Mohon tunggu...
Mawan Sidarta S.P.
Mawan Sidarta S.P. Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penyuka traveling, Pemerhati sejarah (purbakala) - lingkungan - masalah sosial - kebudayaan, Kreator sampah plastik

Lulusan S1 Agronomi Fakultas Pertanian Universitas Jember. Pernah bekerja di perusahaan eksploitasi kayu hutan (logging operation) di Sampit (Kalimantan Tengah) dan Jakarta, Projek Asian Development Bank (ADB) pendampingan petani karet di Kuala Kurun (Kalimantan Tengah), PT. Satelit Palapa Indonesia (Satelindo) Surabaya. Sekarang berwirausaha kecil-kecilan di rumah. E-mail : mawansidarta@yahoo.co.id atau mawansidarta01@gmail.com https://www.youtube.com/channel/UCW6t_nUm2OIfGuP8dfGDIAg https://www.instagram.com/mawansidarta https://www.facebook.com/mawan.sidarta https://twitter.com/MawanSidarta1

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Sentra Perajin Limbah Kayu Jadi Objek Wisata Keren!

10 Januari 2015   18:40 Diperbarui: 4 April 2017   16:43 459
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_389809" align="aligncenter" width="500" caption="Barang kerajinan produksi Pak Sabar"][/caption]

Kalau di Jepara, Jawa Tengah sangat terkenal dengan kerajinan ukiran kayu jati maka di Jawa Timur Anda akan menemukan sentra ukiran kayu jati itu berada di Kecamatan Kasiman Bojonegoro.

Untuk bisa mencapai Kasiman, saya harus melanjutkan perjalanan memasuki Kota Blora yang ada di Propinsi Jawa Tengah.

Sebelum menuju Blora, saya terlebih dulu melewati jembatan yang cukup panjang dan kokoh serta di bawahnya mengalir Sungai Bengawan Solo yang kesohor itu.

Namun saya tak perlu menuju pusat Kota Blora. Dari pertigaan gerbang Blora pilih saja jalur yang ke arah Cepu.

Sentra kerajinan ukiran kayu jati di Kecamatan Kasiman Bojonegoro berada di Desa Batokan, kira-kira 5 kilometer dari pertigaan gerbang masuk Kota Blora.

[caption id="attachment_389810" align="aligncenter" width="400" caption="Pak Sabar dengan kerajinan limbah kayu jati buatannya"]

1420864130647568893
1420864130647568893
[/caption]

Menjelang sore saya memasuki kawasan Kasiman. Itu akibat lamanya perjalanan dari Desa Wotangare-Kalitidu menuju Blora. Saya masih bersyukur meski terlihat mendung namun hujan tidak jadi turun sore itu.

Sampailah saya di sebuah rumah milik salah satu perajin bernama Pak Sabar. Kediamannya sekaligus menjadi ruang pamer (galeri) barang-barang kerajinan kayu jati produksinya.

Dalam menjalankan usahanya itu Pak Sabar tidak bekerja sendirian melainkan dibantu oleh anak lelakinya.

“Saya sudah lima belas tahun lebih dik menekuni usaha pembuatan suvenir dari limbah kayu jati ini” aku Pak Sabar saat saya temui di depan galeri miliknya.

“Harga suvenir buatan saya berkisar antara Rp. 15.000,- hingga jutaan rupiah” lanjut Pak Sabar.

[caption id="attachment_389811" align="aligncenter" width="400" caption="Kerajinan kayu jati lainnya di galeri Pak Sabar"]

14208642731941374576
14208642731941374576
[/caption]

Ia mencontohkan untuk tempat pensil dan HP dibandrol dengan harga puluhan ribu. Sementara kerajinan yang berupa botol mirip guci dijual dengan harga Rp. 650.000,- hingga jutaan rupiah.

Suvenir hasil karya Pak Sabar tidak melulu dipasarkan di daerah-daerah di Pulau Jawa melainkantembus sampai ke beberapa daerah di Kalimantan, Sumatera dan Sulawesi.

Untuk rencana ekspor ke luar negeri ia mengaku belum sanggup karena harus membenahi soal disain dan kualitas produk.

“Masih banyak kekurangan di sana-sini yang harus dibenahi dik” akunya dengan polos.

[caption id="attachment_389813" align="aligncenter" width="400" caption="Sentra kerajinan kayu bisa mendatangkan wisatawan"]

1420864525114965146
1420864525114965146
[/caption]

Sebagai traveler saya sangat berharap kepada Kemenparekraf (Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif) maupun dinas terkait agar mulai saat ini sentra kerajinan kayu jati di Kasiman, Bojonegoro-Jawa Timur itu dikembangkan menjadi objek wisata yang menarik yang tak kalah kerennya dengan pesona alam Indonesia.

Selama ini objek wisata alam  saja yang mendapat perhatian penuh dari Kemenparekraf. Perkampungan perajin kayu jati di Bojonegoro tampaknya juga layak diangkat dan dipromosikan tentunya dengan upaya pembinaan di sana-sini.

Dengan demikian diharapkan banyak wisatawan yang tertarik untuk mendatangi sentra kerajinan kayu jati itu. Mereka bisa berwisata sambil berbelanja suvenir kayu jati untuk oleh-oleh keluarga di rumah. Bila suvenir banyak terjual, alhasil pendapatanpun menjadi meningkat.

[caption id="attachment_389816" align="aligncenter" width="400" caption="Pak Sabar menekuni usahanya dengan dibantu putranya"]

1420864740485736844
1420864740485736844
[/caption]

Cukup lama saya beramah-tamah dengan Pak Sabar. Tak terasa hari semakin sore, mendung mulai menggelayuti langit Desa Batokan. Saya tak mau menyia-nyiakan kesempatan yang ada.

Setelah berpamitan seketika itu juga saya bergegas kembali ke Bojonegoro untuk mengunjungi Desa Sendangharjo karena penasaran ingin melihat langsung api abadi di objek wisata alam “Kayangan Api”.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun