[caption id="attachment_360732" align="aligncenter" width="500" caption="Alun-alun Tuban dengan Masjid Agung di sebelah baratnya"][/caption]
Bagi sebuah daerah, alun-alun menjadi tempat yang amat penting. Betapa tidak, di alun-alunlah biasanya acara-acara penting diselenggarakan. Maka dari itu alun-alun harus tetap terawat dan selalu terlihat menarik karena menjadi ikon bagi daerah tertentu.
Bila Anda berkesempatan melancong ke Kota Tuban di Jawa Timur, coba luangkan waktu untuk mendatangi alun-alun kota itu. Seperti kota-kota lain di Indonesia, alun-alun Tuban juga terlihat indah dan bersih. Lapangan luas di tengah-tengah kota yang terletak di pantai utara Pulau Jawa itu memang tampak berbeda bila dibandingkan alun-alun kota lainnya.
[caption id="attachment_360733" align="aligncenter" width="400" caption="Monumen patung kuda Ranggalawe di alun-alun"]
Alun-alun Tuban termasuk yang spesial. Di sekitarnya berdiri beberapa objek wisata penting kota ini. Bila Anda ingin ke pantai juga mudah. Ada Pantai Boom didekatnya. Dari alun-alun hanya sekitar 100 meter. Cukup dengan berjalan kaki saja sudah bisa sampai ke sana.
Untuk menikmati pesona dan gaya arsitektur masjid yang menawan hati juga bisa Anda lakukan. Di sebelah barat alun-alun berdiri dengan megahnya Masjid Agung Tuban. Masjid yang menjadi kebanggaan masyarakat Tuban ini dulunya merupakan warisan Belanda. Sebagian kecil bangunan masjid kala itu masih tetap dipertahankan hingga kini.
[caption id="attachment_360734" align="aligncenter" width="400" caption="Kantor Bupati Tuban di alun-alun"]
Jika belum puas dengan pantai dan masjid, di sebelah barat daya alun-alun terdapat kompleks makam Sunan Bonang dan Museum Kambang Putih. Seperti diketahui bersama, Sunan Bonang merupakan salah satu wali dari Wali Songo (Wali Sembilan) yang mensyiarkan Islam di Pulau Jawa. Beliau yang merupakan putra Sunan Ampel dari Surabaya itu berjasa menyebarkan Islam di kawasan Tuban.
Barang-barang dan warisan sunan yang masih tersisa bisa Anda temukan di Museum Kambang Putih yang ada di dekat kompleks makam beliau. Museum ini selain menyimpan benda-benda bersejarah warisan Sunan Bonang juga menjadi tempat penyimpanan koleksi purbakala lainnya. Salah satunya adalah jangkar kuno milik pasukan Tar-tar Kubhi Lai Khan dari Negeri Mongolia.
[caption id="attachment_360735" align="aligncenter" width="400" caption="Gerbang Pendapa Kridha Manunggal"]
Bila Anda ingin seru-seruan ke dalam gua, bisa juga Anda lakukan di kawasan ini. Sekitar 2 kilometer dari alun-alun ada Gua Akbar. Gua ini bukan hanya memiliki pesona stalagtit dan stalagmit yang menawan tapi juga bersejarah. Di salah satu ruangan gua ini dulu pernah dijadikan tempat berunding dan bersujud para anggota Wali Songo.
Tidak hanya itu, Gua Akbar juga memiliki sebuah ruangan yang gelap dan menyeramkan dengan bebatuan unik di dalamnya. Konon ruangan ini dulu menjadi tempat bertapa Mpu Supo, seorang ahli pembuat keris yang sakti mandraguna di era Majapahit.
[caption id="attachment_360736" align="aligncenter" width="400" caption="Es Siwalan yang khas di Alun-alun Tuban"]
Alun-alun Tuban ternyata bukan alun-alun biasa. Selain taman bunga, pepohonan beringin tua nan rindang dan air mancur yang menari-nari, di dalamnya juga berdiri dengan kokoh monumen kuda Ranggalawe, sebuah monumen yang menggambarkan keperkasaan seorang adipati Tuban di era Majapahit dengan kendaraan kuda yang perkasa pula.
Bangunan berarsitektur menarik lainnya yang bisa Anda nikmati pesonanya adalah Kantor Bupati Tuban dan gapura Pendapa Kridha Manunggal.
Jalan-jalan keliling alun-alun Kota Tuban rasanya kurang klop tanpa mencicipi jajanan khas kota ini. Ada banyak lapak pedagang kaki lima di seputaran alun-alun yang menjual berbagai makanan termasuk kuliner khas kota ini. Bila kehausan, Anda bisa menyegarkan tenggorokan dengan es siwalan yang segar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H