[caption id="attachment_273837" align="aligncenter" width="400" caption="Welkom In Malang, interior Toko Oen Malang"][/caption]
Kota Malang di Jawa Timur termasuk salah satu kota yang banyak disambangi wisatawan. Baik wisatawan asing maupun dalam negeri. Kota yang menjadi pemilik klub sepak bola Arema ini berhawa sejuk karena letaknya di daerah pegunungan.
Sebagai kota yang mendatangkan banyak wisatawan, kota ini tentu memiliki banyak tempat wisata yang menarik. Salah satunya adalah Toko Oen.
[caption id="attachment_273839" align="aligncenter" width="400" caption="Kursi dan meja kuno di Restoran atau Toko Oen Malang menambah suasana tempo dulu "]
Apa sebenarnya yang menarik dari Toko Oen ini, sehingga menjadi ikon wisata Kota Malang. Toko Oen dikenal sebagai restoran es krim yang melegenda.
Banyak wisatawan asing mampir ke tempat ini, untuk bernostalgia mengenang masa-masa lalu saat mereka masih tinggal di Malang. Atau sekedar menikmati berbagai kuliner dan suasana kuno di restoran ini.
[caption id="attachment_273840" align="aligncenter" width="400" caption="Piano kuno menjadi penghias toko ini"]
Toko Oen sebenarnya tak ubahnya restoran lainnya. Suasana interiornya masih mempertahankan kekunoanya. Toko yang didirikan di jantung Kota Malang sekitar tahun 1930 an ini pernah dikunjungi presiden pertama RI, Ir. Soekarno.
Ketika memasuki toko atau restoran ini traveler akan dihadapkan pada suasana tempo dulu yang masih tetap dipertahankan di toko yang kondang dengan es krim dan steaklidahnya ini.
[caption id="attachment_273841" align="aligncenter" width="300" caption="Radio kuno menambah cantik interior tempo dulu toko ini"]
Kursi-kursi dan meja kuno menjadi penambah manisnya restoran yang terletak di Jalan Basuki Rahmad 5 Malang ini. Ada piano, radio kuno dan mesin toko kuno, serta gambar tempo dulu di pajang pada dinding tembok Toko Oen.
Belum lagi pelayan-pelayan toko sambil mendorong troli, mereka berseragam putih sambil berpeci gaya tempo dulu semakin menambah suasana kuno yang khas yang barangkali tidak kita temukan di restoran es krim lainnya.
[caption id="attachment_273843" align="aligncenter" width="300" caption="Mesin kuno yang masih dipertahankan di toko ini"]
Berenam kami datang dari kediaman Adik di Sengkaling. Penasaran dengan pendapat banyak orang selama ini, makanya kami coba memesan es krim saja karena di rumah juga sudah makan.
Buku-buku menu yang sudah terlihat kuno tapi tetap terawat disodorkan oleh seorang pelayan. Anak, istri dan Adik sekeluarga memilih es krim coklat dan durian. Sedangkan saya memilih es krim cocktail.
[caption id="attachment_273844" align="aligncenter" width="400" caption="Wisatawan betah di restoran ini dengan suasana tempo dulu yang masih melekat di toko ini"]
Wow benar kata banyak orang. Rasa es krimnya nikmat dan lembut meski 1 scop seharga Rp.13.000,- barangkali cukup mahal untuk ukuran kami yang kelas menengah ke bawah ini.
Namun kami puas karena di sini kita tidak hanya membeli kuliner dalam hal ini es krim, tetapi juga menikmati suasana tempo dulu yang menjadikan toko ini ikon wisata yang melegenda di Kota Malang.
[caption id="attachment_273845" align="aligncenter" width="400" caption="Lukisan Toko Oen kala itu yang kini menempel pada dinding "]
Dari informasi yang kami dapatkan, Toko Oen juga sangat kondang dengan steak lidahnya. Di restoran ini juga dijajakan kue-kue pelengkap lainnya yang semakin membuat wisatawan betah berlama-lama makan di sini.
Puas dengan lembutnya es krim Toko Oen, perjalanan malam itu kami lanjutkan berkeliling sambil melihat-lihat indahnya Kota Malang di akhir pekan.
[caption id="attachment_273846" align="aligncenter" width="400" caption="Papan nama Toko Oen yang melegenda itu"]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H