Kita semua umumnya sepakat dan meyakini kalau pernikahan itu merupakan prosesi atau momen yang sakral. Masih segar di ingatan saya, apa yang pernah disampaikan oleh Mario "the golden ways" Teguh saat tampil di sebuah stasiun TV swasta beberapa tahun silam. Beliau mengatakan yang intinya : sepasang muda-mudi yang saling menyatakan cintanya tidak membutuhkan dana (biaya) yang besar, bahkan nggak pake bayar. "Lha wong cuma menyatakan cinta saja kok pake bayar" papar motivator setengah plontos itu.
"Baru ketika pasangan muda-mudi tadi memutuskan untuk melanjutkan hubungan ke jenjang yang lebih serius misalnya dengan mengikatkan diri dalam sebuah tali perkawinan (pernikahan) konsekuensinya ya harus menafkai, satu sama lain sudah tidak bebas lagi seperti saat belum menikah dan konsekuensi lainnya" jelentreh motivator asal Kota Malang itu.
Membujang atau kalau meminjam istilah muda-mudi zaman now ialah berstatus sebagai jomblowan dan jomblowati he..he..sepintas memang enak, bebas dan nggak ada beban finansial karena tidak menafkai.Â
Namun ketahuilah bahwa menikah adalah ibadah yang sangat dianjurkan dalam Islam karena terdapat banyak sekali manfaat di dalamnya (1).Â
Meski dianjurkan namun ketika memutuskan untuk menikah tetap saja ada aturan atau pedoman yang harus dijalankan, bila belum mampu secara lahir dan batin maka kata Rasulullah berpuasalah. Karena dengan berpuasa akan mencegah seseorang dari syahwat (perzinahan).
Mengabadikan momen pernikahan
Mungkin karena dianggap sakral itu sehingga acara (momen) pernikahan wajib untuk diabadikan meski dengan upacara (perayaan) yang seadanya. Tak ketinggalan dokumentasi juga dilakukan sebagai kenang-kenangan pribadi, anak-cucu kelak atau siapa saja yang mungkin membutuhkan dokumentasi tersebut.
Kini hampir setiap orang sudah sangat familiar dengan handphone atau smartphone lengkap dengan kamera dan saluran internet untuk menemani keseharian mereka.Â
Dalam kondisi yang sangat sederhana cukup dengan kamera smartphone pasangan yang menikah tadi bisa dengan mudah mendokumentasikan acara akad nikah dan resepsi perkawinan mereka. Bila ada budget berlebih bisa saja memanggil jasa fotografer profesional.
Salah motret, prosesi akad nikah nggak jadi terdokumentasikan