Mohon tunggu...
Ismawan Din
Ismawan Din Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Mawan Din Hatari

Fb : Mawan Din Hatari IG : @mawandinhatari_

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Lembar Baru yang Ceria

10 Mei 2022   22:27 Diperbarui: 10 Mei 2022   22:40 222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Mawan Din Hatari

Hari ini gerimisnya manja. Memanjakan diri ini terlelap dalam mimpi yang gulita. Berbolak balik badan dengan bantal guling yang ku peluk erat. Hingga terbangun dengan tenaga baru yang membujuk ku untuk segera melanjutkan perjuangan-perjuangan panjang ku.

Tepat pukul 16:00 Wit, ponsel ku berbunyi dengan getaran yang membuat ponsel ku melompat lompat. Ternyata ada kabar gembira yang membuat ku bersyukur atas jawaban dari perjalanan-perjalan ku selama ini.

Di hari kemarin, mungkin perjalan ku penuh tangis dan luka. Aku pernah di caci bahkan dimaki oleh kebanyakan orang. Walau sebenarnya kesemuan itu adalah bentuk dorongan agar aku tak pernah mengenal kalah.

Untuk telapak kaki ku, terimakasih karena selalu menjadi alas di setiap perjalanan ini. Untuk rasa, terimah kasih karena selalu menebarkan kesabaran di dalam dunia ku. Dan teruntuk diri ku, jatuh adalah bagian dari alasan untuk bangkit kembali.

Dan selanjutnya aku tahu kalau menang tak selalu juara, dan kalah pun tak harus mengalah. Karena dengan susah payah, aku harus tetap percaya, bahwa sekali hidup harus tetap berguna, demi untuk hari-hari esok yang akan tetap menyapa.

Hari ini dan seterusnya akan ku buktikan pada dunia, bahwa tidak ada yang percuma selagi kita tetap berusaha. Karena dimana ada kemauan, disitu ada jalan.

Tuhan tak pernah tidur. Tuhan selalu melihat seberapa banyak pengorbanan yang telah ku korbankan, seberapa berat beban yang ku bawa, dan besar apa kesabaran yang tertanam dalam diri ini.

Kegagalan adalah kesuksesan yang tak ada kata menyerah untuk tetap merebut kemenangan. Maka berhenti berjuang bukanlah sebuah alasan. Sebab aku selalu percaya bahwa, Dimata Tuhan kita selalu sama. Kalaupun mereka bisa, kenapa aku tak bisa? Pertanyaan itu yang selalu meporak porandakan di isi kepala ku.

Dan teruntuk orang-orang terdekat ku, ijinkan aku untuk tetap melanjutkan perjalanan ku. Ijinkan aku untuk mengisi lembaran baruku dengan cerita yang ceria. Karena hidup bukan hanya tentang kesedihan dan kekecewaan.

Terimakasih...


Mawan Din Hatari

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun