[caption caption="Berfotoria bersama Xavier Simeon"][/caption]
“Apa sih enaknya nonton lomba balap MotoGP” ungkap Pak Ang Tek Khun (50 tahun) kompasianer asal Yogya, sesaat setelah tenggelam dalam kerumunan para penonton MotoGP di Sirkuit Sepang beberapa hari lalu. Pria flamboyan berwajah oriental itu mengaku baru pertama kalinya nonton aksi balapan para rider kelas dunia.
“Ini pertama kalinya saya nonton MotoGP, jadi belum terbiasa menyaksikan olah raga ini” lanjutnya.
Saat lomba MotoGP dimulai, suara-suara keras motor balap masing-masing rider (pembalap) memang memekakkan telinga siapa saja yang berada di dalam sirkuit itu. Termasuk kami yang untuk pertama kalinya berkesempatan melihat balapan motor paling bergengsi itu. Makanya tidak heran bila sejak awal TX Travel sebagai pelaksana acara tur “Federal Oil Goes to Sepang 2015” membagikan alat peredam suara bising kepada masing-masing peserta. Alat itu (sumbat kuping) terbuat dari karet lunak berwarna ping dan dipasang pada kedua lubang telinga kita.
[caption caption="Mengecek kesiapan mesin sebelum adu kehebatan"]
Bagi Ang, demikian sapaan akrab Ang Tek Khun, terpilih untuk menyaksikan pergelaran lomba balap MotoGP di Sepang pada 23-25 Oktober 2015 yang baru lalu tentu sangat membanggakan. Tak sia-sia upaya yang dilakukan selama ini.
“Untuk lomba (blog competition, red) kali ini saya benar-benar serius” terangnya.
Menurut pengakuannya ia mengirimkan 7 artikel ke panitia lomba. Sebagian tulisan berisi ulasan dan pengalaman pribadinya menggunakan oli bermerek Federal Oil. Sebagian lagi berupa reportase tentang produk knowledge oli Federal Oil yang ditulisnya berdasarkan hasil wawancara dirinya dengan pemilik atau montir bengkel sepeda motor yang ada di kawasan Sleman, Yogyakarta.
Bersama empat pemenang lainnya dan satu orang panitia, Ang akhirnya melancong ke negeri jiran guna menyaksikan lomba balap MotoGP yang menyita perhatian masyarakat dunia itu.
[caption caption="Salah satu teknisi tim Xavier Simeon"]
Lain lagi dengan Muhammad Ikwan (25 tahun) asal Slawi, Tegal-Jawa Tengah. Ia juga mengeluh saat menonton lomba MotoGP pasalnya seharian ia hanya makan ayam 2 potong yang harganya 25 RM. Itupun diperolehnya setelah melalui antrian yang panjang.