Mohon tunggu...
Mawan Sidarta S.P.
Mawan Sidarta S.P. Mohon Tunggu... Wiraswasta - Lifelong learner, Penyuka traveling, Pemerhati sejarah (purbakala) - lingkungan - masalah sosial - kebudayaan.

Lulusan S1 Agronomi Fakultas Pertanian Universitas Jember. Pernah bekerja di perusahaan eksploitasi kayu hutan (logging operation) di Sampit (Kalimantan Tengah) dan Jakarta, Projek Asian Development Bank (ADB) pendampingan petani karet di Kuala Kurun (Kalimantan Tengah), PT. Satelit Palapa Indonesia (Satelindo) Surabaya. Sekarang berwirausaha kecil-kecilan di rumah. E-mail : mawansidarta@yahoo.co.id atau mawansidarta01@gmail.com https://www.youtube.com/channel/UCW6t_nUm2OIfGuP8dfGDIAg https://www.instagram.com/mawansidarta https://www.facebook.com/mawan.sidarta https://twitter.com/MawanSidarta1

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Benarkah Nasi Kuning Meningkatkan Nafsu Makan Balita?

28 Oktober 2018   21:28 Diperbarui: 28 Oktober 2018   22:14 399
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nasi kuning menerbitkan selera makan? (dok.pri)

Beberapa hari belakangan keponakan kami yang masih berusia di bawah lima tahun susah sekali makannya. Secara fisik kondisi badannya boleh dikatakan baik-baik saja alias tidak menunjukkan kalau ia sedang kurang enak badan atau sakit lainnya. 

Mungkin suatu ketika apa yang dialami keponakan kami itu bukan tidak mungkin juga terjadi pada anak balita Anda. Si balita tadi menjadi emoh makan dengan alasan yang tidak jelas. 

Namanya juga anak kecil, kadang hanya dengan geleng kepala saja kalau menolak tawaran makan dari orang tuanya. Atau keluar kalimat penolakan "emoh bosen buk, gak enak (tidak mau bosan bu, tidak enak, red)". 

Nggak doyan makan atau nafsu makan berkurang sebenarnya bukan hanya terjadi pada anak-anak balita saja, remaja bahkan orang dewasa juga bisa mengalaminya. Mengapa hal itu bisa terjadi? 

Orang tua dalam hal ini ibunda si balita, tak serta merta memberikan vitamin agar nafsu makan anaknya bertambah atau bahkan berinisiatif memeriksakan buah hatinya tadi ke dokter spesialis anak, lha wong si balita tadi tidak menunjukkan tanda-tanda kalau sakit seperti suhu badannya tinggi (panas), batuk, muntah, mencret atau gejala sakit lainnya.

Keesokan harinya, lewatlah seorang penjual makanan keliling di depan rumah kami. Ada beberapa jenis makanan yang ditawarkan si penjual makanan itu termasuk juga jajan pasar seperti lemet, nogosari, kue lapis dan gorengan. Entah mengapa kami terdorong membelikan nasi kuning untuk sarapan pagi keponakan kami yang beberapa hari kemarin sempat nggak doyan makan.

Kali ini ibundanya coba menyodorkan nasi kuning dengan lauk ayam goreng tepung kentucky, orek-orek / kering tempe dan suwiran dadar telur. Meski masih berusia balita namun keponakan kami itu sudah pintar makan sendiri. Tak selalu minta disuapi terus oleh orang tuanya. 

Pagi itu sebungkus nasi kuning lengkap dengan lauknya hampir habis dilahap keponakan kami. Ia terlihat begitu lahapnya menghabiskan nasi kuning yang dijajakan penjual keliling. 

Apa karena beberapa hari sebelumnya ia makan kurang kenyang karena nggak nafsu makan sehingga menjadi kelaparan atau karena memang nasi kuning tadi cocok dengan lidahnya sehingga terasa enak dan terdorong untuk melahapnya sampai habis.

Nasi kuning meningkatkan nafsu makan?

Melalui nasi kuning akhirnya keponakan kami menjadi doyan makan lagi. Apa iya warna kuning dari nasi kuning itu dianggap unik oleh si balita sehingga penasaran untuk mencicipi rasanya. Begitu mengetahui rasanya gurih dan enak maka terdorong untuk melahapnya sampai habis. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun