Mohon tunggu...
Mawan Sidarta S.P.
Mawan Sidarta S.P. Mohon Tunggu... Wiraswasta - Lifelong learner, Penyuka traveling, Pemerhati sejarah (purbakala) - lingkungan - masalah sosial - kebudayaan.

Lulusan S1 Agronomi Fakultas Pertanian Universitas Jember. Pernah bekerja di perusahaan eksploitasi kayu hutan (logging operation) di Sampit (Kalimantan Tengah) dan Jakarta, Projek Asian Development Bank (ADB) pendampingan petani karet di Kuala Kurun (Kalimantan Tengah), PT. Satelit Palapa Indonesia (Satelindo) Surabaya. Sekarang berwirausaha kecil-kecilan di rumah. E-mail : mawansidarta@yahoo.co.id atau mawansidarta01@gmail.com https://www.youtube.com/channel/UCW6t_nUm2OIfGuP8dfGDIAg https://www.instagram.com/mawansidarta https://www.facebook.com/mawan.sidarta https://twitter.com/MawanSidarta1

Selanjutnya

Tutup

Segar Pilihan

Berburu Takjil Favorit, dari Pukis Ampel hingga Bebek Kremes, Seru!

12 Mei 2019   08:53 Diperbarui: 12 Mei 2019   12:24 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bebek Kremes (dok.pri)

Berbukalah dengan yang manis, apakah itu minuman atau kue dan jenis makanan lainnya. Meski demikian, Islam mengajarkan agar dalam menyiapkan menu berbuka puasa (takjil) alangkah baiknya tidak berlebihan. 

Selain terkesan menghambur-hamburkan uang, akibat bagi tubuh juga kurang baik. Lambung kita boleh jadi akan mengalami "shock" manakala tiba-tiba menerima asupan makanan terlalu banyak (berlebihan).

Tempat wisata religi dan mal di bulan suci Ramadan kali ini sudah pasti tak pernah sepi pengunjung. Di Kampung Ampel Surabaya misalnya, para pengunjung selain berziarah di kompleks pusara Sunan Ampel, mereka juga bisa beribadah dan bermunajad di dalam Masjid Ampel yang agung dan sangat bersejarah. 

Sebagian bangunan Masjid Ampel bernilai arsitektur sangat menawan karena mempertahankan bentuk aslinya. Itu bisa pengunjung saksikan saat memasuki ruangan dalam (interior) masjid.

Ajaran Sunan Ampel, "Emoh Limo" (tidak mau 5 perkara) hingga kini masih dikenang dan diamalkan oleh sebagian umat Islam. Selain itu kisah Shonhaji (Mbah Bolong) dan Mbah Soleh juga tak kalah menariknya. Mereka adalah para santri linuwih (berkaromah) yang hidup di masa Sunan Ampel.

Di sepanjang beberapa gang kecil (kampung) yang menuju kompleks pusara Sunan Ampel bisa Anda temukan banyak pedagang menggelar lapak dan tokonya, memajang beragam barang kebutuhan umat Islam. Dan tak ketinggalan lapak para pedagang kue dan makanan. 

Pukis Ampel (dok.pri)
Pukis Ampel (dok.pri)

Satu jajanan yang menjadi kuliner khas Kampung Ampel ialah Pukis Ampel. Kue ini sepintas mirip kue apam (Jawa = apem). Pukis dibuat dari tepung dan rasanya manis legit. Namun Pukis Ampel ini bentuknya berbeda dengan yang biasa kita lihat. Pukis Ampel berbentuk bundar dengan bagian tengah merekah (Jawa = mlethe'k).

Jajanan (minuman) lain yang bisa jadi alternatif takjil favorit ialah Dawet Madura. Tak berbeda jauh dengan minuman dawet (cendol) pada umumnya, Dawet Madura juga terbuat dari tepung beras dengan kombinasi mutiara dan bahan lain. Lalu larutan gula merah dituangkan di atasnya. Ditambah bongkahan es batu rasanya tambah mak nyeess.

Selain kawasan wisata religi Sunan Ampel Surabaya. Banyak mal di Surabaya juga menjadi jujugan para pemburu takjil favorit. Salah satunya di mal Royal Plaza (RP).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Segar Selengkapnya
Lihat Segar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun