Sebelum KA berangkat saya mencoba memanfaatkan waktu tunggu yang tersedia untuk melihat-lihat secara utuh seisi stasiun yang diresmikan penggunaannya sejak 19 Maret 1925 itu. Stasiun KA Pasar Senen dulunya merupakan stasiun kecil yang hanya berfungsi sebagai halte atau pemberhentian sementara untuk rute keberangkatan Jakarta - Bekasi.
Seiring dengan perkembangan jaman maka stasiun berarsitektur Belanda itu kini terlihat semakin sibuk dan megah. Selain pengembangan di sana-sini, pesona bangunan aslinya masih tetap terpancar karena pemeliharaan secara teratur yang dilakukan oleh pihak pengelola.
Ciri khas stasiun berarsitektur Belanda karya Van Gendt itu antara lain terlihat dari tingginya atap bangunan, ornamen pada bagian jendela dan ventilasi (angin-angin) terlihat simpel tapi memberi kesan kuno serta kusen pintu masuk yang melengkung (setengah lingkaran) di bagian atasnya. Kantor masinis dan petugas KA lainnya yang berada di area dekat rangkaian KA (emplasemen) juga terlihat masih dipertahankan seperti bangunan aslinya.
Hampir semua bagian bangunan stasiun dicat dengan warna putih, abu-abu dan hitam. Itu yang bisa kita saksikan di bagian luar, sementara di bagian dalam juga masih terlihat kecantikan dan pesona stasiun warisan Belanda itu. Bangku panjang dengan bentuk unik ditempatkan berjajar rapi.
Lantai di stasiun keberangkatan terlihat bersih dan mengkilat itu karena petugas kebersihan terlihat rajin bekerja di sana . Pagar tembok yang mengelilingi tangga masuk menuju rangkaian kereta sepertinya merupakan bangunan lama Belanda yang masih dipertahankan hingga sekarang. Tepat menempel di pagar tembok tampak logam berbentuk unik bercat warna silver tembaga entah apa fungsinya, sekedar ornamen atau memiliki fungsi tertentu. Yang pasti logam itu menambah cantiknya Stasiun Besar Pasar Senen Jakarta.
Satu hal lagi yang menjadi pemandangan menarik selain sudut-sudut cantik Stasiun Besar Pasar Senen ialah menjelang keberangkatan tepat pada pukul 2 siang itu saya sempat menyaksikan proses penyambungan lokomotif dengan rangkaian gerbong. Proses penggandengan itu dibawah pengawasan divisi sarana dan operasi PT. KAI Stasiun Pasar Senen Jakarta.
Stasiun Besar Pasar Senen merupakan stasiun bersejarah. Sejak berdirinya hingga sekarang umurnya sudah mencapai 285 tahun, hampir 3 abad. Pemerintah DKI menetapkan stasiun warisan Belanda itu sebagai bangunan cagar budaya yang dilindungi sesuai Undang-Undang Republik Indonesia No. 5 tahun 1992.