Tadi pagi istri saya sempat mengeluh kalau pasar tempat ia biasa berbelanja penuh sesak dengan para pembeli. "Waduh mas.. pasare pol, sepedane sampek gak iso parkir (waduh mas, pasarnya penuh sekali, motornya sampai nggak bisa parkir, red)" ujar istri dengan nada sedikit kesal.
Hampir bisa dipastikan kalau beberapa hari menjelang lebaran ini tempat-tempat tertentu seperti pasar kaget, pasar tradisional, pasar modern, mal, stasiun kereta api, terminal bus, bandara, pelabuhan, jalan dan pintu tol dipadati orang atau pemudik lebaran.
Para pedagang di pasar beramai-ramai menggunakan aji mumpung. Mumpung pas lagi dalam suasana lebaran, mereka dengan seenaknya mematok harga mahal untuk barang-barang yang mereka jual. Begitu pula dengan penjual tiket kendaraan angkutan lebaran atau tiket pesawat.
Meski harga bahan pangan di pasar mengalami kenaikan, toh mau tak mau kita harus tetap membelinya untuk persiapan di rumah karena beberapa hari ke depan para pedagang di pasar juga libur. Mungkin mereka mudik atau sengaja nyantai di rumah untuk berlebaran ria.
Tidak bisa tidak, lebaran memang identik dengan kue-kue, makanan, baju baru, bersih-bersih atau mengecat rumah, perabot atau kendaraan baru.Â
Masih terngiang-ngiang di telinga dan benak (pikiran) saya tentang isi tausiyah ustadz Adi Hidayat bahwa kita jangan pernah melupakan "bekal" mudik ke akherat untuk menghadap Allah yang jauh lebih hakiki dari sekedar berheboh ria dengan bekal mudik ke kampung halaman.
Meski demikian urusan-urusan yang bersifat keduniawian ya tidak bisa ditinggalkan begitu saja karena memang kita masih hidup di dunia, asalkan masih dalam batas-batas yang wajar.
Menyiapkan Ketupat Lebaran Â
Tiap daerah punya kebiasaan atau tradisi yang berbeda-beda menyambut datangnya lebaran. Makanan yang cocok untuk dihidangkan saat lebaran biasanya adalah ketupat yang dikombinasikan dengan sayur atau opor ayam.Â
Kalau di daerah kami, Surabaya dan sekitarnya, perayaan ketupat lebaran (Jawa = riyoyo kupat) biasanya dilakukan beberapa hari atau seminggu setelah Hari Raya Idul Fitri kedua.Â