[caption id="attachment_404725" align="aligncenter" width="500" caption="Salah satu jenis Ikan Koi yang dikembangkan oleh Pak Karno "][/caption]
Sejenak melepas lelah atau kepenatan dengan memancing ikan di laut, sungai ataupun di tambak mungkin sudah banyak dilakukan orang. Lalu bagaimana dengan melepas lelah yang dilakukan dengan cara mengunjungi usaha pembibitan ikan air tawar? Apakah cara ini biasa dilakukan orang?
Ketika berbicara tentang usaha (budidaya) perikanan air tawar di Jawa Timur maka biasanya pikiran orang tertuju pada Kota Sidoarjo dan Gresik. Nama Sidoarjo semakin populer saja semenjak terjadinya bencana lumpur panas Lapindo, bahkan beritanya santer terdengar sampai ke mancanegara.
[caption id="attachment_404726" align="aligncenter" width="400" caption="Petak-petak kolam pembibitan milik Pak Karno"]
Lambang (landmark) berupa ikan dan udang yang berdiri di banyak sudut Kota Sidoarjo menunjukkan kalau kota ini memang punya potensi dalam usaha pertambakan. Selain potensi berupa ikan air tawar, hasil lain berupa petis dan kerupuk udang mengantarkan kota ini dengan predikat kota petis.
Usaha pertambakan dan pembibitan ikan air tawar banyak kita temukan tersebar di wilayah Sidoarjo. Salah satunya yang bisa Anda lihat adalah kolam pembibitan ikan milik Pak Karno yang ada di Desa Balungbendo, Krian-Sidoarjo-Jawa Timur.
[caption id="attachment_404727" align="aligncenter" width="400" caption="Ornamen berbentuk ikan di pusat Kota Sidoarjo"]
Usaha pembibitan ikan milik Pak Karno ini termasuk yang maju dan terkenal di Sidoarjo. Di lahan seluas lebih kurang setengah hektar itu, Pak Karno menjalankan usaha pembibitan ikan air tawar dengan ditemani istri tercinta dan dua orang pembantunya.
Selain membenihkan (memijahkan) ikan sendiri, Pak Karno juga mendatangkan bibit yang sudah jadi dari Kota Kediri, Jawa Timur. Hal itu untuk mengantisipasi melonjaknya permintaan akan bibit ikan bila terjadi sewaktu-waktu.
Adapun bibit ikan yang dikembangkan di dalam kolam pembibitan milik Pak Karno meliputi ikan lele, tombro, bawal, gurami, nila, belut, kutuk dan masih banyak lagi.
[caption id="attachment_404728" align="aligncenter" width="400" caption="Anak buah Pak Karno"]
Pak Karno melayani pemesanan bibit ikan dalam jumlah besar maupun skala kecil yakni untuk penghobi atau peternak pemula. Sebagai contoh, untuk seekor bibit ikan mujair dengan ukuran setengah jari kelingking orang dewasa ia jual dengan harga Rp. 300,- .
“Kalau pesannya dalam jumlah besar, sampai ribuan bahkan puluhan ribu ekor maka harganya lebih murah lagi, saya korting” terang Pak Karno.
Peminat bibit ikan produksi Pak Karno ini tak hanya berasal dari peternak daerah Sidoarjo, melainkan juga dari beberapa daerah di sekitarnya seperti Surabaya, Gresik, Mojokerto dan Jombang.
[caption id="attachment_404729" align="aligncenter" width="400" caption="Anak buah Pak Karno lainnya"]
Tak hanya menyediakan beraneka jenis bibit ikan, Pak Karno memanfaatkan sebagian areal kolamnya dengan mendirikan toko pakan ikan. Ia mendatangkan makanan ikan itu dari perusahaan pakan ikan kenamaan (PT. CPI). Sebagian pakan dijual dalam kemasan besar (sak) sebagian lagi dikemas dalam kantung plastik 1 kiloan untuk melayani penghobi atau peternak kecil.
Paling tidak dengan mengunjungi kolam pembibitan ikan milik Pak Karno ini hati menjadi sedikit terhibur, selain itu siapa tahu Anda terinspirasi untuk membudidayakan ikan sendiri. Tak perlu lagi bersusah-payah memancing ikan di laut atau sungai yang menyita waktu Anda dan tentunya membutuhkan biaya yang mungkin tak sedikit itu.
[caption id="attachment_404730" align="aligncenter" width="400" caption="Mendatangi kolam pembibitan ikan menjadi hiburan meriah"]
[caption id="attachment_404731" align="aligncenter" width="300" caption="Menghitung jumlah bibit ikan sesuai jumlah yang dipesan"]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H