Mohon tunggu...
Mawan Sidarta S.P.
Mawan Sidarta S.P. Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penyuka traveling, Pemerhati sejarah (purbakala) - lingkungan - masalah sosial - kebudayaan, Kreator sampah plastik

Lulusan S1 Agronomi Fakultas Pertanian Universitas Jember. Pernah bekerja di perusahaan eksploitasi kayu hutan (logging operation) di Sampit (Kalimantan Tengah) dan Jakarta, Projek Asian Development Bank (ADB) pendampingan petani karet di Kuala Kurun (Kalimantan Tengah), PT. Satelit Palapa Indonesia (Satelindo) Surabaya. Sekarang berwirausaha kecil-kecilan di rumah. E-mail : mawansidarta@yahoo.co.id atau mawansidarta01@gmail.com https://www.youtube.com/channel/UCW6t_nUm2OIfGuP8dfGDIAg https://www.instagram.com/mawansidarta https://www.facebook.com/mawan.sidarta https://twitter.com/MawanSidarta1

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Icip Lezat Nasi Kuning Daun Pisang di Lampung

7 Desember 2015   05:50 Diperbarui: 7 Desember 2015   11:18 247
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Sarapan pagi dengan Nasi Kuning yang dibungkus daun pisang"][/caption]

Sarapan pagi dengan Sego (nasi) Pecel Jawa Timur, Nasi Uduk Betawi, Lontong Sayur, Roti bakar, Bubur Ayam atau berbagai pilihan menu makan pagi lainnya bagi sebagian orang sudah dianggap biasa bahkan mungkin terasa membosankan. Karena bosan biasanya seseorang akan memilih menu sarapan paginya dengan yang lain.

Bagaimana kalau sarapan paginya dengan nasi kuning? Kalau berbicara nasi kuning angan kita biasanya tertuju pada Kota Banjarmasin di Provinsi Kalimantan Selatan. Itu tak berlebihan karena memang nasi kuning khas Banjarmasin sudah begitu dikenal oleh masyarakat luas. Singkat kata, nasi kuning identik dengan Banjarmasin.

Nasi kuning biasanya hanya kita temukan saat ada acara syukuran (selamatan) di mana saat itu nasi kuning disusun membentuk tumpeng (kerucut). Orang kemudian menyebut acara itu sebagai tumpengan.

Sarapan pagi akan terasa beda dan bergairah bila menunya lain dari biasanya, misalnya dengan menggunakan nasi kuning. Tapi kali ini saya mencoba sensasi nasi kuning ala hotel berbintang yang ada di Jalan Raden Intan, Bandar Lampung - Lampung, Sumatera.

[caption caption="Nasi Kuning berbungkus daun pisang terasa sedap"]

[/caption]

Nasi kuning di kota yang kondang dengan perkebunan kopinya itu sedikit berbeda dengan nasi kuning Banjarmasin, tapi lebih mirip dengan nasi kuning yang biasa dijual oleh pedagang kaki lima di beberapa daerah di Jawa.

Apakah itu karena banyaknya pendatang dari Jawa yang kemudian bermukim dan beranak-pinak di Lampung hingga mempengaruhi berbagai aspek kehidupan masyarakat Lampung termasuk khasanah kulinernya.

Ciri khas nasi kuning Banjar (Banjarmasin), dilengkapi dengan lauk berupa gorengan ikan gabus plus sambel merahnya yang maknyus itu sedangkan nasi kuning ala hotel berbintang di Lampung tempat saya makan dan menginap tak berbeda jauh dengan nasi kuning Jawa. Ada kering tempe, ayam goreng, kerupuk udang, emping melinjo, serundeng, irisan dadar telur, bawang goreng dan tentunya nasi kuning yang pulen, gurih dan menggugah selera.

Meski acara makan nasi kuning ala hotel berbintang di pagi itu tanpa ditemani ayam goreng yang biasa kita jumpai pada nasi kuning Jawa tapi tetap saja tidak kehilangan kenikmatannya. Dan yang bikin saya menjadi penasaran, nasi kuningnya dibungkus dengan daun pisang lho!

[caption caption="Sarapan pagi di hotel berbintang Lampung menunya nasi kuning daun pisang yang menggugah selera"]

[/caption]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun