Mohon tunggu...
Mawan Sidarta S.P.
Mawan Sidarta S.P. Mohon Tunggu... Wiraswasta - Lifelong learner, Penyuka traveling, Pemerhati sejarah (purbakala) - lingkungan - masalah sosial - kebudayaan.

Lulusan S1 Agronomi Fakultas Pertanian Universitas Jember. Pernah bekerja di perusahaan eksploitasi kayu hutan (logging operation) di Sampit (Kalimantan Tengah) dan Jakarta, Projek Asian Development Bank (ADB) pendampingan petani karet di Kuala Kurun (Kalimantan Tengah), PT. Satelit Palapa Indonesia (Satelindo) Surabaya. Sekarang berwirausaha kecil-kecilan di rumah. E-mail : mawansidarta@yahoo.co.id atau mawansidarta01@gmail.com https://www.youtube.com/channel/UCW6t_nUm2OIfGuP8dfGDIAg https://www.instagram.com/mawansidarta https://www.facebook.com/mawan.sidarta https://twitter.com/MawanSidarta1

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Terapi Refleksi di Taman Mundu Surabaya

4 November 2015   21:22 Diperbarui: 4 November 2015   21:44 615
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Beberapa taman kota di Surabaya sudah memiliki instalasi air siap minum, termasuk Taman Mundu. Para pengunjung yang mungkin kehausan bisa memanfaatkan sarana ini. Tapi tetap harus mengikuti petunjuk cara menggunakannya. Sebab di beberapa taman lainnya, instalasi air siap minumnya sudah tidak berfungsi lagi, sayang bukan!

Sebagai sebuah taman kota, Taman Mundu memiliki beragam tanaman yang ditata dengan apik. Koleksi floranya memang tak selengkap Taman Flora (Kebun Bibit) tapi taman ini memiliki tata lampu dan air mancur yang keren. Seolah menjadi ciri khas yang membedakan dengan taman kota lainnya di Surabaya.

Sayangnya saat saya berkunjung ke sana pertengahan Oktober 2015 yang lalu, beberapa petugas Taman Mundu mengatakan kalau mesin (dinamo) pompa airnya sedang mengalami kerusakan sehingga air mancur tidak bisa muncrat dan bergoyang-goyang seperti biasanya. Meski demikian Taman Mundu tetap menciptakan suasana yang teduh, segar dan nyaman bagi mereka yang mengunjunginya.

[caption caption="Stadion Gelora 10 November Tambaksari Surabaya"]

[/caption]

Persis di depan Taman Mundu, Anda bisa melihat stadion Gelanggang Olah Raga (Gelora) 10 November Tambaksari Surabaya. Stadion itu kini sudah tidak difungsikan lagi. Stadion yang baru digantikan oleh Stadion Gelora Bung Tomo yang ada di kawasan Benowo Surabaya.

Dulu stadion kebanggaan warga Surabaya itu sering digunakan sebagai tempat kompetisi liga utama (galatama) dan perserikatan. Bahkan sebagai tempat latihan tim Bajul Ijo Persebaya Surabaya, sebagai tim kesayangan Arek-arek Suroboyo.

Menurut keterangan salah satu pengunjung Taman Mundu yang merupakan warga asli Tambaksari, stadion Gelora 10 November masih digunakan untuk acara-acara tertentu, seperti acara Pekan Olah Raga dan Seni (Porseni) untuk kalangan pelajar.

Sebagian cabang olah raga pada pelaksanaan Pekan Olah Raga (PON) ke VII pada tahun 1969 yang diadakan di Kota Surabaya juga ditempatkan di stadion yang bersejarah itu. Stadion Gelora 10 November diresmikan penggunaannya pada tahun 1951.

[caption caption="Stadion Gelora 10 November Tambaksari Surabaya dicanangkan sebagai bangunan cagar budaya"]

[/caption]

Gedung Olah Raga (Gelora) berkapasitas 35 ribu penonton itu, oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Surabaya sesuai SK walikota nomor 188.45/251/402.104/1996 nomer urut 44 dicanangkan sebagai bangunan cagar budaya yang keberadaannya dilindungi oleh undang-undang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun