Mohon tunggu...
Mawan
Mawan Mohon Tunggu... Lainnya - Birokrasi dan Enterpreneur

Iklhas Sabar Dan Syukur

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Upaya Melestarikan Budaya Bangsa Melalui Pakaian Batik

20 Mei 2015   02:28 Diperbarui: 4 April 2017   16:12 1777
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1432060332755703049

[caption id="attachment_418713" align="aligncenter" width="420" caption="Batik Tulis Proboparon Motif Abstrack Kontemporer"][/caption]

Modernisasi dan globalisasi yang terjadi saat ini begitu luas pengaruhnya terhadap kehidupan masyarakat bangsa Indonesia. Berkembangnya informasi dan tekhnologi yang semakin pesat membawa dampak yang cukup signifikan terhadap perilaku kehidupan kita. Tak terkecuali dampak terhadap kehidupan sosial dan budaya bangsa Indonesia yang semakin terbawa oleh arus modernisasi dan globalisasi tersebut. Bisa jadi suatu saat kehidupan sosial dan budaya masyarakat kita yang memiliki nilai - nilai luhur tersebut akan hilang seiring perkembangan zaman yang semakin maju. Begitu pula budaya asli bangsa Indonesia akan tergeser keberadaannya oleh pengaruh budaya - budaya bangsa lain khususnya budaya bangsa barat. Dan hal ini tidak bisa kita biarkan begitu saja.

Sebagai generasi muda penerus bangsa kita wajib untuk berupaya melestarikan budaya yang kita miliki. Hal ini bisa kita wujudkan dalam kehidupan kita sehari - hari, dan kita mulai dari diri kita sendiri. Misalkan saja membiasakan untuk bersikap ramah terhadap lingkungan, melakukan pelestarian lingkungan, membiasakan diri menggunakan produk asli Indonesia, salah satunya dalam hal berpakaian.

Pakaian merupakan sebuah identitas bagi pemakainya. Secara tidak langsung memberikan makna dan penilaian dari performance yang kita tampilkan. Busana atau pakaian yang melekat pada tubuh kita merupakan suatu hal yang tidak bisa kita anggap sebagai hal yang sederhana. Mungkin orang akan berkata, jangan melihat seseorang hanya dari penampilannya saja tetapi dari hatinya. Itu sangat benar. Namun, logika kita akan cenderung negatif dengan tampilan seseorang yang kita rasa kurang pas. Misalkan, saat kita bertemu dengan seseorang yang hanya mengenakan celana dalam saat dijalan, atau melihat perempuan yang memakai rok supermini sekali di depan publik. Pasti logika berpikir kita akan tertuju pada sebuah arti "kurang baik" bahkan "tidak baik". Betul ?

Batik, merupakan salah satu bentuk pakaian yang mencerminkan budaya bangsa. Dan itu sudah di akui dunia, bahwa batik merupakan salah satu budaya asli Indonesia. Bagi kita, barangkali batik adalah hal yang biasa saja. Namun bagi bangsa asing batik adalah sesuatu yang unik. Mereka bahkan saat ini banyak belajar tentang batik baik dalam proses pembuatannya, dan juga filosofi makna yang terkandung dalam batik itu sendiri. Jika bangsa lain pun mengakui bahwa batik adalah suatu bentuk fashion yang unik, marilah kita sebagai pemilik budaya asli inipun berupaya untuk melestarikannya dengan memaknai batik sebagai kekayaan dan budaya yang wajib untuk kita lestarikan. Salah satu cara adalah membiasakan untuk menggunakan batik dalam kehidupan sehari - hari kita.

Batik juga merupakan fashion yang dinamis, bisa kita pakai kapan saja dan dimana saja. Baik dalam acara formal maupun non formal. Jadi batik itu luwes. Dan dengan memakai batik, akan terpancar kharakteristik sikap dan jiwa yang elegan dan kharismatik. Seolah - olah ada daya magis bagi orang yang memakainya. Batik itu unik dan indah.

Pemerintah sudah memberikan contoh secara tidak langsung kepada masyarakat agar melestarikan budaya melalui busana batik. Salah satu hal itu kita lihat ketika pelantikan Presiden RI terpilih saat ini. Ketika sebuah kebiasaan protokoler untuk uniform dalam acara pelantikan Presiden dan pejabat negara lainnya yang sebelumnya memakai jas, kali ini uniform acara tersebut adalah menggunakan pakaian batik. Secara tidak langsung ini merupakan suatu signal seruan bagi kita untuk melestarikan budaya memakai batik sebagai bentuk identitas bangsa kita yang luhur tersebut. Terlepas dari berbagai sudut pandang lainnya, menurut penilaian saya seperti itu.

Ini juga merupakan upaya agar jangan sampai budaya kita di klaim oleh bangsa lain. Seperti kasus - kasus yang terjadi sebelumnya. Misal, reog yang saat itu diklaim bangsa Malaysia sebagai budaya asli mereka. Harapan saya, kawan semua memulai untuk mebiasakan dan membudayakan pakaian batik sebagai uniform kita dan mencintainya sebagai kekayaan budaya kita agar kharakteristik jiwa yang kharismatik elegan selalu terpancar dari dalam diri kita.

Sekali lagi, marilah kita berupaya untuk tetap menjaga identitas kita sebagai bangsa yang berbudaya, mampu menyerap dan memfilter budaya bangsa lain yang masuk serta menyikapinya secara bijak. Tidak serta merta menelan mentah - mentah budaya asing tanpa memperdulikan milik kita sendiri. Budayakanlah untuk menggunakan pakaian batik sebagai uniform Anda. Semoga ini menjadi pengingat dan bermanfaat bagi kita semuanya. Yuk, lestarikan budaya bangsa melalui pakaian batik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun