Para pedagang Edelweis di Penanjakan (dok.pri)
Di malam yang masih gelap itu beberapa warga Tengger menawari kami rangkaian bunga cantik khas pegunungan Bromo yakni edelweis (Anaphalis javanica). Rangkaian edelweis ditawarkan dengan harga 5 sampai 10 ribuan. Asal tahu saja, Bunga Edelweis itu bukan hanya cantik dan menarik tetapi juga tahan lama. Bila ditempatkan dalam vas bunga bisa bertahan selama satu atau dua bulan, Bunga Edelweis masih terlihat segar dan cantik, tidak layu sedikitpun.
Edelweis dipercaya sebagai bunga abadi yang sering diburu masyarakat Tengger untuk diperjual-belikan sebagai buah tangan asli Tengger-Bromo. Mungkin karena banyak diburu sehingga populasinya dinyatakan langka dan wajib dilindungi. Usai meninggalkan deretan warung dan lapak, para wisatawan masih harus menapaki trap-trap tangga menuju view point. Di sana sudah berkumpul ratusan bahkan mungkin ribuan wisatawan baik lokal maupun mancanegara. Mereka menanti-nanti detik-detik terbitnya sang mentari yang menawan itu. Saya dan rombongan PHP Adventure juga tak mau ketinggalan momen yang selalu ditunggu-tunggu para wisatawan saat mereka menjelajah Gunung Bromo itu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H