Mohon tunggu...
Mawarni Saputri
Mawarni Saputri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Sy suka nyanyi, traveling, nonton film

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Teori Belajar sosial Albert Bandura

20 Januari 2025   10:45 Diperbarui: 20 Januari 2025   09:34 7
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

 yang juga dikenal dengan teori belajar sosial kognitif, menekankan bahwa orang dapat belajar melalui pengamatan dan interaksi dengan orang lain, tanpa harus langsung mengalami atau mempraktikkan perilaku tersebut. Dalam teori ini, ada tiga elemen utama yang saling berinteraksi, yaitu:

1. **Observational Learning (Pembelajaran melalui Pengamatan)**: Bandura berpendapat bahwa individu dapat belajar perilaku baru dengan mengamati orang lain yang disebut model. Misalnya, anak-anak sering meniru perilaku orang dewasa di sekitarnya, seperti orang tua atau guru.

2. **Modeling (Pemodelan)**: Orang yang diamati disebut model. Jika model menunjukkan perilaku yang dihargai atau memperoleh hasil positif, individu yang mengamati cenderung untuk meniru perilaku tersebut. Sebaliknya, jika model mengalami hukuman atau kegagalan, pengamat mungkin tidak akan meniru perilaku tersebut.

3. **Penguatan dan Hukuman**: Bandura juga menekankan pentingnya penguatan (reward) dan hukuman dalam memengaruhi apakah seseorang akan meniru suatu perilaku atau tidak. Namun, penguatan ini bisa bersifat langsung, atau bisa juga melalui pengamatan terhadap konsekuensi yang diterima oleh model.

4. **Konsep Self-Efficacy (Efikasi Diri)**: Salah satu konsep penting dalam teori Bandura adalah self-efficacy, yaitu keyakinan seseorang terhadap kemampuannya untuk mengatasi tugas atau tantangan tertentu. Self-efficacy yang tinggi dapat meningkatkan motivasi individu untuk mencoba perilaku atau tugas baru.

Secara keseluruhan, teori ini menunjukkan bahwa belajar adalah proses yang kompleks yang melibatkan pengamatan, kognisi, dan pengaruh sosial, bukan hanya penguatan langsung melalui pengalaman.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun