Ada sebagian muda-mudi yang memang memiliki tradisi unik ketika menyatakan cinta kepada lawan jenisnya yakni dengan berkirim bunga.Â
Meminjam cuplikan lagu Elvy Sukaesih, "Sekuntum bunga mawar merah suatu tanda cinta". Sebagai simbol pernyataan cinta tentu saja tidak hanya menggunakan bunga mawar tapi juga bisa beragam jenis bunga lainnya. Â
Sebagian dari kita mungkin sudah tahu kalau beragam jenis bunga yang digunakan untuk mewakili perasaan cinta seseorang itu bunga asli, lalu bagaimana bila kuntum bunga yang diberikan ke pasangan menggunakan bunga plastik.Â
Apakah pantas menyatakan cinta dengan berkirim bunga yang tidak asli alias palsu? Anggap saja bunga plastik kurang pantas atau tidak tepat bila digunakan untuk tanda menyatakan cinta. Nanti malah dianggap mengejek atau menghina pasangan.Â
Terlepas dari pro dan kontra penggunaan bunga plastik sebagai pernyatakan cinta kepada sang pujaan hati. Mari kita tengok lebih jauh, bagaimana bila bunga plastik didaya-gunakan untuk keperluan lain, misalnya sebagai pemercantik rumah kita terutama bagian dalam (interior).Â
Banyak orang terutama kaum wanita menyukai bunga, dalam hal ini bunga asli. Tetapi ketika dihadapkan pada upaya perawatan atau pemeliharaannya, para penyuka bunga tadi menjadi angkat tangan alias menyerah dengan alasan tidak tahu cara mempertahankan kesegarannya, nggak sempat karena sibuk bekerja atau bahkan malas serta bermacam-macam alasan lainnya. Â
Memercantik rumah dengan bunga plastikÂ
Alasan kurang telaten dalam merawat bunga asli menjadikan seseorang akhirnya menjatuhkan pilihan pada bunga palsu yang dibuat dari bahan plastik.Â
Harus diakui bunga plastik secanggih apapun teknik pembuatannya masih tetap kalah keanggunan dan pesonanya dengan bunga asli. Tapi bunga plastik bandel (awet dan tahan lama) sekaligus anti layu.Â
Sebagai hiasan di meja makan atau meja tamuÂ