Mohon tunggu...
Mawan Sidarta S.P.
Mawan Sidarta S.P. Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penyuka traveling, Pemerhati sejarah (purbakala) - lingkungan - masalah sosial - kebudayaan, Kreator sampah plastik

Lulusan S1 Agronomi Fakultas Pertanian Universitas Jember. Pernah bekerja di perusahaan eksploitasi kayu hutan (logging operation) di Sampit (Kalimantan Tengah) dan Jakarta, Projek Asian Development Bank (ADB) pendampingan petani karet di Kuala Kurun (Kalimantan Tengah), PT. Satelit Palapa Indonesia (Satelindo) Surabaya. Sekarang berwirausaha kecil-kecilan di rumah. E-mail : mawansidarta@yahoo.co.id atau mawansidarta01@gmail.com https://www.youtube.com/channel/UCW6t_nUm2OIfGuP8dfGDIAg https://www.instagram.com/mawansidarta https://www.facebook.com/mawan.sidarta https://twitter.com/MawanSidarta1

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Jejak Pemukiman Majapahit di Sentonorejo

16 Januari 2016   17:05 Diperbarui: 15 Juli 2016   14:21 481
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Bata purbakala berbentuk segi enam"][/caption]

Kecamatan Trowulan di Mojokerto, Jawa Timur diyakini para ahli menjadi pusat pemerintahan Kerajaan Majapahit. Sekitar 80% warisan masa silam kerajaan terbesar di Indonesia itu mulai terungkap di daerah ini. Tinggalan berupa candi, makam, perabotan rumah tangga, gudang senjata dan rumah tinggal bisa kita temukan di Trowulan. Khusus untuk kekunoan berupa rumah tinggal masyarakat Majapahit bisa kita lihat keberadaannya di Desa Sentonorejo. Kekunoan itu oleh para aekeolog dinamakan Situs Lantai Segi Enam.

Situs Lantai Segi Enam merupakan salah satu peninggalan Kerajaan Majapahit yang berupa hamparan ubin dan pemukiman kuno. Situs Lantai Segi Enam disebut juga Situs Sentonorejo karena jejak purbakala itu ditemukan di Desa Sentonorejo, Trowulan - Mojokerto - Jawa Timur.

Setelah dilakukan penggalian dengan kedalaman kurang lebih 1,8 meter di bawah permukaan tanah maka ditemukanlah tumpukan batu bata purbakala dan sebagian lagi berupa bata berbentuk segi enam. Tumpukan bata itu diduga sebagai sisa dinding rumah warga Majapahit kala itu.

[caption caption="Bata purbakala berbentuk persegi dengan permukaan bertekstur"]

[/caption]

Bata purbakala berbentuk segi enam itu memang unik, mengingatkan saya pada batu paving (paving stone) yang biasanya dipasang di taman atau jalan-jalan umum. Sebagian bata purbakala berbentuk segi enam dan kotak (persegi panjang) yang ditemukan itu kini disimpan di Museum Purbakala Trowulan. Bata purbakala berbentuk kotak persegi sebagian terlihat sudah tidak utuh lagi. Bagian permukaannya bertekstur, belum jelas apa itu ornamen yang sengaja dibuat saat itu atau terbentuk karena proses pelapukan selama ratusan tahun.


Meski demikian paving jaman Majaphit dan yang sekarang memiliki perbedaan. Bedanya batu paving di era Majapahit itu dibuat dari tanah liat yang dibakar sementara paving moderen dibuat dari adonan pasir (abu batu) dan semen. Hebatnya lagi, paving purbakala itu ternyata bertahan hingga sekarang, umurnya sudah ratusan tahun seperti yang kita saksikan di Desa Sentonorejo.

Kalau bangunan rumah orang sekarang temboknya terbuat dari susunan bata yang direkatkan dengan campuran pasir, kapur dan semen maka sangat berbeda dengan dinding rumah warga Majapahit kala itu, yang hanya menggunakan susunan bata purbakala dengan perekat tanah liat.

[caption caption="Bata purbakala segi enam di tempat aslinya, Desa Sentonorejo - Trowulan, Mojokerto"]

[/caption]

Ada juga yang berpendapat bahwa susunan bata purbakala itu direkatkan dengan getah pohon-pohonan merambat tanpa menyebutkan jenis pohonnya. Bahkan ada juga yang mengatakan kalau sisa dinding itu tersusun dari bata tanpa perekat apapun. Batu bata perbakala itu disusun rapi dengan sistem gosok.

Situs Lantai Segi Enam kini terlihat lebih menarik karena dilengkapi bangunan pelindung. Di sekitar bangunan pelindung bisa Anda temukan taman bunga yang terawat dengan baik. Pengelola situs juga menyediakan gazebo mungil dan tempat duduk yang nyaman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun