Mohon tunggu...
Mawan Sidarta S.P.
Mawan Sidarta S.P. Mohon Tunggu... Wiraswasta - Lifelong learner, Penyuka traveling, Pemerhati sejarah (purbakala) - lingkungan - masalah sosial - kebudayaan.

Lulusan S1 Agronomi Fakultas Pertanian Universitas Jember. Pernah bekerja di perusahaan eksploitasi kayu hutan (logging operation) di Sampit (Kalimantan Tengah) dan Jakarta, Projek Asian Development Bank (ADB) pendampingan petani karet di Kuala Kurun (Kalimantan Tengah), PT. Satelit Palapa Indonesia (Satelindo) Surabaya. Sekarang berwirausaha kecil-kecilan di rumah. E-mail : mawansidarta@yahoo.co.id atau mawansidarta01@gmail.com https://www.youtube.com/channel/UCW6t_nUm2OIfGuP8dfGDIAg https://www.instagram.com/mawansidarta https://www.facebook.com/mawan.sidarta https://twitter.com/MawanSidarta1

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Candi Kedaton Riwayatmu Kini

20 Mei 2015   20:48 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:46 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_418910" align="aligncenter" width="500" caption="Candi Kedaton sekarang"][/caption]

Desa Sentonorejo, Trowulan-Mojokerto memendam seribu misteri. Pasalnya di desa ini terdapat beberapa peninggalan Kerajaan Majapahit yang belum terungkap secara jelas.

Sentonorejo terangkat namanya karena di desa itu ada Situs Sumur Upas yang sangat fenomenal. Bahkan masyarakat dari daerah lain terutama para pelaku ritual tertentu lebih mengenal Sumur Upas ketimbang peninggalan Kerajaan Majapahit lainnya.

Tidak hanya Sumur Upas yang menjadi aset purbakala Desa Sentonorejo, ada beberapa jejak purbakala lain di desa ini diantaranya Situs Lantai Segi Enam, Situs Watu Umpak, gugusan dinding rumah warga Majapahit, sumur kuno dan Candi Kedaton.

[caption id="attachment_418917" align="aligncenter" width="400" caption="Penginapan untuk para wisatawan"]

1432129465818450826
1432129465818450826
[/caption]

Kini keadaan situs purbakala di Desa Sentonorejo sudah semakin baik sejak diresmikannya bangunan pelindung setahun yang lalu. Di sekitar situs juga disediakan tempat bersantai (gazebo) lengkap dengan taman bunga yang terawat baik.

Tak hanya itu untuk meningkatkan daya tarik para wisatawan pihak pengelola situs juga menyarankan warga desa agar memanfaatkan sebagian tanah di pekarangan rumah mereka untuk penginapan para wisatawan.

Upaya pengelola situs di Desa Sentonorejo patut diacungi jempol namun lagi-lagi warisan Majapahit di desa itu masih tetap belum terungkap secara jelas. Keterangan yang beredar selama ini hanya didasarkan pada hasil penelitian sementara dari para arkeolog.

[caption id="attachment_418913" align="aligncenter" width="400" caption="Candi Kedaton yang saya kunjungi 3 tahun yang lalu"]

1432129185568515411
1432129185568515411
[/caption]

Candi Kedaton misalnya, saat saya berkunjung ke sana pada tanggal 5 November 2012 pepohonan yang tumbuh di sekitar candi tampak subur dan rindang. Bisa menjadi peneduh sekaligus pemercantik warisan purbakala ini.

Namun sejak didirikannya bangunan pelindung maka pohon-pohon itu secara otomatis ditebangi. Alasannya karena pepohonan itu akan menghalangi atap (kanopi) bangunan, selain itu sistem perakaran pepohonan tadi suatu saat akan merambat ke bangunan candi dan perlahan namun pasti akan merusaknya.

Candi Kedaton yang terletak di Dusun Kedaton-Sentonorejo itu, belum diketahui bentuk yang sebenarnya. Yang bisa kita lihat saat ini hanya berupa susunan bata purbakala berbentuk bangunan persegi yang menyerupai sebuah podium (panggung). Kira-kira ukurannya panjang 12 meter, lebar 10 meter dan ketinggian candi 1,5 meter.

[caption id="attachment_418919" align="aligncenter" width="400" caption="Sumur tua di dekat Candi Kedaton"]

14321296082134465146
14321296082134465146
[/caption]

Di beberapa sudut Candi Kedaton terdapat ornamen cantik. Bagian depannya terdiri dari trap-trap tangga. Kuat dugaan kalau candi ini dulunya merupakan ruang pertemuan. Hanya beberapa meter dari candi ini terlihat sebuah sumur tua. Airnya dimanfaatkan pelaku ritual tertentu untuk bersuci sebelum mereka melakukan persemedian.

Ada yang mengatakan kalau Candi Kedaton dulunya merupakan tempat tinggal putri-putri Kerajaan Majapahit, ornamen cantik di beberapa sudut candi itu seolah menggambarkan indahnya tempat tinggal sang putri kala itu. Hal itu diyakini sekali oleh warga Dusun Kedaton berdasarkan cerita dari mulut ke mulut yang dituturkan para leluhurnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun