[caption id="attachment_414503" align="aligncenter" width="500" caption="Situs Watu Umpak di Trowulan saat ini, Mojokerto-Jawa Timur"][/caption]
Bila Anda atau penikmat sejarah lainnya ingin melihat lebih dekat salah satu contoh bangunan di masa Majapahit maka datang saja ke Dusun Kedaton, Desa Sentonorejo-Trowulan-Mojokerto-Jawa Timur. Di desa itu terdapat warisan Majapahit berupa watu (batu) umpak berbentuk segi delapan dengan panjang garis tengah 77 sentimeter.
Para ahli mencoba mencari tahu apa fungsi sebenarnya dari watu umpak itu. Mereka melakukan penggalian (ekskavasi) lalu diketahui kalau watu umpak yang terbuat dari batu andesit itu ternyata di bagian bawahnya (pondasinya) berupa tumpukan bata purbakala yang dikeraskan.
[caption id="attachment_414510" align="aligncenter" width="400" caption="Lokasi Situs Watu Umpak"]
Jumlah watu umpak yang ditemukan ada 14 buah. Tersusun berjajar dua sebanyak tujuh pasang (formasi tujuh-tujuh), berorientasi timur-barat. Saat saya berkunjung ke sana jumlah watu umpak dan susunannya terlihat teratur dan posisinya rapi.
[caption id="attachment_414506" align="aligncenter" width="400" caption="Gambar Situs Watu Umpak di buku I Made Kusumajaya dkk."]
Berdasarkan keterangan I Made Kusumajaya dkk. dalam bukunya “Mengenal Kepurbakalaan Majapahit di Daerah Trowulan”, letak watu umpak itu sebagian tak rapi namun diperkirakan masih tetap dalam posisi “in situ”. Jumlahnya 13 buah tersusun dalam formasi tujuh-enam.
Beberapa puluh meter arah selatan watu umpak formasi tujuh-tujuh juga saya lihat tiga watu umpak berukuran lebih kecil. Tiga batu itu letaknya terpisah. Sepasang berdekatan dan satu buah lagi letaknya agak jauh.
[caption id="attachment_414509" align="aligncenter" width="400" caption="Penampilan Watu Umpak"]
Di tengah watu umpak formasi tujuh-tujuh terlihat lubang berbentuk segi empat. Para ahli menduga kalau watu umpak formasi tujuh-tujuh itudulunya merupakan alas (umpak) tiang sebuah bangunan.
Diperkirakan kalau tiang penyangganya itu berukuran besar sebab lubangnya juga lebih besar ketimbang lubang yang terdapat pada tiga watu umpak yang ukurannya lebih kecil. Tentu saja bangunan yang ditopangnya juga berukuran besar.
Menurut keterangan yang tertulis di papan pengumuman dekat Situs Watu Umpak dijelaskan kalau di dekat lokasi ditemukannya watu umpak itu juga ditemukan pecahan genteng yang diperkirakan menjadi atap bangunan yang berdiri di atas watu umpak tadi.
[caption id="attachment_414512" align="aligncenter" width="400" caption="Watu Umpak yang ditemukan disisi lainnya "]
Bangunan di atas watu umpak yang diperkirakan para ahli itu bentuknya mirip dengan sebuah balai (Jawa = bale) tanpa dinding. Dengan tiang-tiang penyangga yang kokoh. Beratapkan genteng lengkap dengan panggung atau tempat duduk/istirahat di atasnya. Balai itu bisa ditempati cukup banyak orang.
Berapa umur watu umpak yang ditemukan juga belum ada kejelasan mengenai hal itu. Kini kita hanya bisa melihat jejak yang berupa watu umpak sementara tiang-tiang penyangganya telah lama hilang. Bukti yang berupa genteng seperti tertulis di papan pengumuman juga tak bisa dilihat oleh pengunjung.
[caption id="attachment_414514" align="aligncenter" width="400" caption="Taman bunga di area situs"]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H