Mohon tunggu...
Mawan Sidarta S.P.
Mawan Sidarta S.P. Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penyuka traveling, Pemerhati sejarah (purbakala) - lingkungan - masalah sosial - kebudayaan, Kreator sampah plastik

Lulusan S1 Agronomi Fakultas Pertanian Universitas Jember. Pernah bekerja di perusahaan eksploitasi kayu hutan (logging operation) di Sampit (Kalimantan Tengah) dan Jakarta, Projek Asian Development Bank (ADB) pendampingan petani karet di Kuala Kurun (Kalimantan Tengah), PT. Satelit Palapa Indonesia (Satelindo) Surabaya. Sekarang berwirausaha kecil-kecilan di rumah. E-mail : mawansidarta@yahoo.co.id atau mawansidarta01@gmail.com https://www.youtube.com/channel/UCW6t_nUm2OIfGuP8dfGDIAg https://www.instagram.com/mawansidarta https://www.facebook.com/mawan.sidarta https://twitter.com/MawanSidarta1

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Rawon Kalkulator Namanya Unik Rasanya Uenak!

16 Maret 2014   20:39 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:52 1987
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_326762" align="aligncenter" width="500" caption="Nasi Rawon Kalkulator"][/caption]

Sebagian masyarakat Surabaya mungkin beranggapan kalau Taman Bungkul Surabaya merupakan taman kota yang citranya kurang baik. Sebab pernah tersiar khabar kalau taman kota yang pernah mendapatkan penghargaan internasional ini sering dijadikan muda-mudi “gendaan” (pacaran).

Petugas taman tidak jarang memergoki pasangan muda-mudi itu berbuat tidak senonoh hingga larut malam bahkan sampai dini hari. Petugas akhirnya mengamankan mereka. Berita yang sumbang ini pastinya akan mencoreng reputasi baik taman kota yang di dalamnya tersedia air siap minum ini.

[caption id="" align="aligncenter" width="500" caption="Spanduk Warung Sedap Malam"]

[/caption] Nah, Taman Bungkul Surabaya semestinya tidak perlu tercoreng seperti itu. Sebagai taman kota yang menjadi kebanggaan Arek-arek Surabaya, taman ini patut mendapat tempat terhormat di hati warga Surabaya. Pada Minggu dan hari-hari besar lainnya Taman Bungkul sering dikunjungi warga dan wisatawan.

Acara-acara penting yang sering diadakan di sini adalah Car Free Day, senam pagi,pasar murah juga even-even penting lainnya. Pendeknya, Taman Bungkul Surabaya menjadi tempat wisata meriah sekaligus taman kota yang turut menjadi ikon wisata Kota Pahlawan selain pesona gedung-gedung tua warisan kolonial Belanda di Surabaya.

Taman Bungkul Surabaya tidak melulu berisi taman flora yang koleksinya cuma pepohonan langka berusia puluhan tahun. Namun bersebelahan dengan taman ini Anda juga akan menemukan pusara Ki Ageng (Sunan) Bungkul. Pejuang Islam yang disebut-sebut sebagai mertua Sunan Giri dari kota pudak Gresik. Di bagian belakang tama nada rumah sakit swasta dan pusat kuliner Jawa Timur.

Berwisata kuliner di Taman Bungkul Surabaya pasti menghadirkan kesan lain dan sungguh menjadi pengalaman yang menarik. Selain taman, pusara sunan, juga ada beragam kuliner khas Jawa Timur tersedia di food court Taman Bungkul.

Dari sekian banyak makanan yang dijajakan ada satu kuliner yang namanya unik dan bisa dipastikan pengunjung taman akan penasaran untuk mencobanya. Rawon dan Soto Kalkulator nama menu makanan itu. Kuliner ini menjadi menu andalan Warung Sedap Malam yang berada di belakang Taman Bungkul Surabaya itu. Kali ini kami mencoba mencicipi nasi rawonnya yang khabarnya maknyus itu. Cocok untuk menu makan siang kami.

Rawon dan Soto Kalkulator bukan saja menjadi kuliner yang sudah kesohor namun keberadaannya turut menambah daya tarik Taman Bungkul Surabaya. Kurang lengkap berkunjung ke Taman Bungkul bila belum merasakan sensasi nasi rawon dan soto kalkulator. Atau sebaliknya makan rawon dan soto akan terasa kurang maknyus bila tidak mampir ke taman untuk menikmati keteduhan dan segarnya udara taman.

Menurut cerita pelayan, Warung Sedap Malam ini sudah berdiri sejak 1975 silam. Pemiliknya bernama Pak Ajib. Namun beberapa tahun belakangan nama warung ini semakin mencuat ke permukaan karena masyarakat semakin mengetahui keberadaan warung ini.

Rawon sebenarnya tidak hanya terkenal di Surabaya tetapi juga menjadi kuliner khas Kota Pasuruan. Tentu sebagian dari Anda pernah mendengar keberadaan Rawon Nguling yang berasal dari Desa Nguling, Pasuruan-Jawa Timur. Baik Rawon Kalkulator maupun Nguling keduanya merupakan makanan berkuah yang berwarna coklat tua cenderung hitam. Di dalamnya ditambahkan bumbu-bumbu khusus dan “keluwek” yang menjadikan rasa kuah rawon khas dan berwarna coklat kehitaman.

Pencantuman kata “Kalkulator” sebenarnya untuk menyebut ketangkasan sang pelayan warung dalam menjumlah berapa uang yang harus dibayar oleh pengunjung warung setelah menyantap menu-menu di Warung Sedap Malam milik Haji Ajib itu. Cepatnya bak kalkulator saja. Begitu seterusnya untuk selanjutnya dipopulerkan menjadi Rawon dan Soto Kalkulator seperti sekarang ini.

Rasa Rawon Kalkulator nggak beda jauh dari nasi rawon lainnya di Jawa Timur. Yang membedakan mungkin kualitas daging sapi dan ukuran potongan daging. Harus diakui kalau potongan daging Rawon Kalkulator berukuran besar. Seporsi nasi rawon bisa berisi daging 5-6 potong daging yang empuk. Sepiringnya dihargai Rp.15.000,-. Nasinyapun cukup banyak dan tentu mengenyangkan.

Makan nasi rawon akan lebih klop bila ditemani kerupuk udang, gorengan tempe, perkedel, gorengan paru dan telur asin. Bila melancong ke Surabaya jangan lupa mampir ke Taman Bungkul dan tentunya mencicipi Nasi Rawon Kalkulator yangbikin kangen itu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun