Mohon tunggu...
Mawan Sidarta S.P.
Mawan Sidarta S.P. Mohon Tunggu... Wiraswasta - Lifelong learner, Penyuka traveling, Pemerhati sejarah (purbakala) - lingkungan - masalah sosial - kebudayaan.

Lulusan S1 Agronomi Fakultas Pertanian Universitas Jember. Pernah bekerja di perusahaan eksploitasi kayu hutan (logging operation) di Sampit (Kalimantan Tengah) dan Jakarta, Projek Asian Development Bank (ADB) pendampingan petani karet di Kuala Kurun (Kalimantan Tengah), PT. Satelit Palapa Indonesia (Satelindo) Surabaya. Sekarang berwirausaha kecil-kecilan di rumah. E-mail : mawansidarta@yahoo.co.id atau mawansidarta01@gmail.com https://www.youtube.com/channel/UCW6t_nUm2OIfGuP8dfGDIAg https://www.instagram.com/mawansidarta https://www.facebook.com/mawan.sidarta https://twitter.com/MawanSidarta1

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Tanaman Hias Menyedapkan Pandangan Mata

22 November 2015   14:18 Diperbarui: 22 November 2015   14:37 1040
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Beraneka tanaman hias dengan beragam bentuk pot"][/caption]

Ada banyak cara untuk menciptakan suasana nyaman dan menarik dalam rumah kita. Salah satunya dengan menempatkan pot-pot tanaman hias di halaman rumah. Seperti kita ketahui bersama, tanaman hias bisa langsung ditanam di tanah, dikombinasikan dengan tanaman hias lainnya (grouping) hingga terbentuk taman bunga yang keren dan cantik. Kadang di bagian-bagian tertentu taman itu ditanami pohon buah seperti mangga, jambu dan lainnya yang berfungsi sebagai peneduh.

Beragam tanaman hias di halaman rumah dengan bunga cantik berwarna-warni tentu menjadi pemandangan menarik bagi seisi rumah dan para tamu yang sedang berkunjung. Konon penghuni rumah menjadi lebih betah tinggal di rumah bisa lantaran tanaman hias yang tertata rapi. Tanaman hias juga bisa ditanam dalam polibag (plastik hitam) atau pot-pot dari bahan keramik.

Agar terlihat menarik maka pot-pot tanaman hias dibuat dengan bermacam-macam bentuk. Ada yang berbentuk kotak minimalis, bundar dan mirip gentong. Supaya tidak terkesan monoton maka pot-pot bunga tadi bisa ditempatkan di atas pilar-pilar dengan model dan tinggi yang berbeda-beda.

[caption caption="Beberapa jenis aglaonema"]

[/caption]

[caption caption="Beberapa contoh pot tanaman hias"]

[/caption]

Pot-pot itu ada yang terbuat dari plastik tapi ada juga yang dibuat dari bahan campuran antara pasir halus (Jawa = ayakan) dan semen dengan perbandingan tertentu sesuai ketentuan pabrik (produsen) pot bunga. Perbandingan pasir dan semen menentukan kualitas pot yang sudah jadi.

Semakin banyak bahan semennya tentu kualitas potnya menjadi jauh lebih baik. Pot akan tidak mudah pecah karena benturan atau secara tak sengaja terjatuh dari pilar penyangganya. Biasanya harganya juga lebih mahal.

Jenis-jenis tanaman hias yang ditumbuhkan dalam pot juga beraneka ragam. Jenis yang sudah sangat populer di masyarakat meliputi : aglaonema, sansevieria, anthurium, adenium dan masih banyak lagi.

[caption caption="Aglaonema bernama donna carmen"]

[/caption]

[caption caption="Adenium (Kamboja Jepang)"]

[/caption]

Beberapa tahun lalu ketika anthurium sedang meledak di pasaran maka pot-pot yang berada di halaman rumah seseorang penuh dengan tanaman anthurium dari jenis gelombang cinta atau jen manii. Tapi kini ketika pasaran anthurium sedang anjlok dan tak berharga lagi maka nyaris tak terlihat anthurium dalam pot-pot itu.

Aglaonema dikenal sebagai rajanya daun. Ahli pemuliaan tanaman seperti Greg. Hambali telah mengharumkan nama Indonesia di mata internasional berkat ketekunannya memuliakan tanaman itu. Aglaonema hasil penemuannya ia namakan “Pride of Sumatra”.

Tanaman dari jenis aglaonema terkenal butuh perhatian khusus. Tanaman ini cocok dikembangkan di daerah berhawa sejuk seperti Bogor di Jawa Barat dan Malang (Batu) di Jawa Timur. Tapi proses adaptasinya bisa diakali dengan memasang paranet agar intensitas cahaya matahari menjadi terkendali (terkontrol).

[caption caption="Beraneka tanaman hias dengan beragam bentuk pot"]

[/caption]

Sansevieria dan adenium termasuk tanaman hias yang lebih mudah perawatannya. Bahkan gampang tumbuh dan bandel. Keduanya relatif suka cahaya matahari. Terutama adenium atau ada yang menyebutnya Kamboja Jepang pada keadaan cukup sinar matahari memungkinkan terjadi pembungaan secara sempurna. Air yang cukup tetap diperlukan untuk pembentukan bonggol.

Tanaman hias yang tak kalah menariknya adalah Sansevieria atau lidah mertua. Seperti halnya anthurium, adenium dan aglaonema, tanaman sansevieria juga banyak jenisnya. Sansevieria relatif lebih suka cahaya matahari. Tubuhnya yang sukulen (mengandung air) memungkinkan tanaman ini tahan terhadap kekurangan air.

Secara umum ke-4 jenis tanaman hias di atas dapat ditumbuh-kembangkan dalam pot dengan media tumbuh yang terdiri dari campuran tanah subur (top soil) remah, pasir dan kompos (pupuk organik) dengan perbandingan 1 : 1 : 1. Tapi tidak ada patokan yang baku untuk komposisi media tanam itu. Sebagai contoh, aglaonema jenis butterfly, donna carmen, lipstick, siamesse ruby dan masih banyak lagi ternyata bisa tumbuh dan berkembang subur pada media tanam berupa pupuk organik saja.

[caption caption="Salah satu jenis anthurium, gelombang cinta"]

[/caption]

Ada beragam merek pupuk organik dalam kemasan plastik berukuran 6 kilogram yang beredar di pasaran. Harga perkantung plastiknya bervariasi mulai 5 hingga 10 ribu rupiah. Tingkat kematangan bahan organik dalam masing-masing merek kemasan tentu tidak sama tergantung produsennya.

Ada produsen yang asal-asalan saja dalam memproduksi pupuk organik, itu terlihat saat aplikasi pada tanaman. Tanaman hias tidak menjadi subur malah mati (seperti terbakar) akibat bahan organiknya belum matang (mature) atau belum terdekomposisi secara sempurna. Biasanya saya lebih cocok dengan merek pupuk organik yang pabriknya berada di kawasan Watublorok, Mojokerto - Jawa Timur.

[caption caption="Giant, salah satu jenis sansevieria dan beberapa jenis stifom (aglaonema lama)"]

[/caption]

Untuk anthurium, sebagian orang lebih cocok menggunakan media tanam yang berasal dari campuran pakis cacah, pupuk organik, pasir Bromo dan styrofoam. Media yang tak terlalu padat memungkinkan akar anthurium dengan mudah berkembang dan menerobos media.

Komposisi media seperti itu juga digunakan untuk aglaonema. Malahan boleh ditambahkan serpihan limbah batu bara agar bunga nampak berwarna cerah. Pemberian pasir dimaksudkan agar media tanam menjadi porous alias mudah meloloskan air.

Masing-masing praktisi tanaman hias boleh jadi punya kiat (trik) yang tidak sama untuk menumbuh-kembangkan tanaman hias kesayangannya. Ilmu bercocok tanamnya bisa diperoleh dari banyak guru di mana saja.

[caption caption="Beraneka tanaman hias dengan beragam bentuk pot"]

[/caption]

Adenium malahan bisa tumbuh subur dengan menggunakan media tanam yang lebih sederhana, unsur media clay (tanah liat) nya cenderung dominan. Tanah liat tidak mudah meloloskan air, sebaiknya jangan terlalu sering menyiram adenium dikhawatirkan akan busuk. Penyiraman benar-benar akan dilakukan bila media tanam telah kering.

Media tanam untuk sansevieria tak berbeda jauh dengan komposisi media untuk anthurium dan aglaonema. Tapi lebih cocok menggunakan media tanam yang terdiri atas campuran antara pasir, pupuk organik dan tanah subur. Agar proses aerasi (pengudaraan) berjalan normal maka di dalam media ditempatkan potongan-potongan kecil styrofoam (gabus) agar tanah tidak padat dan tetap remah.

Bagaimanapun cara membuat media tanam dan komposisi (perbandingan) media tanam yang kita tempatkan dalam pot mungkin bagi setiap penghobi atau praktisi tanaman hias tidak sama, yang penting tanaman hias bisa tumbuh dan berkembang secara normal seperti yang diharapkan. Sebagai pemilik atau penghuni rumah tentu menjadi semakin betah dan nyaman tinggal di rumah setelah melihat tanaman hiasnya tumbuh subur dengan bunga cantik berwarna-warni.

[caption caption="Kirkii Brown, salah satu jenis sansevieria"]

[/caption]

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun