Mohon tunggu...
Mawalu
Mawalu Mohon Tunggu... Swasta -

Mawalu

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Tak Ada Kesenjangan Sosial Antarras di Bayah

1 Juli 2016   14:53 Diperbarui: 2 Juli 2016   20:54 613
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pabrik Semen Merah Putih di Bayah (Dok.Pri)

Anda masih ingat dengan ribut-ribut soal tenaga kerja asal Tiongkok yang dipekerjakan di Bayah, Lebak-Banten, dimana isunya tenaga kerja lokal digaji hanya Rp 70 ribu per hari, sedangkan tenaga kerja asal Tiongkok dibayar Rp 300 ribu per hari di PT Cemindo Gemilang, pabrik semen yang dibangun di Bayah, Lebak Banten itu?

Isu ini sempat mencuat ke permukaan dan menjadi isu nasional di awal-awal pemerintahan Jokowi dulu dengan tudingan miring bahwa pemerintah saat ini lebih mengedepankan kepentingan Tiongkok daripada kepentingan rakyatnya sendiri.

Tahun lalu aku mengunjungi Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten. Enam jam perjalanan dari Jakarta melalui jalur Pelabuhan Ratu. Banyak hal menarik yang ku temui disana terkait dengan isu "aseng" dan kesenjangan sosial antara tenaga kerja lokal dan tenaga kerja asal Tiongkok di PT Cemindo Gemilang itu.

Perjalanan yang eksotik menuju Bayah melalui Pelabuhan Ratu (Dok.Pri)
Perjalanan yang eksotik menuju Bayah melalui Pelabuhan Ratu (Dok.Pri)
PT Cemindo Gemilang ini lokasinya berada di ketinggian 100 meter di atas permukaan laut. Setiap hari mereka memproduksi 10.000 ton clinker dan 12.000 ton semen. Selain itu, pabrik semen dengan merk dagang Semen Merah Putih itu juga memproduksi Portland Composite Cement (PCC), Ordinary Portland Cement (OPC), Ready Mix Concrete, dan Precast Concrete.

Conveyor untuk supplai bahan baku semen dari perbukitan ke lokasi pabrik (Dok.Pri)
Conveyor untuk supplai bahan baku semen dari perbukitan ke lokasi pabrik (Dok.Pri)
Pabrik Semen itu dibangun pada tahun 2013. Selain bangun pabrik semen, mereka juga bangun pelabuhan sendiri yang mereka namakan Port Jetty untuk pemgiriman semen melalui jalur laut. Lokasinya persis berada di pinggir laut di Bayah, Lebak-Banten, yang berbatasan langsung dengan beberapa desa di sekitarnya, yaitu Desa Pamubulan, Desa Darmasari, Desa Gunung Batu dan Desa Lebak Tipar.

Pabrik ini luasnya 500 hektar, dengan total kawasan seluas 300,000 hektar, dan satu-satunya proyek MP3EI (Master Plan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia) di kawasan selatan Banten.

Nilai investasinya sangat besar, lebih dari US$ 600 juta dan menyerap 4.000 tenaga kerja. Saat ini PT Cemindo Gemilang sedang giat-giatnya melakukan finishing tahap akhir, di antaranya penyelesaian instalasi conveyor dan pelabuhan Port Jetty itu.

Untuk kebutuhan air, mereka bangun Water Treatment Plant (WTP) sendiri. Untuk kebutuhan listrik, mereka juga bangun PLTU sendiri untuk memasok sumber energi listrik ke pabrik dan pelabuhan mereka.

Truk-truk pengangkut material memberi warna geliat roda perekonomian di Bayah (Dok.Pri)
Truk-truk pengangkut material memberi warna geliat roda perekonomian di Bayah (Dok.Pri)
Hasil investigasi aku selama dua hari di Bayah, ada dua kontraktor besar asal Tiongkok yang bangun pabrik semen dan pelabuhan laut di sana, yaitu PT Sinoma dan PT China Harbour. PT Sinoma ini adalah perusahaan asal Tiongkok yang spesifikasinya khusus di bidang Engineering, Procurement, dan Construction (EPC), sedangkan PT China Harbour adalah perusahaan asal Tiongkok yang khusus spesialis bangun pelabuhan laut dan dermaga.

PT. China Harbour, perusahaan asal China, yang bangun pelabuhan laut Port Jetty di Bayah, Lebak-Banten (Dok.Pri)
PT. China Harbour, perusahaan asal China, yang bangun pelabuhan laut Port Jetty di Bayah, Lebak-Banten (Dok.Pri)
Jadi sebenarnya tak ada isu "aseng" dan kesenjangan sosial antara pekerja lokal dan pekerja asal Tiongkok di sana karena para pekerja asal Tiongkok itu merupakan satu paket pembayaran dari PT Cemindo Gemilang kepada perusahaan kontraktor asal Tiongkok itu untuk bangun pabrik semen dan pelabuhan laut.

Mulai dari makan minum mereka, tempat tinggal mereka di dormitory, sampai urusan laundry, semuanya ditanggung sepenuhnya oleh PT Cemindo Gemilang yang sudah masuk dalam satu paket pembayaran ke PT Sinoma dan PT. China Harbour itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun