Mohon tunggu...
Mawan Sidarta S.P.
Mawan Sidarta S.P. Mohon Tunggu... Wiraswasta - Lifelong learner, Penyuka traveling, Pemerhati sejarah (purbakala) - lingkungan - masalah sosial - kebudayaan.

Lulusan S1 Agronomi Fakultas Pertanian Universitas Jember. Pernah bekerja di perusahaan eksploitasi kayu hutan (logging operation) di Sampit (Kalimantan Tengah) dan Jakarta, Projek Asian Development Bank (ADB) pendampingan petani karet di Kuala Kurun (Kalimantan Tengah), PT. Satelit Palapa Indonesia (Satelindo) Surabaya. Sekarang berwirausaha kecil-kecilan di rumah. E-mail : mawansidarta@yahoo.co.id atau mawansidarta01@gmail.com https://www.youtube.com/channel/UCW6t_nUm2OIfGuP8dfGDIAg https://www.instagram.com/mawansidarta https://www.facebook.com/mawan.sidarta https://twitter.com/MawanSidarta1

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Lengket dan Kenyal, Bubur Buk Badriah

22 Februari 2015   02:45 Diperbarui: 17 Juni 2015   10:45 671
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_398484" align="aligncenter" width="500" caption="Buk Badriah dan lapak buburnya"][/caption]

Kawasan Kapasan Surabaya sejak dulu dikenal sebagai pusat perkulakan dengan harga partai (grosir). Di sepanjang jalan ini Anda akan menemukan Pasar Kapasan dan toko-toko barang kebutuhan yang pemiliknya rata-rata didominasi kaum Tionghoa. Dulu tersiar khabar kalau beberapa stan di kawasan ini pernah ludes dilahap si jago merah.

Pusat perbelanjaan Kapasan Surabaya tak ubahnya Pusat Grosir (PGS) yang ada di kawasan Pasar Turi Surabaya. Menurut cerita orang kalau berbelanja pakaian atau barang kebutuhan lain di Kapasan ini harganya relatif lebih murah ketimbang di PGS.

[caption id="attachment_398488" align="aligncenter" width="500" caption="Bubur Madura buatan Buk Badriah"]

1424522584673905870
1424522584673905870
[/caption]

Ternyata informasi itu tidak meleset. Kami membuktikannya sendiri. Saat menemani istri berbelanja kain flannel dan keperluan lainnya, harga yang dibandrol di salah satu toko yang ada di Jalan Kapasan Surabaya itu berbeda jauh bila dibandingkan jika berbelanja di toko-toko Gresik atau Sidoarjo.

Ada yang menarik ketika melihat halaman depan toko yang kami kunjungi. Di sana ada seorang penjual makanan dikerubuti banyak pembeli. Menurut Buk Badriah, panggilan perempuan itu, kuliner yang dijajakannya itu bernama “Bubur Madura”. Perempuan yang asli Madura ini mengaku setiap harinya memang mangkal di depan toko kain flannel ini.

Setiap pengunjung toko yang datang membawa anggota keluarga biasanya melirik dan kemudian tertarik untuk mencicipi bubur yang asli Madura itu. Sepincuknya dihargai Rp. 5000,-. Bubur Madura buatan Buk Badriah terbilang spesial. Bahan-bahan yang digunakan asli dan berkualitas. Salah satu contohnya larutan gula, ia hanya menggunakan gula merah tanpa campuran pemanis buatan.

Bila diperhatikan, sepincuk Bubur Madura Buk Badriah ini terdiri atas 5 sampai 6 macam bubur. Pertama bubur srintil yang dibuat dari tepung ketan berbentuk bola-bola kecil. Bubur srintil berwarna coklat dan bulatan-bulatan tadi terasa sedikit lengket dan kenyal.

Jenis lainnya adalah bubur beras karena dibuat dari tepung beras. Bubur sumsum yang teksturnya lebih lembut karena menggunakan bahan dari tepung terigu. Kemudian ditambahkan bubur ketan hitam. Untuk menambah lengkapnya jajanan ini biasanya ditambahkan larutan santan yang gurih dan gula merah yang kental.

Tak hanya menjajakan bubur, kue-kue lain juga tersedia dalam lapak Buk Badriah. Lapak Buk Badriah biasanya bisa Anda temukan di depan Toko Petra.

Nah bila berbelanja ke Pasar Kapasan Surabaya jangan lewatkan untuk mencicipi Bubur Madura buatan Buk Badriah yang uenaak itu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun