Mohon tunggu...
Mawalu
Mawalu Mohon Tunggu... Swasta -

Mawalu

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Warga Jakarta Sepakat Boikot Tak Pilih Jokowi Supaya Tak jadi Presiden

19 Maret 2014   05:19 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:46 450
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Entah benar atau tidak, namun desas desus ini semakin santer terdengar di Jakarta ini, termasuk juga di media-media sosial Facebook, Twitter dan forum-forum online lainnya. Kalau saja sampai seluruh warga Jakarta memboikot Jokowi dengan tak memilihnya pada Pilpres nanti, Jokowi bakalan kehilangan suara yang cukup signifikan.

Sekalipun pilihan masih bisa datang dari daerah-daerah lain di seluruh Indonesia, namun perlu diperhitungkan juga bahwasannya tak semua rakyat Indonesia ini adalah pemilih Jokowi. Banyak suara yang akan pecah dan terbagi-bagi ke capres lainnya seperti Prabowo, Wiranto, dan capres-capres lainnya.

Rencana boikot warga Jakarta dengan tak memilihnya sebagai Presiden adalah sebagai wujud kecintaan seluruh warga Jakarta terhadap Jokowi yang menginginkan Jokowi membereskan dulu masalah-masalah Jakarta dan menyelesaikan program-program kerja yang telah digagasnya selama 17 bulan di ibukota negara ini.

Faktor lainnya yaitu dipicu juga oleh fenomena Say No to Ahok for DKI 1. Saat ini banyak pihak yang tak mau atau belum rela Ahok jadi Gubernur menjadi orang nomor satu di DKI, apalagi golongan garis keras yang tak menginginkan (maaf) orang kafir menjadi pemimpin mereka.

Kalau saja benar-benar terjadi seluruh warga Jakarta sepakat boikot Jokowi dengan tak memilihnya menjadi Presiden Republik Indonesia, maka tak dapat dipungkiri lagi perolehan suara Jokowi bisa menukik tajam dan selisih tipis dengan Gerindra. Kenapa demikian? Karena faktanya sosok Prabowo sebelum Jokowi dicalonkan jadi Presiden dari PDIP, gaungnya sudah membahana ke seluruh negeri bahkan berkibar sampai ke luar negeri.

Fenomena kuatnya sosok Prabowo saat ini dipicu karena banyak orang yang merindukan sosok Soeharto yang keras dan tegas melalui sosok Prabowo. Banyak orang menilai bangsa ini belum saatnya dipimpin oleh orang sipil.

Sudah terbukti kepemimpinan orang sipil selama ini seperti Habibie, Megawati, dan Gus Dur yang dianggap gagal total memberikan rasa aman, hidup damai, dan tentram seperti di jaman Soeharto dulu.

Faktor penentu lainnya, banyak lapisan masyarakat saat ini yang juga sudah melek politik dan mereka paham betul bahwasannya PDIP hanya memanfaatkan sosok Jokowi agar Partai itu menang Pemilu di 2014 ini. Apalagi saat ini santer tersiar desas desus bahwa calon Wapres Jokowi nantinya adalah Puan Maharani.

Kalau saja itu benar-benar terjadi, jujur saja aku bilang besar kemungkinan Jokowi akan kalah suara dengan Prabowo, karena fakta membuktikan hampir rata-rata Indonesia bagian timur, sebagian besar pulau jawa, Sumatera, Kalimantan, dan mayoritas Sulawesi dan Papua adalah pemilih Prabowo.

Belum lagi fenomena terzoliminya Prabowo oleh Megawati yang mengingkari Perjanjian Batu Tulis, semakin mendongkrak profil Prabowo saat ini. Masih ingat kan? Megawati menjadi Presiden lantaran terzolimi Penguasa Orde Baru. Lalu SBY yang menjadi Presiden lantaran terzolimi pernyataan Taufik Kemas yang menjulukinya Jendral Kekanak-kanakan.

Tapi bagaimanapun juga, nothing to loose bagi Jokowi seandainya ia tumbang dan kalah dalam pertarungan melawan Prabowo pada Pilpres mendatang. Setidaknya ia tetap jadi orang nomor satu di DKI ini, dan yang jelas menjadi orang nomor satu di negeri ini pada 2019 mendatang. Ibaratnya menang jadi Berlian, kalah pun tetap jadi emas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun