Dari kaca mata awam seperti saya, menilai bahan makanan itu aman dan sehat atau tidak, itu bisa dilihat dari kadar (kandungan) gula, lemak dan cara mengonsumsinya.Â
Bahan makanan yang rendah gula dan lemak serta dikonsumsi secara bijak hampir bisa dipastikan akan aman bagi kesehatan tubuh kita.Â
Ada banyak kasus, orang meninggal di usia muda akibat berbagai penyakit berat yang dideritanya seperti jantung, stroke dan diabetes.Â
Salah satu alasannya karena kebiasaan mengonsumsi makanan berlemak (berminyak) tapi lemak yang jahat.Â
Makanan berlemak jadi momok?Â
Sekadar untuk diketahui, lemak di dalam tubuh ada dua jenis, yaitu : lemak baik dan lemak jahat.Â
Dikatakan lemak baik karena menjadi sumber energi bagi tubuh kita. Lemak baik juga disebut lemak tak jenuh (unsaturated fat) atau dikenal juga dengan sebutan asam lemak esensial.Â
Lemak baik berkontribusi bagi tubuh dengan menghasilkan kolesterol baik atau High Density Lipoprotein (HDL) yang berperan mencegah terjadinya ateroma yaitu plak lemak yang menumpuk di dinding arteri.Â
Sementara lemak jahat sesuai namanya ia berdampak kurang baik bagi tubuh, terutama bagi kesehatan jantung di kemudian hari. Lemak jahat disebut juga dengan istilah lemak jenuh (saturated fat) dan lemak trans.Â
Meningkatnya kolesterol jahat atau LDL (Low Density Lipoprotein) itu juga akibat keberadaan lemak jahat dalam tubuh.Â
LDL inilah yang menyebabkan terjadinya aterosklerosis yakni pengerasan pembuluh darah di dinding pembuluh darah arteri.Â