Mohon tunggu...
Mawan Sidarta S.P.
Mawan Sidarta S.P. Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penyuka traveling, Pemerhati sejarah (purbakala) - lingkungan - masalah sosial - kebudayaan, Kreator sampah plastik

Lulusan S1 Agronomi Fakultas Pertanian Universitas Jember. Pernah bekerja di perusahaan eksploitasi kayu hutan (logging operation) di Sampit (Kalimantan Tengah) dan Jakarta, Projek Asian Development Bank (ADB) pendampingan petani karet di Kuala Kurun (Kalimantan Tengah), PT. Satelit Palapa Indonesia (Satelindo) Surabaya. Sekarang berwirausaha kecil-kecilan di rumah. E-mail : mawansidarta@yahoo.co.id atau mawansidarta01@gmail.com https://www.youtube.com/channel/UCW6t_nUm2OIfGuP8dfGDIAg https://www.instagram.com/mawansidarta https://www.facebook.com/mawan.sidarta https://twitter.com/MawanSidarta1

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Menangkap Kupang Laut Di Selat Madura Dengan "Tinja" ?

12 April 2013   15:15 Diperbarui: 4 April 2017   18:06 31108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13667138091547141464

[caption id="attachment_256673" align="aligncenter" width="500" caption="Kupang laut Bangkalan Madura cangkangnya terlihat lebih besar"][/caption]

Minggu pagi itu rupanya ibu-ibu Madura ini terlihat sedang aktif membersihkan “Kupang Laut”. Yaitu hewan laut semacam kerang berukuran kecil. Kami sering menjumpai hewan yang sudah diolah menjadi kuliner lezat ini di daerah Surabaya dan Sidoarjo.

Uniknya di Sidoarjo ada tempat khusus yang dijadikan sentra kupang dengan berbagai hasil olahannya. Kawasan ini oleh Pemda setempat dijadikan objek wisata menarik di kota itu.

Di Bangkalan ini kami berkesempatan dan bisa melihat lebih dekat serta bertanya banyak hal kepada nelayannya secara langsung tentang hewan laut yang memiliki cerita unik ini.

Kupang adalah hewan laut sejenis kerang atau tiram. Bentuknya kecil, berukuran kira-kira tiga sampai lima milimeter, tubuhnya berwarna cokelat agak pucat. Kupang disebut juga kerang putih atau bernama ilmiah corbula faba ini biasanya dapat ditemukan di pinggir pantai atau lumpur berair asin.

Dulu, dimasa remaja  ketika masih tinggal bersama almarhum kedua orang tua saya di Surabaya. Mereka bercerita bahwa yang namanya kupang laut yang kemudian diolah menjadi sajian maknyus khas Surabaya atau Sidoarjo itu ditangkap dengan menggunakan umpan (maaf) “kotoran manusia” alias tinja.

Para nelayan kupang menempatkan tinja manusia tersebut pada papan atau tripleks yang selanjutnya ditempatkan di pinggir laut berombak tenang.

Konon binatang laut yang jadi santapan khas Surabaya dan Sidoarjo ini akan secara suka rela berdatangan menghampiri umpan yang dipasang tadi.

Lalu setelah kupang berkumpul dalam jumlah banyak di papan atau tripleks, nelayan tadi tinggal memanen hasilnya.

Ketika saya ceritakan pengalaman menangkap kupang ala cerita almarum orang tua saya kepada nelayan Bangkalan Madura, mereka malah tertawa terbahak-bahak. Seraya berkata "dek remah be’en tak oning cong" ( bagaimana kamu tidak mengerti nak, red).

Mereka lalu menjelaskan bahwa cerita dari mulut ke mulut tentang cara menangkap kupang laut dengan umpan kotoran manusia itu tidak benar alias rumor belaka.

Yang benar untuk menangkap kupang dengan mudah tinggal menggunakan tanah liat berwarna kuning. Begitu imbuh salah satu nelayan kupang laut di Bangkalan yang saya temui Minggu pagi itu.

Memang ada kawasan pesisir dimana tanah liatnya itu berwarna kuning. Seperti misalnya daerah-daerah yang terletak di pantai utara Jawa Timur. Sebagai contohnya di Kedung Cowek Surabaya, Desa Candi Sidoarjo dan Bangkalan Madura.

Sebenarnya untuk menangkap kupang, para nelayan Bangkalan menggunakan peralatan yang sangat sederhana. Mereka cukup menyabit rumput atau ganggang laut di mana diyakini kupang banyak menempel disitu.

Biasanya  habitat kupang ini berada di pantai yang berombak tenang atau pada saat air laut surut. Pada saat kondisi seperti itulah kawanan kupang ditangkap oleh para nelayan . Di beberapa daerah di Jawa Timur, seperti Surabaya, Sidoarjo, dan di Pulau Madura ada sedikit perbedaan pada ukuran cangkang kupang. Cangkang kupang di Surabaya lebih kecil dari kupang di Sidoarjo. Di Bangkalan Madura ukuran cangkang kupang lautnya lebih besar lagi.

Meski demikian, bila dijadikan olahan rasanya kurang lebih sama, yaitu manis dan gurih. Dari hasil penelitian diketahui bahwa kupang laut mengandung protein dan zat besi yang cukup tinggi.

Bagi orang-orang tertentu bila mengonsumsi makanan yang berasal dari hewan laut ini bisa menyebabkan keracunan. Sebab itulah biasanya warung lontong kupang juga menyediakan es kelapa muda (degan) selain sebagai minuman penambah stamina, degan juga bisa menawarkan racun kupang yang timbul bila sang penjual kurang tepat mengolahnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun