Barang-barang elektronik seperti kulkas, mesin cuci, AC dan alat pertukangan seperti bor, gerinda, pemotong (cutting wheel) listrik serta motor (dinamo) yang menggerakkan berbagai mesin pabrik bila mengalami kerusakan tak harus diganti dengan yang baru.Â
Alat-alat tadi bisa direparasi hingga menjadi normal dan bisa digunakan kembali untuk berbagai keperluan dengan kualitas yang tak kalah dengan kalau membeli alat-alat baru. Tentunya dengan proses reparasi itu akan mengeluarkan biaya yang jauh lebih hemat (murah) ketimbang kalau membeli alat-alat baru.
Pekerjaan bongkar-pasang dinamo sudah digeluti Suud sejak tahun 1988. Kala itu ia baru lulus STM (Sekolah Teknik Mesin), kalau zaman sekarang sudah diganti dengan sebutan SMK (Sekolah Menengah Kejuruan).Â
Berawal dari sebuah gang kecil di tengah hingar-bingarnya Kota Surabaya, sebuah pemukiman padat penduduk yang dijuluki Kampung Dinamo Bratang Gede Surabaya, di sanalah Suud muda untuk pertama kalinya mulai belajar perdinamoan dari pakdenya. Setelah menikah, barulah ia membuka usaha bengkel dinamo di Gresik dan berjalan hingga saat ini. Semangat dan ketekunan lelaki asli Surabaya kelahiran 47 tahun silam itu memang patut diacungi jempol.
"Alhamdulillah pak, semua kebutuhan sehari-hari tercukupi dan yang penting bisa menguliahkan anak sampai lulus sarjana" ujar pria beranak dua itu dengan bangga.Â
Selain berhasil menguliahkan anak pertamanya (laki-laki) di Perguruan Tinggi Negeri yang ada di Surabaya hingga menjadi sarjana, anak keduanya (perempuan) juga berhasil menembus sekolah negeri. Kini sang anak berstatus sebagai siswi kelas tiga sebuah SMU negeri di Gresik.
Menurutnya, dinamo merupakan komponen utama yang menggerakkan sebuah alat elektronika atau motor listrik. Bahkan suami dari Srinatin (43) itu mengibaratkan dinamo sebagai jantungnya alat elektronika atau motor listrik. Sebab itu dinamo dipandang sebagai komponen yang sangat vital.