Mohon tunggu...
Mawan Sidarta S.P.
Mawan Sidarta S.P. Mohon Tunggu... Wiraswasta - Lifelong learner, Penyuka traveling, Pemerhati sejarah (purbakala) - lingkungan - masalah sosial - kebudayaan.

Lulusan S1 Agronomi Fakultas Pertanian Universitas Jember. Pernah bekerja di perusahaan eksploitasi kayu hutan (logging operation) di Sampit (Kalimantan Tengah) dan Jakarta, Projek Asian Development Bank (ADB) pendampingan petani karet di Kuala Kurun (Kalimantan Tengah), PT. Satelit Palapa Indonesia (Satelindo) Surabaya. Sekarang berwirausaha kecil-kecilan di rumah. E-mail : mawansidarta@yahoo.co.id atau mawansidarta01@gmail.com https://www.youtube.com/channel/UCW6t_nUm2OIfGuP8dfGDIAg https://www.instagram.com/mawansidarta https://www.facebook.com/mawan.sidarta https://twitter.com/MawanSidarta1

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Berkebun Bisa Menjadi Hiburan di Tengah Merebaknya Pandemi Covid-19

18 Januari 2021   20:02 Diperbarui: 18 Januari 2021   20:23 362
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pot-pot tanaman hias tadi kemudian ditempatkan di atas pilar. Masing-masing pilar dipilih dengan model, warna dan ketinggian yang berbeda. Pilar yang paling tinggi ditempatkan di bagian belakang sendiri. Sehingga dari kejauhan tanaman-tanaman tadi seolah berada pada sebuah trap tangga.  

Untuk media tanam, Indah menggunakan campuran yang terdiri dari : tanah gembur (top soil), pasir Bromo dan pupuk organik (kompos atau kotoran kambing) yang sudah matang dengan perbandingan 1 : 1 : 1.

Dokumen Mawan Sidarta
Dokumen Mawan Sidarta
Selain mengurus keluarga, Indah juga rajin bercocok-tanam tanaman hias. Koleksi tanaman hiasnya bukan saja bagus-bagus tapi juga banyak ragamnya. Jumlahnya mencapai ratusan jenis. Mulai dari jenis adenium, sansevieria, anthurium, aglaonema dan masih banyak lainnya. Tapi dari sekian banyak koleksi tanamannya yang paling dominan ialah dari jenis sansevieria.  

Sebagai ibu rumah tangga ia tak selalu mengandalkan keuangan dari suaminya. Kadang dari tanaman-tanaman hias yang dirawatnya itu laku terjual dan hasilnya digunakan untuk keperluan rumah tangganya.  
"Keno kanggo hiburan lan iso didol nek ono sing gelem" (sebagai hiburan dan bisa dijual bila ada yang berminat) ujarnya sambil tersenyum lebar. Sejak masih berusia muda Indah memang sudah menyukai tanaman hias. Ketika sedang booming anthurium yang kala itu bisa berharga hingga ratusan juta rupiah, Indah termasuk yang getol memanfaatkan momen itu.  

Berkebun tanaman hias bagi Indah bukan sekedar menyalurkan hobi. Lebih dari itu, menggandrungi tanaman hias justru menjadi hiburan (anti stres) yang handal dalam mengatasi himpitan rutinitas hidup di tengah pandemi seperti sekarang ini.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun