Mohon tunggu...
Mawan Sidarta S.P.
Mawan Sidarta S.P. Mohon Tunggu... Wiraswasta - Lifelong learner, Penyuka traveling, Pemerhati sejarah (purbakala) - lingkungan - masalah sosial - kebudayaan.

Lulusan S1 Agronomi Fakultas Pertanian Universitas Jember. Pernah bekerja di perusahaan eksploitasi kayu hutan (logging operation) di Sampit (Kalimantan Tengah) dan Jakarta, Projek Asian Development Bank (ADB) pendampingan petani karet di Kuala Kurun (Kalimantan Tengah), PT. Satelit Palapa Indonesia (Satelindo) Surabaya. Sekarang berwirausaha kecil-kecilan di rumah. E-mail : mawansidarta@yahoo.co.id atau mawansidarta01@gmail.com https://www.youtube.com/channel/UCW6t_nUm2OIfGuP8dfGDIAg https://www.instagram.com/mawansidarta https://www.facebook.com/mawan.sidarta https://twitter.com/MawanSidarta1

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Warisan Raja Abdullah yang Terabaikan!

29 September 2014   04:50 Diperbarui: 17 Juni 2015   23:08 1374
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_362354" align="aligncenter" width="500" caption="Inilah Gedung Raja Abdullah itu"][/caption]

Lagi-lagi terlambat. Kami sampai di lokasi gedung sudah dalam keadaan tertutup. Tidak banyak yang kami ketahui tentang Gedung Raja Abdullah. Namun dari keterangan Pak Bahruddin dan penelusuran situs resmi Kementerian Pariwisata dan Kebudayaan Malaysia dapat saya jelaskan berikut ini.

Gedung Raja Abdullah dibangun pada tahun 1856 di Kota Klang, Selangor-Malaysia. Selain sebagai tempat tinggal raja, gedung ini juga difungsikan untuk menyimpan bahan tambang berupa timah. Pada tahun 1853, Raja Abdullah bin Raja Jaafar adik laki-laki Raja Jumaat Lukut dianugerahi gelar Orang Besar Klang (Chief of Klang) oleh Sultan Muhammad Shah dari Selangor.

[caption id="attachment_362355" align="aligncenter" width="400" caption="Gedung Raja Abdullah merupakan warisan sejarah Kota Klang"]

14119152501125744683
14119152501125744683
[/caption]

Beliau telah berhasil mengendalikan sejumlah tambang timah di Ulu Sungai Klang. Sekarang kawasan itu dikenal dengan nama Kuala Lumpur. Raja Abdullah memberikan ijin bagi pengusahaan tambang timah dan memungut pajak di daerah kekuasaannya.

Dua puluh persen dari keuntungan dikembalikan ke negara. Seperti Sultan Malaysia lainnya keuntungan yang didapatkan dari hasil tambang dipergunakan untuk mempertahankan pengawasan, kekuasaaan dan kemakmuran rakyat.

Gedung Raja Abdullah termasuk bangunan cagar budaya yang dilindungi oleh Majelis Perbandaran Klang. Gedung ini dari luar tampak sederhana namun bernilai sejarah. Menurut keterangan Pak Bahruddin, banyak masyarakat Klang sendiri yang tak mengetahui keberadaan gedung kuno ini. Bahkan kadang terlewatkan begitu saja!

[caption id="attachment_362357" align="aligncenter" width="400" caption="Warna tulisan yang mulai mengelupas"]

14119154171676181636
14119154171676181636
[/caption]

Papan nama Gedung Raja Abdullah sebagian telah terlihat rusak dan tulisannya luntur. Sehingga warna huruf yang terbuat dari logam itu menjadi tidak sama. Tampak depan bangunan Gedung Raja Abdullah terlihat seperti bangunan rumah biasa meski demikian ia tetap bernilai historis.

Kementerian Penerangan, Komunikasi dan Kebudayaan Malaysia menetapkan "Gedong Raja Abdullah" sebagai warisan sejarah berdasarkan Akta Warisan Kebangsaan Nomer 645 Tahun 2005. Ditanda tangani oleh Datuk Profesor Emeritus Zuraina Majid.

[caption id="attachment_362359" align="aligncenter" width="300" caption="Gerbang Gedung Raja Abdullah"]

1411915573902493060
1411915573902493060
[/caption]

Sayangnya saya tak bisa mengabadikan ruangan dalam gedung ini. Namun bila kita perhatikan, sepintas gedung ini menggabungkan gaya arsitektur abad 19 dalam hal ini gaya Anglo Indian dengan gaya tradisional khas Melayu.

Tembok dibangun dengan tebal dan kokoh serta pilar-pilar (tiang cor) menggunakan kayu berkualitas. Ada banyak ruangan di dalamnya. Lantai sebelah atas dilengkapi beranda yang besar dan terbuka. Sengaja dirancang untuk tempat penyimpanan bahan tambang (ware house).

[caption id="attachment_362361" align="aligncenter" width="400" caption="Bangunan tua lainnya di dekat Gedung Raja Abdullah"]

14119157501787800886
14119157501787800886
[/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun