Mohon tunggu...
Mawan Sidarta S.P.
Mawan Sidarta S.P. Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penyuka traveling, Pemerhati sejarah (purbakala) - lingkungan - masalah sosial - kebudayaan, Kreator sampah plastik

Lulusan S1 Agronomi Fakultas Pertanian Universitas Jember. Pernah bekerja di perusahaan eksploitasi kayu hutan (logging operation) di Sampit (Kalimantan Tengah) dan Jakarta, Projek Asian Development Bank (ADB) pendampingan petani karet di Kuala Kurun (Kalimantan Tengah), PT. Satelit Palapa Indonesia (Satelindo) Surabaya. Sekarang berwirausaha kecil-kecilan di rumah. E-mail : mawansidarta@yahoo.co.id atau mawansidarta01@gmail.com https://www.youtube.com/channel/UCW6t_nUm2OIfGuP8dfGDIAg https://www.instagram.com/mawansidarta https://www.facebook.com/mawan.sidarta https://twitter.com/MawanSidarta1

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Stasiun Senen Bersejarah, Tertib dan Nyaman

13 Maret 2016   08:48 Diperbarui: 14 Agustus 2016   15:46 642
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Prasasti pencanangan sebagai bangunan cagar budaya. Sumber: dokpri"][/caption]

Kesan pertama yang saya tangkap saat berada di dalam Stasiun Besar Pasar Senen ialah bahwa stasiun kereta api (KA) yang berada di bawah naungan Daerah Operasi (Daop) 1 Jakarta itu terlihat bersih, tertib dan tentunya menarik gaya arsitektur bangunannya.

Tim kebersihan Stasiun Pasar Senen memang patut diacungi jempol betapa tidak di hampir setiap sudut stasiun yang sudah ada sejak tahun 1733 itu ditempatkan petugas kebersihan. Kadang sang petugas tadi bekerja sendirian kadang juga bekerja dengan rekannya.

Saat saya dan keluarga kembali ke Surabaya dari stasiun ini pada 25 Februari 2016 yang lalu, kebetulan hujan deras sedang mengguyur Jakarta tak terkecuali kawasan Kelurahan Senen dimana stasiun berada. Hujan deras disertai tiupan angin kencang menyebabkan sebagian lantai di tempat pintu masuk (peron) menjadi basah.

Melihat hal itu, petugas kebersihan Stasiun Pasar Senen tanggap dan segera melakukan pembersihan. Tak lama kemudian lantai terlihat kering dan bersih kembali. Calon penumpang KA tampak merasa nyaman untuk antri meski antriannya cukup panjang.

Petugas kebersihan lainnya juga terlihat tengah sibuk mengepel lantai di dekat ruangan musholla stasiun. Tak jauh dari tempat itu seorang takmir (pengurus) musholla mengumumkan agar setiap calon penumpang KA yang hendak menunaikan ibadah sholat untuk tidak sembrono dengan barang-barang bawaan mereka.

Supaya tak terulang seperti kejadian-kejadian sebelumnya, barang bawaan amblas digasak maling Stasiun Senen maka berulang kali takmir mengingatkan para penumpang. Sholat sebaiknya dilakukan secara bergantian, anggota keluarga yang lain ditugasi menjaga barang itu. Atau barang dititipkan kepada petugas atau jamaah lain yang bisa dipercaya.

Nggak ada ceritanya barang yang hilang di Stasiun Senen ini bisa ditemukan kembali” ujar takmir musholla kepada para penumpang KA.

Tepat pukul 13.00, pintu masuk menuju rangkaian kereta dibuka. Lagi-lagi terlihat para penumpang KA dengan tertib berbaris hingga petugas memeriksa data diri mereka. Asal tahu saja, KA Kertajaya tujuan Stasiun Pasar Turi Surabaya mulai berangkat dari Stasiun Pasar Senen pada pukul 14.00.

Manajemen Stasiun Senen memberi kesempatan 1 jam (boarding) kepada para penumpang untuk bersiap-siap sebelum kereta diberangkatkan. Petugas tampak dengan teliti memeriksa satu persatu karcis resmi yang dibawa masing-masing penumpang dan mencocokannya dengan identitas asli penumpang itu.

Berbarengan dengan masuknya penumpang, jasa pengangkut barang (porter) berseragam oranye dengan cekatan membawakan barang-barang  penumpang menuju tempat duduk dalam gerbong sesuai dengan yang tertera dalam tiket resmi. Kini PT. KAI memberlakukan aturan agar setiap penumpang hanya boleh membawa barang dengan berat maksimal 20 kilogram atau bawaan dengan volume maksimal 100 dm3.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun