Mohon tunggu...
Mawan Sidarta S.P.
Mawan Sidarta S.P. Mohon Tunggu... Wiraswasta - Lifelong learner, Penyuka traveling, Pemerhati sejarah (purbakala) - lingkungan - masalah sosial - kebudayaan.

Lulusan S1 Agronomi Fakultas Pertanian Universitas Jember. Pernah bekerja di perusahaan eksploitasi kayu hutan (logging operation) di Sampit (Kalimantan Tengah) dan Jakarta, Projek Asian Development Bank (ADB) pendampingan petani karet di Kuala Kurun (Kalimantan Tengah), PT. Satelit Palapa Indonesia (Satelindo) Surabaya. Sekarang berwirausaha kecil-kecilan di rumah. E-mail : mawansidarta@yahoo.co.id atau mawansidarta01@gmail.com https://www.youtube.com/channel/UCW6t_nUm2OIfGuP8dfGDIAg https://www.instagram.com/mawansidarta https://www.facebook.com/mawan.sidarta https://twitter.com/MawanSidarta1

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Alami Osteoarthritis Genu Sinistra Usai Kecelakaan

10 Oktober 2015   13:37 Diperbarui: 4 April 2017   17:48 3383
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Hasil foto ronsen sendi lutut kaki kiri saya"][/caption]

Kamis siang (30/07/2015) menjadi salah satu hari yang paling saya ingat dalam perjalanan hidup kami. Di hari itu, saya dan istri yang sedang berboncengan sepeda motor ditimpa kecelakaan.

Sepeda motor yang kami kendarai tiba-tiba ditabrak (disenggol) pengendara sepeda motor lain yang tidak waspada saat kendaraan kami melaju di sampingnya dengan jarak yang berdekatan.

Pengendara itu meleng, motornya agak oleng hingga menabrak kendaraan kami yang ada disampingnya. Kendaraan kami yang siang itu melaju dengan kecepatan kira-kira 50 km/jam akhirnya terlempar tak terkendali. Istri jatuh terpental dari bangku sepeda motor kira-kira 10 meteran ke belakang.

Sedangkan saya tertimpa motor yang kami bawa dengan posisi miring ( Jawa = ndlosor) menggores aspal jalan bergeser hingga beberapa meter. Kami dan sepeda motor jatuh di tengah-tengah Jalan Bambe, Gresik-Jawa Timur.

Sedangkan penabraknya, dua orang pria yang juga berboncengan kondisinya baik-baik saja. Penabrak dengan kendaraan bermerek Suzuki Satria 125 CC itu masih beritikat baik, tidak melarikan diri.

Untungnya lalu lintas siang itu cukup lengang. Rasanya kejadian siang itu begitu cepat berlalu. Segera setelah tersenggol, saya yang “ndlosor” tertimpa dan terseret sepeda motor Vario Techno 125 CC yang cukup berat itu dengan serta merta dan sekuat tenaga menepikan motor yang kami kendarai.

Saya merasakan nyeri pada lutut kaki kiri saya. Tapi tak saya hiraukan karena saya merasa masih bisa berjalan. Kasihan istri kondisinya juga cukup parah. Tangannya lecet. Lututnya sedikit memar.

Tidak lama setelah kecelakaan kami semua menepi, mengundang perhatian warga yang melihat kejadian siang itu. Kendaraan-kendaraan besar mulai lalu-lalang melanjutkan perjalanan.

Saya lupa menanyakan nomer polisi (plat nomer) dan kartu identitas (KTP) si penabarak mungkin karena pikiran yang panik dan rasa nyeri di kaki kiri sehabis kecelakaan itu.

Tapi saya sempat memandangi kondisi motor kami setelah tertabrak. Syukur Alhamdulillah kami masih selamat, kondisi sepeda motornya juga masih utuh, hanya baret-baret sedikit akibat ndlosor tadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun