Mohon tunggu...
Mawan Sidarta S.P.
Mawan Sidarta S.P. Mohon Tunggu... Wiraswasta - Lifelong learner, Penyuka traveling, Pemerhati sejarah (purbakala) - lingkungan - masalah sosial - kebudayaan.

Lulusan S1 Agronomi Fakultas Pertanian Universitas Jember. Pernah bekerja di perusahaan eksploitasi kayu hutan (logging operation) di Sampit (Kalimantan Tengah) dan Jakarta, Projek Asian Development Bank (ADB) pendampingan petani karet di Kuala Kurun (Kalimantan Tengah), PT. Satelit Palapa Indonesia (Satelindo) Surabaya. Sekarang berwirausaha kecil-kecilan di rumah. E-mail : mawansidarta@yahoo.co.id atau mawansidarta01@gmail.com https://www.youtube.com/channel/UCW6t_nUm2OIfGuP8dfGDIAg https://www.instagram.com/mawansidarta https://www.facebook.com/mawan.sidarta https://twitter.com/MawanSidarta1

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Inilah Gudang Senjata di Era Majapahit

7 April 2015   12:53 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:26 2119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_408399" align="aligncenter" width="500" caption="Makam Panjang yang dikeramatkan "][/caption]

Usai mengunjungi Candi Minak Jinggo di Dusun Unggah-unggahan-Trowulan saya lanjutkan perjalanan menuju situs Makam Panjang. Letak situs tak terlalu jauh, paling hanya sekitar 300 meter dari lokasi Candi Minak Jinggo. Dari Pak Wagiso pula saya mendapatkan sedikit keterangan seputar Makam Panjang.

Saya sempat membayangkan kalau makam atau kuburan ini pasti ukurannya panjang atau jauh lebih besar dari ukuran (normal) yang biasa saya lihat.

Ternyata Makam Panjang ukurannya hanya sedikit lebih panjang dari ukuran makam yang biasa kita lihat. Mungkin karena tembok yang mengelilingi nisan itu dibuat agak melebar dan cukup tebal sehingga memberi kesan lebih besar dan panjang dari makam biasa.

[caption id="attachment_408402" align="aligncenter" width="350" caption="Sisi lain Makam Panjang Trowulan"]

142838539316541044
142838539316541044
[/caption]

Lalu jasad siapakah yang dikuburkan dalam Makam Panjang itu?

Menurut pendapat I Made Kusumajaya dkk. dalam bukunya yang berjudul “Mengenal Kepurbakalaan Majapahit Di Daerah Trowulan” dalam Makam Panjang terdapat sebuah batu (prasasti) yang oleh warga sekitar dianggap batu nisan.

Batu prasasti itu bertuliskan Bahasa Jawa Kuno yang bunyinya : “pangadegning boddhi I saka 1203” yang maknanya kira-kira : berdirinya pohon bodi (beringin) pada tahun saka 1203.

[caption id="attachment_408403" align="aligncenter" width="350" caption="Pelaku ritual di Makam Panjang"]

14283855401124056307
14283855401124056307
[/caption]

Tahun saka 1203 sama dengan tahun 1281 masehi. Itu menunjukkan bahwa kala itu di kawasan yang sekarang dinamakan Makam Panjang itu sudah ada penghuninya. Padahal tahun itu Kerajaan Majapahit masih belum berdiri.

I Made Kusumajaya dkk. tidak menyebutkan siapa yang dikuburkan dalam Makam Panjang itu atau ditanamnya pohon beringin itu untuk memperingati peristiwa apa.

Agung selaku juru pelihara Makam Panjang ternyata mempunyai informasi yang sama sekali berbeda dengan pendapat para ahli termasuk I Made Kusumajaya dkk. Menurutnya, Makam Panjang yang kini banyak didatangi pelaku ritual itu dulunya merupakan gudang tempat menyimpan pusaka Kerajaan Majapahit.

[caption id="attachment_408404" align="aligncenter" width="350" caption="Jalan menuju Sumber Towo Majapahit"]

1428385673591163344
1428385673591163344
[/caption]

“Beraneka senjata pusaka seperti keris berbagai luk, tombak dan benda pusaka lainnya di letakkan dalam gudang ini” ungkap Agung memulai kisahnya.

“Sebagai gudang pusaka Majapahit, Makam Panjang dijaga dengan setia oleh Mbah Sayid Donopuro” lanjut Agung.

Bila diamati, letak Makam Panjang itu berada sedikit lebih tinggi dari kawasan di sekitarnya. Tak hanya makam yang penuh misteri, Agung juga mengajak saya turun ke lokasi Sumber Towo Majapahit. Konon bila meminta berkah dengan meminum air sumber ini maka segala yang dinginkan akan menjadi terkabul.

[caption id="attachment_408405" align="aligncenter" width="250" caption="Sumber Towo Majapahit"]

1428385796208797441
1428385796208797441
[/caption]



Karena rasa penasaran, sayapun mencoba meminum air Sumber Towo Majapahit. Rasanya memang benar-benar tawar (Jawa = towo) dan segar. Saya juga memakainya untuk membasuh muka agar bugar kembali. Lumayan untuk menyegarkan muka yang kusut  setelah melakukan perjalanan panjang.

[caption id="attachment_408407" align="aligncenter" width="350" caption="Agung (baju merah) di depan Makam Panjang"]

14283859042056291074
14283859042056291074
[/caption]



Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun