Mohon tunggu...
Mawan Sidarta S.P.
Mawan Sidarta S.P. Mohon Tunggu... Wiraswasta - Lifelong learner, Penyuka traveling, Pemerhati sejarah (purbakala) - lingkungan - masalah sosial - kebudayaan.

Lulusan S1 Agronomi Fakultas Pertanian Universitas Jember. Pernah bekerja di perusahaan eksploitasi kayu hutan (logging operation) di Sampit (Kalimantan Tengah) dan Jakarta, Projek Asian Development Bank (ADB) pendampingan petani karet di Kuala Kurun (Kalimantan Tengah), PT. Satelit Palapa Indonesia (Satelindo) Surabaya. Sekarang berwirausaha kecil-kecilan di rumah. E-mail : mawansidarta@yahoo.co.id atau mawansidarta01@gmail.com https://www.youtube.com/channel/UCW6t_nUm2OIfGuP8dfGDIAg https://www.instagram.com/mawansidarta https://www.facebook.com/mawan.sidarta https://twitter.com/MawanSidarta1

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Bambu Runcing yang Terlewatkan di Surabaya

16 Februari 2015   01:23 Diperbarui: 17 Juni 2015   11:08 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_397165" align="aligncenter" width="448" caption="Monumen Bambu Runcing yang kadang terlewatkan begitu saja"][/caption]

Kemerdekaan yang kita raih tidak serta merta jatuh begitu saja dari langit. Melainkan hasil pengorbanan jiwa, raga dan harta benda dari segenap pejuang kemerdekaan.

Untuk mengenang gigihnya perjuangan Bangsa Indonesia dalam mewujudkan kemerdekaannya itu biasanya dibangunlah sebuah monumen. Seperti kota-kota lainnya di Indonesia, Surabaya di Jawa Timur juga memiliki puluhan monumen perjuangan.

Salah satunya adalah “Monumen Bambu Runcing” yang ada di Jalan Panglima Sudirman. Seperti namanya monumen ini memang bentuknya menyerupai beberapa bilah bambu yang bagian ujungnya runcing.

Bila Anda melintas di Jalan Sudirman Surabaya pasti dengan mudah menemukan monumen yang satu ini. Di sekitar monumen tampak taman bunga yang terawat dengan baik.

Pada saat-saat tertentu dari ujung Monumen Bambu Runcing itu akan terpancar air. Seperti air mancur saja. Tentu ini akan menjadi pemandangan menarik saat Anda melewati jalan itu.

Tak jauh dari Monumen Bambu Runcing, tepatnya di Jalan Yos Sudarso Anda akan menjumpai Monumen Jenderal Sudirman. Kedua monumen ini berada pada satu garis lurus.

[caption id="attachment_397166" align="aligncenter" width="400" caption="Gedung Balai Pemuda Surabaya"]

1423998971364777338
1423998971364777338
[/caption]

Dari perempatan gedung Balai Pemuda ( Jalan Pemuda) ambil jalur ke kanan maka Anda menuju Monumen Bambu Runcing dan bila ke kiri Anda akan sampai ke Monumen Jenderal Sudirman.

Menurut catatan sejarah, Monumen Sudirman dibangun atas prakarsa Letnan Jenderal M. Yasin selaku panglima Kodam V Brawijaya kala itu.

[caption id="attachment_397167" align="aligncenter" width="300" caption="Monumen Jenderal Sudirman"]

14239991521040696882
14239991521040696882
[/caption]

Tak hanya replika sosok Jenderal Sudirman, di bagian bawah monumen itu juga terukir kata-kata luhur Panglima Sudirman sebagai penyemangat gerak perjuangan bangsa.

Beberapa puluh meter dari Monumen Sudirman bisa Anda saksikan gedung Balai Kota. Gedung warisan Belanda itu kini menjadi kantor resmi Walikota Surabaya.

[caption id="attachment_397168" align="aligncenter" width="360" caption="Kantor Balai Kota Surabaya"]

14239993321775815748
14239993321775815748
[/caption]

Nah bila Anda berkesempatan melancong ke Surabaya maka jangan lewatkan untuk menyinggahi monumen-monumen perjuangan itu.

Anda bisa menggunakan angkutan umum dari terminal Joyoboyo kemudian berhenti di perempatan gedung Balai Pemuda. Akan lebih asyik bila berjalan kaki menuju kedua monumen itu sambil menikmati keramaian lalu lintas dan indahnya Surabaya.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun