Mohon tunggu...
Mawarningrum
Mawarningrum Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

:)

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Tantangan Pembelajaran Sosiologi pada Perkembangan Ilmu Sosial di Era Digital

1 November 2022   17:29 Diperbarui: 1 November 2022   17:34 958
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Mawarningrum

Pendidikan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Jakarta

Ningrumawar@gmail.com

PENDAHULUAN    

Perkembangan zaman tidak bisa dipungkiri keberadaannya. Manusia hidup secara dinamis karena pola pikir dan perkembangan pengetahuan semakin maju. Menuju kearah kebebasan berendapat, kebebasan berpikir, menggunakan akal sehat dan logika hingga melahirkan perubahan-perubahan dalam berbagai aspek ilmu pengetahuan. 

Pada era globalisasi ini meningkatkan perkembangan dari teknologi mulai menunjukkan keberadaannya pada aspek seperti politik, ekonomi, sosial, budaya, dan pendidikan. 

Perubahan dunia pada revolusi industri penting untuk dikaji lebh mendalam karena bagian dari fenomena sosial. Menurut Gleason (2018) "masyarakat dunia saat ini mengalami masa transisi untuk itu perlu adanya adaptasi untuk menjalani era revolusi industri 4.0".(Nursyifa, 2019:54).

Fenomena kemajuan revolusi industri menjadikan manusia bergantung pada teknologi. Teknologi yang sering digunakan oleh manusia salah satunya ialah internet sebagai pemberi informasi dan komunikasi untuk interaksi, pendidikan, berbisnis dan keuntungan lainnya. 

Internet memberikan perubahan di berbagai dunia. Era digitalisasi semakin menjamur di kalangan masyarakat. Hal ini dapat dilihat dari perkembangan revolusi industri 4.0 yang semakin meluas mengikuti perkembangan zaman dengan teknologi yang semakin canggih.

Aulia Nursyifa dalam jurnalnya mengutip dari Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir (Ristekdikti 2018) menjelaskan, "Indonesia menjadi negara yang memiliki potensi yang tinggi untuk menghadapi revolusi industri 4.0". 

Revolusi industri mulai berkembang saat ditemukannya mesin uap pertama kali di negara Inggris dan menyebar di berbagai negara di Eropa lalu ke negara-negara di luarnya seperti di Amerika. Penemuan ini menjadi perubahan besar-besaran dalam dunia industri hingga kepada aspek-aspek lainnya. 

Revolusi tidak hanya mempersoalkan kaitan perindustrian di masyarakat, penemuan yang besar ini membawa kemudahan untuk memenuhi kebutuhan manusia.

Sehubung dengan perkembangan digitalisasi di masyarakat, perubahan berlangsung juga pada aspek pendidikan. Perubahan pada segi kehidupan menjadi sebuah tantangan terlebih lagi ada pembelajaran di sekolah. Pendidikan menghasilkan manusia-manusia seutuhnya yang berkualitas dan bisa bersaing pada perkembangan zaman. 

Adanya revolusi industri dimanfaatkan untuk kepentingan kemajuan misalnya di bidang pendidikan. Seperti halnya saat terjadi pandemi di Indonesia yang mengharuskan pembatasan sosial dan pengurangan aktivitas tatap muka. 

Teknologi memberikan inovasi pada kegiatan pembelajaran online, penggunaan internet sebagai media belajar, pemanfaatan literasi dalam digital, dan membantu proses belajar.

Berbagai tantangan di hadapi pada dunia pendidikan. Pembelajaran bertujuan tidak hanya transfer ilmu antara guru kepada siswa, tetapi juga meningkatkan ketertarikan belajar siswa mengembangkan pengalamannya. Terutama pada pembelajaran ilmu sosial rumpun sosiologi yang berkaitan erat dengan fenomena sosial dengan keterlibatan antara guru dan siswa ecara langsung, terjun ke lapangan untuk pembelajaran lebih efektif. 

Dengan adanya teknologi, peralihan pembelajaran mengikuti perkembangan zaman seperti adanya penyesuaian dengan media pembelajaran berbasis teknologi dan sulitnya mengarahkan untuk terjun langsung ke lapangan.

BAGIAN (TEMUAN DAN ANALISIS)

Revolusi industri membawa perubahan ke arah perkembangan yang lebh maju ada kehidupan manusia.

 Namun disisi lain perubahan era revolusi industri ini, membuat manusia menjadi dehumanisasi karena diperbudak oleh teknologi terutama bagi generasi muda yang menjadikan era ini sebagai era kebebasan tanpa nilai dan norma sosial, misalnya: munculnya cyber bullying di media sosial, terjadi kenakalan dan kriminalitas di kalangan remaja, penyalahgunaan internet dengan mudahnya mengakses video porno, kecanduan game online sampai melupakan kehidupan nyatanya, dan berbagai permasalahan sosial lainnya. (Nursyifa, 2009:52). Permasalahan sosial sudah terjadi pada masa ilmu pengetahuan belum berkembang.

Pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran mempermudah penyebaran informasi secara luas dari guru kepada siswanya. Namun penggunaan internet tidak selalu efektif dalam pembelajaran yang menerapkan pembelajaran berbasis interaksi sosial secara langsung. Ilmu-ilmu sosial yang dipelajari peserta didik berbeda yang mengharuskan terjun langsung kepada masyarakat seperti pembelajaran sosiologi. 

Era digitalisasi dimana semua hal erba digital, mulai dari pembayaran, pembelajaran, persaingan, regulasi, perekonomian, inovasi teknologi dan lainnya. Semua hal terjadi secara mudah dengan 1 benda saja tetapi dapat menjangkau dan melakukan banyak hal.

Ilmu sosial sebagai bagian dari kehidupan masyarakat berawal dari perkembangannya pada perubahan yang ada di masyarakat. Kemajuan teknologi dapat membawa manusia, menjadikan manusia dapat lebih mudah mencari informai ataupun mempermudah kehidupan manusia.

Ilmu-ilmu sosial bereran penting bagi kehidupan manusia mulai dari perkembangan sejarah, perubahan bidang politik, ekonomi dan sosial budaya. Perkembangan ilmu sosial di Indonesia berawal dari masa kolonial untuk memenuhi kepentingan pemerintah Hindia Belanda pada saat itu. 

Ilmu adalah pengatahuan mengenai kenyataan yang benar. Bertambah banyaknya ilmu-ilmu yang semakin menjurus pada spesialisasi memperlihatkan perkembangan pengetahuan manusia akan dunianya, akan kenyataan yang luas. (Sudiarja, 2015:44).

Semangat perkembangan ilmu sosial belum terlalu spesifik di Indonesia karena masih ada pengaruh kepentingan kolonial. Ilmu sosial di Indnesia jugacndng ke arah Amerika Serikat yang membahas mengenai pemecahan masalah pembangunan ekonomi ataupun untuk pembangunan. Ilmu sosial di perlukan untuk memecahkan masalah kemiskinan, masalah kependudukan, konflik antar kelompok atau mengurangi hal yang tidak diinginkan.

Teknologi merebak dikalangan anak-anak, remaja, hingga dewasa. Pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran mempermudah penyebaran informasi secara luas dari guru kepada siswanya. 

Namun penggunaan internet tidak selalu efektif dalam pembelajaran yang menerapkan pembelajaran berbasis interaksi sosial secara langsung. Ilmu-ilmu sosial yang dipelajari peserta didik berbeda yang mengharuskan terjun langsung kepada masyarakat seperti pembelajaran sosiologi. Sosiologi ialah ilmu yang muncul karena adanya perubahan tatanan di masyarakat yang sudah ada sejak ratusan tahun sebelum masehi. 

Menyadari adanya kondisi perubahan di masyarakat membuat para tokoh berusaha mengembangkan teori untuk memecahkan masalah. Sosiologi berpijak pada asumsi dasar dari berbagai teori yang dapat dipertanggung jawabkan, misalnya teori struktural fungsinal, teori konflik, dan teori interaksionisme simbolik.

Salah satu fungsi dari proses pendidikan di seklah adalah untuk membuka kesempatan bagi partisipasi yang konstruktif dan bertanggung jawab dalam urusan-urusan masyarakat bagi kaum muda yang biasanya tidak mendapatkan kesempatan semacam itu, dan mereka, sebagian adalah akibat dari sebuah konsekuensi, yang dihilangkan kesempatannya itu akan beralih ada aktivitas-aktivitas yang anti-sosial, sebagai alternatif pilihan bagi mereka (Setiawan Benni, 2017:213). Proses pendidikan tidak hanya berpatok pada pembelajaran di sekolah saja, tetapi seluruh lingkungan siswa tersebut sebagai pendidikan.

Dalam bidang pendidikan, para pendidik menggunakan ilmu-ilmu sosial sebagai transmisi budaya. Siswa dikenalkan pada kegiatan bermasyarakat, lingkungan alamnya, dan pengembangan emosi menggunakan pengetahuan ilmu-ilmu sosial. Dikutip dari Durkheim bahwa Fungsi utama pendidikan adalah untuk mentransmisi nilai-nilai dan norma-norma di masyarakat (Hidayat, 2014). Pendidikan memberikan nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat sehingga menjadikan manusia yang dapat diterima dan terjun langsung di masyarakat.

Transformasi perkembangan pendidikan pada pembelajaran yang berinovasi pada teknologi menjadi sebuah tantangan. Guru harus mengetahui penggunaan teknologi menggunakan berbagai media pembelajaran seperti memutar video, presentasi, menggunakan gambar ataupun menggunakan aplikasi pembelajaran lainnya.

Guru juga dapat menggunakan media game supaya pembalajaran lebih menarik dna tidak monoton yang hanya berbasis ceramah. Perkembangan ini membawa ke arah student center, bukan lagi teacher center. 

Peserta didik diarahkan pada pemecahan masalah, berpikir kritis, memiliki kepekaan terhadap kehidupan sosialnya. Media yang digunakan pun harus beragam dan dapat memicu hasrat keingintahuan peserta didik. 

Menurut Rizki Setiawan, dkk yang dikutip dari (Sanjaya, 2006:165) yang mengatakan bahwa semakin konkret media pembelajaran yang digunakan maka pengalaman belajar peserta didik menjadi bertambah sedangkan semakin abstrak media pembelajaran yang digunakan maka semakin sedikit pengalaman yang diperoleh peserta didik (Setiawan, 2020:5).

Pembelajaran sosiologi menekankan pada pengalaman langsung, mengajak peserta didik berpikir kritis dan menganalisis untuk terjun langsung kalangan melihat fenomena-fenomena secara langsung. Peserta didik bisa langsung merasakan keterlibatan aktivitas dengan masyarakat yang dapat memberikan keuntungan. 

Memahami keadaan sosial sebagai seorang peneliti dan mengkaji masyarakat dari berbagai sudut pandang fenomena. Pembelajaran yang optimal memerlukan fasilitas, perlengkapan untuk mencapai tujuan pembelajaran. 

Menurut Riki Setiawan yang dikutip dari (Dipo, 2016:275) yang mengatakan bahwa pembelajaran observasi lapangan menghasilkan pembelajaran yang lebih variatif, pembelajaran menjadi menyenangkan dengan tujuan memperkenalkan peserta didik dengan lingkungannya. (Setiawan, 2020:7). 

Keefektifan pembelajaran sosiologi tidak hanya membahas conth permasalahan yang dikaitkan dengan konsep, tetapi bagaimana peserta didik mengerti konsep dan contoh kasus dengan melihat langsung, berinteraksi langsung dengan kehidupan yang ada di masyarakat dan hal ini sulit di dapat jika harus menggunakan media teknologi. 

Di sisi lain teknologi mendekatkan yang jauh tanpa batas wilayah, orang dapat berbicara dan bertemu pada suatu aplikasi inovasi dari teknologi.

Dalam jurnal yang ditulis oleh Rizki Setiawan, dkk yang mengatakan bahwa pembelajaran berbasis masyarakat dapat meningkatkan ketertarikan pembelajaran peserta didik pada materi sosiologi termasuk di dalamnya peserta didik memperoleh pengalaman pembelajaran yang berkesan dan menyenangkan.(Setiawan, 2020:7). 

Dengan pembelajaran sosiologi, peserta didik daat menganalisis keadaan sosial masyarakat dilihat dari berbagai sudut pandang. Kehadiran sosial sangat dibutuhkan antara pendidik dan peserta didik yang berkaitan dengan segala proses sosial termasuk di dalamnya interaksi tatap muka, sebuah interaksi akan terbentuk apabila memenuhi persyaratan yaitu kontsk sosial dan komunikasi sosial (Soekanto, 2012:58). 

Sosiologi tidak hanya mengkaji dan melihat fenomena di masyarakat, tetapi juga dapat meneliti suatu fenomena untuk dapat mencari solusi pemecahan masalah maupun memberikan saran menggunakan teori-teori sosiologi.

KESIMPULAN

Perkembangan zaman kearah yang modern tentunya memberikan perubahan yang besar bagi setiap lini kehidupan masyarakat. Inovasi munculnya teknologi seerti penemuan internet sebagai sumber informasi dan komunikasi yang dapat menghubungkan seseorang tidak terbatas waktu dan ruang, dimanfaatkan oleh seluruh masyarakat untuk kemudahan di segala aspek kehidupan.

Pengetahuan yang berkembang di masyarakat berawal dari perubahan-perubahan besar seperti revolusi industri. Revolusi industri menciptakan era digital yang dimana segala aktivitas menggunakan internet atau bantuan teknologi.

Hal ini berpengaruh pada aspek pendidikan yang sebagai pilar terpenting untuk mendorong sumber daya manusia yang berkualitas. Pendidikan tidak hanya diperoleh dari tempat informal, tetapi juga melalui lingkungannya. Ilmu sosial ama pentingnya dengan ilmu alam yang dapat memberikan solusi pemecahan masalah pada fenomena yang ada di masyarakat karena hal ini bersinggungan secara langsung. 

Pembelajaran sosiologi sebagai pembelajaran berbasis hubungan antar masyarakat tentunya menjadi sebuah tantangan yang mengharuskan pembelajaran terjun langsung melihat kondisi sosial masyarakat.

Era digital membawa perubahan bagi peserta didik karena membuat minimnya interaksi ecara langsung tanpa perantara. Hal ini menjadi sebuah tantangan pembelajaran sosiologi yang dimana guru harus mengeksplorasi dirinya untuk mengikuti perubahan zaman, penampilan video, gambar, presentasi pada pembelajaran dinilai lebih efektif meningkatkan pengalaman peserta didik.

Motivasi belajar di bangun tidak hanya dari hafalan tetapi juga melalui terjun langsung ke lapangan melihat kondisi masyarakat yang sebenarnya untuk memecahkan masalah sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku.

DAFTAR PUSTAKA

Hidayat, R. 2014. "Sosiologi Pendidikan Emile Durkheim. 1 Ed". Jakarta: Grafindo.

Nursyifa, Aulia. 2019. "Transformasi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Dalam Menghadapi Era Revolui Industri 4.0". Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan. Vol. 6 No. 1. Hal. 51-64.

Setiawan, Benni. 2017. "Dasar-Dasar Ilmu Sosial (Best Practice & Lesson Learn)". Yogyakarta: Samudra Biru.

Setiawan, Rizki Dan Eti Komalasari. (2020). "Membangun Efektifitas Pembelajaran Sosiologi Di Tengah Pandemi Covid-19". Jurnal Ilmiah Penelitian. Vol. 4, No.1:2580-2542.

Soekanto, Soerjono. 2012. "Sosiologi Suatu Pengantar". Jakarta. Rajawali Pers

Sudiarja,A. 2014. "Pendidikan Dalam Tantangan Zaman". Yogyakarta: PT Kanisius.

Yuhastina, Dkk. 2020. "Peluang Dan Tantangan Guru Sosiologi Dalam Menghadapi Kurikulum "Merdeka Belajar" Di Era Revolusi Indutri 4.0". Society. Vol 8. No. 2:732-753.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun