[caption caption="Kupang Lontong yang menggugah selera"][/caption]
Bukan pertama kalinya kami sekeluarga mencoba dan merasakan sensasi kuliner Kupang Lontong atau ada juga yang menyebutnya Lontong Kupang. Makanan yang terbuat dari kombinasi antara irisan lontong nasi, bumbu petis yang rasanya khas dan hewan laut yang bernama kupang itu memang menjadi kuliner khas beberapa daerah di Jawa Timur khususnya Kota Sidoarjo yang selama ini dikenal sebagai sentranya.
Di beberapa kota seperti Surabaya, Gresik dan Pasuruan, warung kuliner kupang lontong juga banyak kita temukan di sana. Di Bangkalan, Madura tepatnya di Desa Tanah Merah juga kita temukan perkampungan nelayan kupang. Aktivitas sehari-hari sebagian besar masyarakat di desa itu memang mencari ikan dan kupang di Selat Madura. Desa Tanah Merah merupakan desa pertama yang kita lewati ketika hendak ke Bangkalan melalui Jembatan Suramadu dari Kedung Cowek, Surabaya.
Untuk melepas rindu dengan kuliner yang satu itu kami mencoba mendatangi sebuah warung kupang lontong yang ada di dekat tempat tinggal kami di Driyorejo, Gresik – Jawa Timur. Warung kupang lontong bernama Dua Putri itu, Minggu (14/02/2016) kemarin tampak ramai pembeli.
[caption caption="Kupang"]
Pembeli silih berganti mendatangi warung sederhana itu. Kamipun harus rela antri agar kebagian kupang lontong yang menggugah selera itu. Dari pengakuan si pemilik warung, hewan sebangsa kerang berukuran kecil itu ia kulak sendiri dari Kota Sidoarjo, tepatnya di Desa Balong Bagus, Kecamatan Candi – Sidoarjo.
“Sehari bisa kulak 6 sampai 7 taker mas” ungkap Mbak Ima (30 tahun), pemilik warung Dua Putri .
Mungkin terdengar aneh di telinga, kupang yang dibeli Ima yang asli Lumajang itu bukan dalam hitungan kilogram melainkan sistem takeran. Satu taker kupang isinya kurang lebih sama dengan setengah kaleng berukurang sedang atau kira-kira seberat tiga perempat kilogram. Berarti sehari ia bisa mengulak 5 sampai 6 kilogram kupang.
Menurut Mbak Ima, kupang dari Desa Balung Bagus itu ada dua jenis. Jenis yang berwarna putih setakernya ia kulak dengan harga 5 ribu sedangkan yang berwarna merah ia beli dari nelayan setempat dengan harga 7 ribu pertakernya.
[caption caption="Mbak Ima menyajikan kupang lontong"]
“Ndak mesti mas hasilnya, kadang ya rame kadang juga sepi” tuturnya dengan lugu.