Mohon tunggu...
Mawan Sidarta S.P.
Mawan Sidarta S.P. Mohon Tunggu... Wiraswasta - Lifelong learner, Penyuka traveling, Pemerhati sejarah (purbakala) - lingkungan - masalah sosial - kebudayaan.

Lulusan S1 Agronomi Fakultas Pertanian Universitas Jember. Pernah bekerja di perusahaan eksploitasi kayu hutan (logging operation) di Sampit (Kalimantan Tengah) dan Jakarta, Projek Asian Development Bank (ADB) pendampingan petani karet di Kuala Kurun (Kalimantan Tengah), PT. Satelit Palapa Indonesia (Satelindo) Surabaya. Sekarang berwirausaha kecil-kecilan di rumah. E-mail : mawansidarta@yahoo.co.id atau mawansidarta01@gmail.com https://www.youtube.com/channel/UCW6t_nUm2OIfGuP8dfGDIAg https://www.instagram.com/mawansidarta https://www.facebook.com/mawan.sidarta https://twitter.com/MawanSidarta1

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Seru! Menikmati Paralayang di Pujon Malang

23 September 2014   03:56 Diperbarui: 17 Juni 2015   23:53 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_360919" align="aligncenter" width="500" caption="Paralayang mulai banyak digemari orang"][/caption]

Benar kata orang, rezeki tak kan kemana. Setelah pagi harinya saya bersama istri menyusuri Desa Dermo, siang harinya mertua adik yang tinggal di Desa Junrejo, Batu-Malang mengundang kami semua untuk acara makan siang di rumahnya.

Saya tak mau libur hari kedua lebaran ini terbuang percuma dengan hanya berdiam diri di rumah. Setelah berunding sebentar dengan adik usai makan siang dan sesuai masukan mertuanya akhirnya kami setuju untuk jalan-jalan menikmati sejuknya Kota Malang di objek wisata dirgantara “Gunung Banyak”, Pujon-Malang.

Awalnya kami belum mencapai kata sepakat. Tarik ulur diantara anak dan keponakan. Maklum mereka umumnya masih berusia anak-anak. Begitu mendengar informasi dari Pak Girman, mertua adik bahwa jalan menuju Gunung Banyak berliku dengan trekking lumayan tajammembuat mereka menjadi sedikit ketakutan.

[caption id="attachment_360916" align="aligncenter" width="400" caption="Bersiap terbang secara tandem bagi pemula"]

1411393164651025678
1411393164651025678
[/caption]

Akhirnya kami berhasil meyakinkan mereka bahwa ke gunungpun bisa dilakukan dengan menggunakan motor. Setelah melewati jalan berliku lengkap dengan jurang di kanan-kirinya sampailah kami di objek wisata terbang layang (paralayang) Gunung Banyak, Pujon-Malang.

Untuk menuju objek wisata Gunung Banyak kami masih harus menempuh perjalanan sejauh kira-kira 15 km dari kediaman adik di Dermo, Batu-Malang. Biaya masuknyapun tergolong murah. Untuk setiap pengunjung dikenakan tiket masuk sebesar Rp.5000,-.

Gunung Banyak menjadi tempat wisata yang populer di kalangan warga Malang. Gunung ini cukup tinggi, sekitar 1300 meter di atas permukaan laut. Dari puncaknya kita bisa melihat indahnya Kota Batu, Malang. Tak hanya itu, keadaan angin di gunung ini ternyata sangat cocok untuk olah raga dirgantara “paralayang”.

[caption id="attachment_360917" align="aligncenter" width="400" caption="Melihat kawasan Pujon saat melayang"]

14113933701411622009
14113933701411622009
[/caption]

Paralayang dikenal sebagai olahraga yang beresiko dan mahal. Namun kini olah raga ini bisa dilakukan oleh siapa saja. Mereka yang amatirpun bisa melakukannya. Pihak pengelolah objek wisata ini menyediakan paraglider terlatih untuk memandu terbang para wisatawan yang ingin melayang dengan parasutnya itu. Para wisatawan itu bisa terbang secara “tandem” dengan pemandunya.

Untuk sekali terbang pengelolah objek wisata Gunung Banyak mengenakan biaya Rp.350.000,-. Biaya ini sudah termasuk asuransi bila terjadi kecelakaan. Anda tak perlu khawatir dengan resiko yang mungkin terjadi. Saya melihat tidak sedikit wisatawan perempuan yang menguji nyalihnya dengan olah raga ini. Wisatawan perempuan itu ternyata mampu melakukannya dengan baik.

Saya dan keluarga lebih memilih duduk-duduk santai sambil sesekali berdiri bersama wisatawan lainnya melihat aktivitas terbang layang dari tempat duduk yang tersedia di puncak gunung. Menyaksikan orang terbang melayang dengan parasut ternyata menjadi tontonan yang menarik apalagi bila sanggup melakukannya.

[caption id="attachment_360918" align="aligncenter" width="400" caption="Melihat orang bermain paralayang menjadi tontonan menarik"]

1411393639472063597
1411393639472063597
[/caption]

Nah bila Anda ingin mencoba olah raga uji adrenalin ini maka datang saja ke Desa Songgokerto-Pandesari, Pujon-Malang. Lebih dekat bila Anda lewat kawasan wisata Songgoriti. Mungkin hanya beberapa kilometer saja. Meski demikian Anda tetapharus waspada mengingat medan yang cukup berat.

Sayangnya plang penanda jalan menuju objek wisata ini belum tergarap secara sempurna. Hanya terlihat dari pintu masuk jalan raya Pujon. Saat menuju lokasi kami masih harus mencari-cari dulu karena kurangnya penanda jalan menuju lokasi.

Bila keliru jalan wah bisa dibayangkan naik-turunnya medan akan memberatkan perjalanan kami apalagi bila berboncengan menggunakan sepeda motor tua tentu menjadi masalah tersendiri. Itu sempat saya alami saat membonceng dua ponakan kami menggunakan sepeda motor keluaran tahun lama.

Sempat hampir terjungkal karena beratnya beban. Untung saja saya bisa mengendalikan motor hingga akhirnya sampai ke puncak dengan selamat. Kejadian ini menjadi pengalaman berharga saat kami kembali pulang dengan menuruni Gunung Banyak itu. Paling tidak membuat kami lebih berhati-hati.

14113928962018223005
14113928962018223005

Menyaksikan dari dekat olah raga paralayang di Gunung Banyak tentu menjadi hiburan menarik. Selain itu sambil mengamati panorama alam di sekitarnya akan menambah rasa kagum kita akan kebesaran Tuhan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun