belajar menghitung kebaikan orang lain dan bukan menghitung keburukan, karena tiada manusia yang sempurna.
Tulisan ini sebagai pengingat diri
Walluhu A'lam bissoab.Â