Mohon tunggu...
Mawan Sidarta S.P.
Mawan Sidarta S.P. Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penyuka traveling, Pemerhati sejarah (purbakala) - lingkungan - masalah sosial - kebudayaan, Kreator sampah plastik

Lulusan S1 Agronomi Fakultas Pertanian Universitas Jember. Pernah bekerja di perusahaan eksploitasi kayu hutan (logging operation) di Sampit (Kalimantan Tengah) dan Jakarta, Projek Asian Development Bank (ADB) pendampingan petani karet di Kuala Kurun (Kalimantan Tengah), PT. Satelit Palapa Indonesia (Satelindo) Surabaya. Sekarang berwirausaha kecil-kecilan di rumah. E-mail : mawansidarta@yahoo.co.id atau mawansidarta01@gmail.com https://www.youtube.com/channel/UCW6t_nUm2OIfGuP8dfGDIAg https://www.instagram.com/mawansidarta https://www.facebook.com/mawan.sidarta https://twitter.com/MawanSidarta1

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Yang Unik di Car Free Day Surabaya

18 Desember 2015   22:11 Diperbarui: 11 Mei 2016   09:21 1458
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Aksi seniman diam membisu di atas becak seperti patung"]

[/caption]

Yang mungkin tak pernah berubah dari Minggu ke Minggu lainnya adalah aksi diam “mematung” di atas becak yang diperagakan oleh seorang lelaki bertubuh ringkih. Badannya dipoles dengan warna-warna unik sehingga semakin menarik perhatian orang yang melihatnya. Kami sekeluarga termasuk yang sering mendatangi acara CFD di Jalan Raya Darmo Surabaya itu sehingga hafal betul dengan aksi sang lelaki yang diam dan membisu laksana patung itu. Tapi kali ini ia mengenakan penutup kepala yang oleh warga Surabaya dinamakan “udeng”.

[caption caption="Komunitas sepeda tua "Senopati" dari Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur"]

[/caption]

[caption caption="Wow dilengkapi tape atau radio dan pengeras suaranya"]

[/caption]

[caption caption="Ada mesinnya biar nggak ngontel terus"]

[/caption]

Sekelompok orang tua yang berasal dari Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur juga unjuk aksi di acara CFD Minggu pagi itu. Mereka menamakan kelompoknya “Senopati”. Para orang tua itu tergabung dalam kelompok pecinta sepeda ontel. Tapi sepeda ontel mereka bukan ontel biasa. Melainkan sepeda ontel tua (sepeda kumbang) yang telah dimodifikasi sedemikian rupa hingga terlihat unik. Beberapa di antaranya dilengkapi mesin, radio/tape dan tentunya berbagai asesoris lainnya hingga tampak semakin menarik perhatian.

Tak hanya komunitas penggemar sepeda tua nan unik yang meramaikan acara CFD Minggu pagi itu. Seorang seniman tua juga terlihat di tengah kerumunan massa pengunjung Taman Bungkul. Seniman itu terlihat begitu unik bukan hanya karena ia bisa mendendangkan lagu dengan suara merdunya melainkan juga bisa mengiringi nyanyiannya tadi dengan menggunakan beberapa alat musik sekaligus, seperti harmonika, mini drum, gitar kecil (ukulele) juga mini zimba. Sementara disampingnya berdiri sepeda tua lengkap dengan berbagai benda-benda unik lainnya. Seniman tua itu menamakan dirinya seniman kreatif musik tunggal.

Masih banyak keunikan dan keseruan lainnya di acara CFD Taman Bungkul Surabaya itu. CFD menjadi acara murah meriah bagi warga Surabaya dan sekitarnya. Selain untuk menghilangkan kepenatan akibat rutinitas kerja yang membosankan, siapa tahu dengan mendatangi acara CFD Taman Bungkul Surabaya Anda akan mendapatkan inspirasi baru. Penasaran? Yuk kunjungi Surabaya di Hari Minggu.

[caption caption="Di taman Monumen Mayangkara, dekat lokasi CFD"]

[/caption]

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun